SHINee World

Translate

Wednesday 14 August 2013

[Sequel] Angel Love Story ~ Part II ~ Lee Brothers














PART 2 ~ Lee Brothers
Author :
Minnie_14
Main Cast :
-Lee Jinki
-Lee Taemin
-Choi Soo ri (OC)
Support Cast :
-Other Member SHINee
Lenght : Sequel 2 of ?
Genre : Friendship, Romance, Family.
Rating : General
Summary : Apa yang akan kau lakukan saat orang yang paling kau sayang dan percayai ternyata menyembunyikan hal yang sangat besar darimu, akankah membencinya dan melupakan segala kasih sayang yang telah ia berikan padamu ataukah meyakinkan hatimu untuk tetap mempercayainya.



Malam telah menjelang, sang penguasa siang kini kembali ke peraduan, membuat semua orang enggan untuk beraktivitas dan memilih untuk mengistirahatkan diri sejenak, tapi tidak dengan salah satu rumah megah kediaman keluarga kaya bermarga Lee, rumah megah berwarna putih itu tengah sibuk akan persiapan pesta yang akan di mulai sekitar 1 jam lagi, dari arah pintu utama kediaman tersebut tampak sesosok namja yang tampak tengah sibuk mengatur berbagai dekorasi ruang hall rumah tersebut.
“Hyung!!”panggil sesosok namja berperawakan tinggi dan berparas manis bahkan banyak yang bilang dia cantik.
“Ah!Taemin-ah, waegurae? “sahut namja bermata sipit yang di panggil Taemin dengan sebutan Hyung, yakni Lee Jinki atau yang lebih di kenal dengan nama Onew yang tak lain adalah kakak kandung Taemin.
“kau sedang apa? Kenapa tak menyerahkan pekerjaan dekorasi pada Jung ahjusi saja?”tanya Taemin sambil terus memperhatikan Onew yang tengah meminta seorang butler memindahkan meja.
“gwenchana Taemin-ah,lagi pula hyung senang melakukannya”jawab Onew sembari mengacak rambut Taemin”dan cepat bersiap-siap apa kau mau menemui para tamu dengan pakaian seperti ini?”lanjut Onew sembari memeperhatikan penampilan Taemin yang memang hanya mengenakan celana training dan kaos putih polos tanpa lengan sembari memegang sebotol banana milk.
“Ne, arasso” kata Taemin berlalu menuju kamarnya
Di sisi lain di kediaman keluarga Choi dari salah satu kamar di lantai 2 tampak seorang yeoja tengah sibuk merias diri sembari sesekali berbicara sendiri.
“ Apa ini tak terlalu berlebihan, dasar eomma padahal kan ini hanya pesta penyambutan biasa ”kata Soo ri sembari memperhatikan pantulan dirinya sendiri di cermin yang kini sudah berbeda dari penampilannya saat di sekolah.Setelah beberapa saat memperhatikan dirinya sendiri yang tampak berbeda, Soo ri memutuskan untuk turun dari kamarnya dan menemuai oppa dan kedua orang tuanya. Saat Soo ri menuruni tangga pandangan kagum tak lepas dari oppa dan kedua orangtuanya, hingga sosok Soo ri memasuki ruang keluarga kediaman keluarga Choi itu.
“Waaahh, ternyata dongsaengku cantik juga, coba kau berpenampilan seperti ini tiap hari pasti kau akan jadi yeoja populer, tidak seperti sebelumnya, selama ini aku selalu ragu apa kau ini benar dongsaengku? tapi kalau sekarang aku yakin, 100 ehh..ani bahkan 1000%,” kata Minho memperhatikan Soo ri yang baru saja menruni tagga dan menginjakkan kakinya di ruang keluarga tempat di mana ia duduk bersama eomma dan appanya.
“Kau mau memujiku atau justru menghinaku?!” sahut Soo ri dingin.
“Anni chagi, kau sangat cantik,nomu-nomu yeoppo” kata Ny. Choi menenangkan putri kesayangannya itu, sembari mencubit pipinya lembut.
“Ya sayang eommamu benar, lagipula apa yang di katakan oleh oppamu ada benarnya juga, kau sekarang terlihat lebih cantik dari biasanya”sahut Tuan Choi.
Soo ri hanya terdiam sambil mengerucutkan bibirnya namun terlihat semburat merah dikedua pipi chubbynya, dalam hati dia merasa malu begitu di puji oleh semua anggota keluarganya. Soo ri melangkah keluar mengikuti oppanya untuk segera berangkat ke pesta keluarga Lee. Namun sesampainya di teras langkahnya terhenti dengan pandangan yang ia arahkan ke seluruh halaman rumah.
“Oppa, mana motormu, kenapa tidak ada?” tanya Soo ri dengan pandangan yang masih menyusuri seluruh sudut halaman rumahnya.
“Dasar kau, mana mungkin aku membiarkan dongsaengku yang cantik ini harus merusak riasannya karena harus mengendarai motor, khusus untuk hari ini kita tidak naik motor aku baru saja meminjam mobil appa, ayo cepat apa kau mau terlambat?” jawab Minho yang kini telah berdiri di samping sisi kemudi mobil Jaguar keluaran terbaru milik appanya.
“Hihi...memangnya oppa bisa menyetir mobil,dasar,!” ejek Soo ri sambil melangkah memasuki mobil.
“Tentu saja apa kau meragukan kemampuan oppamu yang tampan ini” sahut Minho.
~~~~~ALS~~~~~
Taemin POV
Suasana rumah sekarang ini terasa begitu berbeda, pasalnya semua orang disini tengah sibuk mempersiapkan pesta penyambutanku yang akan berlangsung beberapa menit lagi kulihat banyak tamu yang sudah memenuhi ruangan hall rumahku, tapi entah mengapa aku masih merasa ada sesuatu yang kurang disini entah apa itu, mataku terus menelisik kearah para tamu yang tengah mengobrol satu sama lain hingga pandanganku terpaku pada sosok yeoja yang sudah menarik perhatianku sejak pertama kali aku melihatnya.Ia berdiri dengan anggun sambil menggandeng lengan Minho hyung,” nomu yeppo apa dia yeoja yang kutemui tadi pagi dia sungguh berbeda”kataku dalam hati. Sosok yang sedari tanpa sadar terus kunantikan kedatangannya menghampiriku dan Onew hyung yang tengah berdiri di samping tangga bersama Key eomma dan Jonghyun hyung.
“Annyeong oppa! Taemin-ah” sapa Soo ri saat tiba dihadapanku.
“Annyeong “sapaku beserta ketiga hyungku.
“Baby, kau cantik sekali coba setiap hari kau berdandan seperti ini pasti akan banyak namja yang mengantri untuk menembakmu” Sahut Key eomma dan entah mengapa hatiku sedikit sakit dan tak rela Soo ri diperebutkan namja lain.
“Ya eomma kenapa kau juga mengatakan hal yang sama dengan kedua orangtuaku apa selama ini aku sejelek itu, eomma menyebalkan” rengek Soo ri dengan memasang wajah sebal dan menggembungkan pipinya, tapi menurutku itu justru membuatnya bertambah cantik.
“Aigooo, baby kyeopta” sahut Key eomma mencubit kedua pipi Soo ri.
Kami terlibat dalam percakapan yang cukup seru dan menyenangkan ini merupakan kenangan yang sangat membahagiakan bagiku karena selama ini aku selalu hidup dalam pengawasan dan ruang terbatas, hanya untuk mencari teman berbicara saja aku sangat sulit karena eomma dan appa yang sangat khawatir padaku dan entah karena hal apa hingga sekarang aku tak mengerti alasannya, sempat aku bertanya pada Onew hyung tapi selalu saja ia menjawab bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang mereka yang tidak bisa merawatku secara langsung karena bisnis sehingga aku harus hidup terpisah dari mereka dan tinggal bersama nenekku di Daegu. Saat aku tengah sibuk dengan piiranku sendiri tanpa terasa acara telah dimulai kulihat Onew hyung berdiri diatas podium dan tersenyum hangat kearahku dan aku balas dengan senyuman yang serupa.
“Terima kasih atas kehadiran anda semua di pesta penyambutan dongsaeng kesayangan saya sekaligus putra bungsu dari keluarga Lee yang baru saja pindah dari Daegu dan menetap disini, dan untuk Taemin-ah selamat datang dikeluarga barumu keluarga Lee dan ANGEL, dan sebagai pembukaan kita mulai malam ini dengan penampilan dari DJ COO...” kata Onew hyung membuka pesta penyambutanku.
Diantara dentuman musik yang terus mengalir aku duduk di sofa dekat lantai dansa sambil memperhatikan beberapa orang yang tengah meliuk-liukkan tubuh dengan asyiknya ditengah hall, dan kulihat Jonghyun hyung yang tengah menari bersama beberapa yeoja dan disampingnya sudah kupastikan ada Key eomma yang selalau menatapnya tajam dari tempat duduk bar. Aku hanya tersenyum melihat tingkah kedua hyungku itu, kuedarkan lagi pandanganku pada seluruh ruang pesta hingga pandanganku tertuju pada seorang yeoja cantik berdress ungu selutut tanpa lengan yang nampak sangat anggun dan menawan. Aku memutuskan untuk menghampirinya dan sedikit bercengkrama.
“Soo ri-ah, apa pestanya menyenangkan?” tanyaku saat berdiri tepat disampingnya.
“Ah, Taemin-ah ne..pestanya sangat menyenangkan terihat resmi namun tetap berkesan santai “ jawabnya dengan wajah berbinar.
Aku mengobrol cukup banyak dengan Soo ri baik mengenai kehidupan pribadi kami masing-masing atau bahkan mengenai bagaimana kami mengenal para member Angel.
“Taemin-ah, kau pasti sangat senang memiliki hyung seperti Onew Oppa yang lembut dan perhatian, berbeda sekali denganku yang memiliki oppa semacam Minho oppa yang jahil dan menyebalkan” kata Soo ri di tengah perbincangan kami.
“Aku justru iri padamu, kau bisa bercanda gurau dan terlihat sangat dekat dengan Minho hyung, sementara aku masih canggung dengan segala hal yang aku lakukan dan terkadang aku takut karena selalu membuat Onew hyung khawatir” jelasku lirih namun masih ku tutupi dengan beberapa senyuman.
“Taemin-ah..”sahut Soo ri lirih.
“Ah..Sudahlah lebih baik kita nikmati saja pestanya kali ini” sahutku mulai mengalihkan pembicaraan yang terkesan serius.
“N-ne..”sahut Soo ri.
“Sedang apa kalian? Apa tanpa sepengetahuan kami kalian mulai menjalin hubungan” tanya Onew hyung yang tiba-tiba muncul diantara kami.
“Hyung!!” ucapku terkejut akan kedatangan Onew hyung.
“Ani oppa kami hanya berbincang sedikit, lagipula kenapa oppa di sini kenapa tidak dengan para member yang lain” tanya Soo ri.
“Ck..mereka sibuk sendiri, Jonghyun sibuk menggoda para yeoja, sedangkan Key jangan tanya, dia pasti tengah mengawasi Jonghyun dan siap menerkamnya, sementara oppa tersayangmu itu tengah asyik mengacak-acak kamarku dan bermain Winning Eleven disana bersama Changmin hyung” jawab Onew hyung.
“Mwo!! dasar Minho oppa, memalukan sekali, Mian oppa...kau tahu sendiri Minho oppa tergila-gila pada game sialan itu, aku mewakili Minho oppa minta maaf padamu” kata Soo ri.
Aku hanya memperhatikan percakapan antara Soo ri dan Onew hyung, mereka terlihat sangat akrab, sementara aku? yang notabene dongsaeng kandung Onew hyung tidak bisa sedekat mereka, aku hanya bisa terdiam dan berniat meninggalkan mereka dengan alih-alih pergi ke toilet.
“Soo ri-ah, hyung aku permisi ke toilet dulu” kataku.
“Ne” jawab mereka dengan senyuman.
Author POV
Taemin mulai berjalan menjauhi Soo ri dan Onew, dan mulai menghilang di  antara kerumunan para tamu, tanpa disadari oleh Taemin, Onew terus memperhatikan kepergian Taemin dan memandang sendu kepergiannya dan hal itu disadari oleh Soo ri.
            “Oppa, mian kalau pertanyaanku terkesan lancang, tapi apakah hubungan oppa dan Taemin kurang akrab, karena saat melihat cara oppa tadi memperhatikan kepergian Taemin, oppa terlihat sedih saat menatapnya” kata Soo ri.
            “Heh..ternyata kau menyadarinya, ne sejujurnya hubunganku dan Taemin memang terkesan kurang begitu dekat karena kami memang jarang sekali bertemu, karena selama ini dia harus hidup bersama nenek kami. Selain itu ada banyak permasalahan yang menyebabkan Taemin harus hidup terpisah dari kami, selama ini ia hidup dalam perlindungan yang sangat ketat dari kedua orang tua kami, mereka takut akan terjadi hal yang membahayakan pada Taemin seperti halnya pada saudara kembar Taemin yakni Taesun” Jawab Onew.
            “Taesun, saudara kembar? Tapi aku tak mendengar cerita mengenai Taesun dari Taemin saat kami bercerita tadi” tanya Soo ri.
            “Ne, hal ini memang kami rahasiakan dari Taemin dan beberapa rekan kerja aboeji, hanya beberapa orang saja yang mengetahui hal ini, termasuk sanak keluarga kami saja yang tahu dan tentunya member Angel yang selama ini selalu bersamaku. Taesun adalah kakak kembar Taemin yang meninggal saat berusia sekitar 1 tahun, mungkin Taemin lupa karena saat itu ia masih sangat kecil, Taesun meninggal karena ulah salah satu saingan bisnis aboeji, oleh karena itu Taemin kami sembunyikan di rumah nenek kami di Daegu dengan pengawalan yang sangat ketat, dan semenjak sepeninggal nenek kami aku memohon pada aboeji untuk memindahkan Taemin ke Seoul dan hidup bersamaku namun dengan syarat aku harus melindungi keselamatan Taemin, oleh karena itu aku menjadikan Taemin member ANGEL untuk melindungi dan mengawasi semua kegiatan Taemin” jelas Onew.
Soo ri hanya mendengarkan semua penjelasan Onew dan merasa terharu akan cerita yang disampaikan oleh Onew meskipun tidak mendetail, ia cukup senang karena Onew bisa terbuka padanya dan mengurangi sedikit beban yang ia tanggung. Dilihatnya Onew yang mulai berkaca-kaca dan menepuk pundak Onew pelan.
            “Sudahlah Oppa yang terpenting sekarangkan Taemin sudah aman bersama Oppa dan member ANGEL yang lain” ucap Soo ri lirih meraih pundak kokoh Onew dan menenangkannya.
Tanpa sepengetahuan Soo ri dan Onew , Taemin yang sedari tadi sudah kembali dari Toilet telah mendengar percakapan mereka, “Hyung....” lirih Taemin.
Taemin merasakan sesuatu mencengkeram dada kirinya, dia berpikir bagaimana bisa semua orang merahasiakan hal sebesar itu mengenai saudara kembarnya dari dirinya, bahkan dia dibohongi oleh orangtuanya dan bahkan hyungnya sendiri yang sangat ia sayangi, Taemin menahan semua rasa sakit dan keterkejutannya akan hal yang baru saja ia dengar dari Onew dan bertingkah sewajar mungkin dan menghampiri Onew serta Soo ri.
            “Mian apa aku lama?” tanya Taemin tiba-tiba.
            “Ah ani, gwenchana,...” sahut Soo ri dan seulas senyuman dari Onew.
            “Onew-ssi..ada yang mencarimu” teriak salah seorang tamu pesta pada Onew.
            “Ah, ne..kalian teruskan saja mengobrolnya, aku harus menjamu para tamu terlebih dahulu” sahut Onew dan berpamitan pada dua dongsaengnya.
Taemin menatap kepergian Onew dengan wajah yang sulit diartikan, ia menatap lurus punggung hyungnya yang sudah mulai menjauh dan mengabaikan Soo ri yang sedari tadi terus mengajaknya berbicara.
            “Taemin-ah, ya...Taemin-ah..apa kau mendengarku?!” teriak Soo ri.
            “Ah..n-ne, apa kau memanggilku tadi?” Tanya Taemin sedikit terkejut dengan panggilan Soo ri.
“Ne, aku mengajakmu berbicara sejak tadi tapi kau malah mengabaikanku” kata Soo ri sambil mempoutkan bibirnya, aku hanya tersenyum canggung menanggapinya
“Ne.., mian” jawabku sembari menggaruk tengkukku yang tidak gatal karena merasa canggung.
“Taemin-ah..” panggil seseorang sembari menepuk pundakku.
Aku berbalik dan mendapati Minho hyung berdiri disampingku dengan senyum lebarnya dan sepertinya aku merasakan sesuatu yang tidak beres setelah melihat senyum lebar diwajahnya.
            “Ah, hyung, wae?” tanyaku berbalik ke arahnya dan memunggungi Soo ri.
            “Aku ingin berbicara padamu sebentar saja, ne. Soo ri aku pinjam Taemin sebentar ne!” tanpa menunggu jawaban dari Soo ri Minho hyung sudah menarikku menjauhi dongsaengnya itu hingga ke sudut ruangan hall rumahku dan berhenti tepat disamping meja bar.
            “Hyung, wae?? Kenapa mengajakku kemari?”protesku meminta penjelasan pada Minho hyung.
“Taemin-ah, aku ingin minta tolong padamu sekali saja ne, aku yakin kau akan sangat senang mendengarnya” kata Minho hyung sembari menangkupkan kedua tangan didepan wajahnya memohon padaku.
“Ehh!! Membuatku senang?! Apa maksudmu hyung?” tanyaku sedikit tersentak mendengar permintaan Minho hyung sekaligus penasaran dengan permintaan yang katanya akan membuatku senang mendengarnya.
“mmm, sudahlah kau pasti senang mendengarnya, sebenarnya aku ingin minta tolong satu hal saja padamu, tolong gantikan hyung untuk mengantarkan  Soo ri pulang malam ini ne” kat Minho hyung sembari mencengkeram kedua bahuku.
“EHHH?! Kenapa harus aku hyung , kan ada hyungdeul yang lain, lagipula memangnya hyung mau pergi ke mana?” tanyaku sontak terkejut mendengar  permintaan hyungku yang satu ini.
“hyungdeulmu yang lain sedang sibuk saat ini, Onew hyung tengah menemani para tamu undangan sementara Key..mmm kau tahu sendirilah, dia masih setia mengawasi Jonghyun hyung, dan kalau aku mengganggunya bisa-bisa aku habis dicakar olehnya, dan aku sendiri ada urusan yang harus aku lakukan, makanya hanya kau yang bisa kuandalkan Taemin-ah” jelas Minho hyung.
“Urusan macam apa hyung, sampai-sampai kau tega meninggalkan dongsaengmu?!” tanyaku dengan menekankan kata pada akhir kalimatku.
“Taemin-ah kau tahu kan aku ini suka sekali game dan olahraga?”
“Bisa dibilang kau itu maniac hyung” kataku menimpali dalam hati.
 “nah..Changmin hyung bilang kalau dia punya game baru dirumahnya jadi aku ingin pergi ketempat Changmin hyung sekarang” kata Minho hyung sembari merangkul pundakku.
“hehh hanya itu, Cuma gara-gara game hyung tega meninggalkan Soo ri?” tanyaku terkejut.
“Ani, siapa yang meninggalkannya kan aku memintamu untuk mengantarkannya pulang nanti” jawab Minho hyung enteng.
“Tetap saja,shireo..hyungkan bisa mengantarnya pulang sebelum ketempat Changmin hyung, atau mungkin hyung bisa mengajaknya kesana” usulku.
“Apa kau gila,  kalau aku mengajak setan kecil itu bisa-bisa aku mati berdiri mendengar rengekannya untuk pulang karena bosan, apa lagi kalau dia tahu aku pergi meninggalkannya untuk main game, bisa-bisa aku tidak bisa sekolah besok” keluh Minho hyung.
“itu masalahmu hyung” jawabku datar
“ayolah Taemin-ah aku tahu kau pasti senangkan bisa mengantar pulang adikku dan dekat dengannya, jujur saja, aku tahu semuanya” tanya Minho hyung seraya menggodaku.
“A-aniyo hyung apa maksudmu, a-aku biasa saja ” jawabku gugup dan kurasakan wajahku tiba-tiba terasa panas.
“Geotjimal, aku tahu Taemin-ah kau itu gampang sekali ditebak, tenang saja aku merestui kalian, jadi aku titip dongsaengku ne, khalkae Taemin-ah” kata Minho hyung sembari mengusap kepalaku dan menghampiri Changmin hyung yang sudah menunggunya sejak tadi.
“N-ne” jawabku gugup dan aku yakin sekarang wajahku tak kalah merahnya dengan kepiting rebus.
“Ottokhae..Minho hyung tahu perasaanku, apa semua hyungdeulku juga mengetahuinya, AHHHH, aku bisa mati karena malu” teriakku dalam hati.
“Taemin-ah..” kata Soo ri menepuk bahuku pelan namun mampu membuatku diam membeku karena gugup mendengar suara lembutnya.
“N-ne Soo ri-ah” sahutku tak kalah gugup dibandingkan mendengar pernyataan Minho hyung mengenai perasaanku pada Soo ri.
“Waeyo??? Kau seperti baru melihat hantu saja, hi hi hi ” jawab Soo ri dengan tersenyum menanggapi jawabanku yang terdengar gugup bahkan sangat gugup mungkin. (“Eomma ottokhae putra tampanmu ini bisa mati karena malu >/////<”).
“Aniyo..” jawabku segera setelah berhasil menenangkan debaran jantungku. ( “Bahkan hal yang baru saja terjadi padaku lebih menyeramkan dibandingkan bertemu degan hantu, bahkan mungkin aku akan lebih senang bertemu dengan hantu dibandingkan bertemu dengan ke 4 hyungku dan menjadi bahan tertawaan karena aku menyukaimu”).
“Ahh, ne ne hahaha..aku hanya bercanda, eh?! Taemin-ah dimana Minho Oppa bukannya tadi ia bersamamu?”tanya Soo ri sembari mencari Minho hyung disekitar kami.
“Mi-Minho Hyung?! Ehh dia pergi bersama Changmin hyung, makanya dia memintaku untuk mengantarkanmu pulang nanti, apa kau tak apa kalau aku yang mengantarmu?” jawabku gugup takut kalau Soo ri menlak permintaan Minho hyung dan sekaligus permintaan kecil dari hatiku.
“HAHH! Pergi dengan Changmin Oppa?! Dasar pasti dia mau main game sialan itu lagi, dasar oppa keterlaluan meninggalkan dongsaengnya terlantar seperti ini dan bahkan merepotkan orang lain, mianhae Taemin-ah oppaku memang keterlaluan, apa kau tak kerepotan mengantarkanku pulang, aku bisa pulang bersama Key Eomma kalau kau memang merasa kerepotan” jawab Soo ri dengan wajah bersalah.
“Aniyo, aku justru senang” jawabku cepat dan justru membuat situasi kami menjadi ehh awkward, dan langsung saja kututup mulutku yang lancang ini.
“Ehh, benarkah...hahaha gomawo Taemin-ah” jawab Soo ri dengan senyuman lebar dan mmm terlihat sangattt cantik.
Dan setelah percakapan yang cukup canggung tadi, aku bergegas meninggalkan pesta dan mengantarkan Soo ri pulang. Dalam perjalanan pulang pandanganku tak beralih dari jalanan yang ada di depanku, terang saja aku tak mau mendengar berita besok pagi mengenai kecelakaan yang menewaskan sepasang kekasih yang menabrak pembatas jalan akibat asyik berpacaran,( ehh..chakkaman kekasih, berpacaran? Aku bahkan belum mengutarakan perasaanku, hahh bisa dibilang ini hanya perasaan sepihakku saja mungkin hahaha aku jadi malu >/////<). Selama perjalanan suasana sangat tenang, tumben sekali Soo ri tidak berkomentar macam-macam mengenai Minho hyung yang tega meninggalkannya biasanya dia selalu berkomentar mengenai oppa kesayangannya itu hihihi.
“Taesun adalah kakak kembar Taemin yang meninggal saat berusia sekitar 1 tahun”
Sekejap tawaku berhenti, mengingat kembali hal yang dirahasiakan dariku selama belasan tahun ini, tanpa terasa air mataku mengalir mengingat perkataan Onew hyung, kenapa mereka tega membohongiku? rahasia sebesar itu dengan mudahnya mereka tutupi dariku, apa aku terlalu bodoh tidak menyadari itu semua? Semua pikiran buruk terus berkecamuk di dalam otakku dan mengambil alih sebagian kerja otakku. Tanpa terasa kami telah sampai di kediaman keluarga Choi, kutengok Soo ri yang duduk disampingku dan ternyata dia tengah tertidur lelap pantas saja dia sangat tenang dan syukurlah dia tidak memergokiku yang tampak menyedihkan tadi. Kupandangi wajah Soo ri yang tengah tertidur tenang, aku tak tega untuk membangunkannya dia terlihat sangat lelah, namun kuputuskan untuk tetap membangunkannya (hehh apa kalian mau bertanggung jawab kalau aku mati karena gugup berada terus disampingnya? Aku masih sayang nyawaku meski membangunkannya terasa begitu berat).
            “Soo ri-ah, kita sudah sampai” kataku sembari menepuk-nepuk bahu sempitnya (ehh apa yang kalian pikirkan!? tentu saja aku hanya menyentuh bahunya, tidak mungkinkan kalau aku membangunkannya dengan ciuman seperti dongeng sleeping beauty, aku bisa benar-benar mati karena jantungku berdetak diluar kendali, berdekatan dengannya saja jantungku sudah berdetak tidak normal).
Terdengar lenguhan dari bibir mungil Soo ri dan perlahan ia mulai membuka matanya yang terlihat sangat indah dengan lensa mata bening-kecoklatan, dia mengerjap-ngerjapkan matanya lucu sungguh dia terlihat sangat cantik.
            “Ehmm Taemin-ah mian, aku tertidur  apa kita sudah sampai?” tanya Soo ri dan langsung kutanggapi dengan anggukan dan tak lupa senyuman manis yang selalu terpatri diwajahku.
Aku berjalan keluar dan menuju seberang mobilku sekedar membukakan pintu untuk Soo ri (Tentu saja aku lelaki yang sangat menjunjung tata krama setidaknya itulah yang dikatakan halmoeni dulu padaku) . Soo ri hanya tersenyum menanggapi perlakuanku dan tak upa mengucapkan gomawo padaku. Aku berdiri memandangi punggung Soo ri yang pergi mninggalkanku menuju rumahanya entah mengapa meski hanya memandang punggungnya aku merasa sangat senang, meskipun dalam hati aku mengharapkan hal yang lebih. Tiba-tiba saja Soo ri menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku, apakah ada barangnya yang tertinggal? Aku hanya terus memandanginya yang sekarang sudah tepat berdiri dihadapanku, dan tanpa terasa sesuatu yang lembut menyentuh pipi kiriku, apa aku tidak sedang bermimpi sekarang ini, dia...dia Soo ri yeoja impianku baru saja menciumku.
            “Annyeong Taemin-ah itu sekedar hadiah kecil karena kau mau mengantarkanku, gomawo”
Bisa kudengar sekelebat kata-kata Soo ri,namun aku hanya bisa membalasnya dengan anggukan pelan, aku masih diam terpaku apakah hal yang baru saja terjadi padaku ini adalah mimpi atau kenyataan sembari memegang pipi kiriku. Tuhan kalau memang ini mimpi aku tak ingin segera bangun biarkan aku berada dalam mimpiku ini lebih lama lagi. Setelah hampir 10 menit aku berpikir dan memandang kediaman Soo ri aku memutuskan untuk kembali pulang.
Author POV
Sebuah mobil Lamborghini sport putih baru saja memasuki rumah mewah kediaman keluarga Lee, seorang pemuda tinngi nan manis keluar dari mobil dengan wajah berseri-seri, dimasukinya rumah mewah itu yang masih ramai oleh para tamu undangan untuk pesta penyambutan anak bungsu keluarga tersebut. Taemin pemuda manis itu segera melesat menghampiri Key sang Eomma di meja bartender yang kini tengah menatap tajam pada Jonghyun yang duduk diam di sampingnya entah kesalahan apa lagi yang diperbuat oleh Jonghyun kali ini.
            “Ayolah Key....mianhe ne, aku kan tak sengaja, aku hanya ingin bersikap baik dengan mengantarkanya pulang, apa tidak boleh?” kata Jonghyun dengan wajah memelas.
            “Diam atau ini terakhir kalinya kau menyebut namaku (dengan kata lain mati)” sahut Key dengan tatapan tajam.
            “Keyyy..” rengek Jonghyun sembari menarik lengan tuxedo milik Key dan sesekali menangkupkan tangannya didepan wajah meminta ampunan dari Key.
            “Eomma...” teriak Taemin tiba-tiba memeluk Key.
            “Aigo, baby wae? Kenapa kau terlihat sangat senang hah?” sahut Key dengan rona wajah yang terlihat senang sekaligus terkejut atas kedatangan Taemin yang tiba-tiba dan langsung memelukya, menghiraukan Jonghyun yang kini tengah berlutut didepannya memohon ampun karena kesalahan yang menurutnya adalah hal yang wajar tapi menurut Key itu sama saja dia mencari mati, bayangkan saja jika ada seorang yeoja yang memintamu untuk menemaninya pergi kerumah serta menginap disana dan menurut Jonghyun itu adalah hal yang biasa?! (Dasar namja Dino pabo,sifat pervertnya memang tak bisa hilang), tidak salah jika Key mengamuk sekarang akibat sifat bodohnya.
            “hehehe eomma aku sangat senang hari ini, tapi...” jawab Taemin namun perkataannya ia gantungkan sambil memasang wajah heran melihat sosok Jonghyun tengah berlutut dihadapannya dan Key.
            “Tapi apa Baby?” tanya Key lembut sembari mengusap kepala Taemin.
            “Tapi...mmm kenapa sedari tadi Jonghyun hyung bersikap seperti itu?” tanya Taemin heran sembari menunjuk sosok Jonghyun didepannya.
            “Biar baby, eomma sedang kesal padanya, kita ngobrol di kamarmu saja ne” sahut Key sambl melirik Jonghyun sekilas lalu pergi menarik Taemin menuju kamarnya.
            “Keyyy....” rengek Jonghyun sembari menatap sosok Key yang makin menghilang diantara kerumunan para tamu undangan.
Setelah menghiraukan rengekan Jonghyun yang seperti anak kecil, Key akhirnya tiba di kamar Taemin mereka mulai bercerita mengenai banyak hal mengenai Taemin dan para hyungdeulnya.
            “HAHAHAHAHH baby, kenapa kau bisa berpikir bahwa dulu aku lebih tua dari jonghyun hyung? Hahaahha malahan berpikir kalau kami saudara kandung? Kau lucu sekali baby..hahaha” kata Key sembari mencubit pipi Taemin dan memegangi perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa mengingat betapa polosnya Taeminnie-nya ini.
            “AHH eomma sudahlah, habis Jonghyun hyung terlihat takut sekali pada eomma dan lagi aku dulu berpikir kalian memiliki marga yang sama jadi kusimpulkan saja kalian bersaudara seperti aku dan Onew hyung, dan juga eomma terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan Jonghyun hyung” jawab Taemin sembari mengerucutkan bibirnya dan spontan mendapatkan gelak tawa dari Key.
Setelah menjawab pertanyaan Key, tiba-tiba terbesit pikiran di kepala Taemin untuk menanyakan hal yang mengganggu pikiranya sedari tadi mengenai sosok Taesun yang dibicarakan oleh Onew hyungnya kepada Key yang notabene sahabat dekat Onew, iapun memantapkan niatnya dan bertanya pada Key.
            “mmm eomma boleh aku bertanya sesuatu padamu?” tanya Taemin dengan nada yang sedikit ragu.
            “ne baby, apa yang ingin kau tanyakan?” jawab Key mulai mengendalikan tawanya.
            “mmm..apa eomma pernah dengar mengenai seseorang bernama Taesun, Lee Taesun?” tanya Taemin to the point.
Dan pertanyaan Taemin dalam sekejab dapat merubah wajah Key membeku seketika, seperti baru saja mendengar berita kematian ditelinganya. Key terdiam, dipandanginya wajah Taemin yang kini tengah balik memandangnya lekat, bisa terlihat dari mata Taemin bahwa ia sangat ingin mendengar jawaban dari mulut Key. Key mengelus wajah Taemin yang kini masih menatapnya, lalu diusapnya kepala Taemin lembut.
            “Dia..adalah hyung kembarmu Taemin” jawab Key singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari mata jernih Taemin dan mengelus kedua pipinya lembut dapat dilihatnya mata jernih nan lembut itu mulai berkaca-kaca dan sebentar lagi pasti airmata itu akan pecah dan Key sangat membenci hal itu, ia sangat benci saat melihat Taeminnie-nya menangis dihadapannya dan lagi ia menangis karena dirinya.
            “K-knapa semuanya merahasiakan hal ini dariku?” tanya Taemin parau, airmatanya mulai jatuh meski sebenarnya ia sudah mengetahui hal ini, namun mendengarnya langsung dari mulut Key telah membuat hatinya makin terluka dan hancur.
Key meraih tubuh Taemin dan memeluknya erat untuk menenangkannya, ia terus mengusap punggung Taemin agar ia tenang namun percuma, Taemin masih terguncang mendengar berita ini ia terus meracau dalam tangisnya betapa kejamnya para hyung dan keluarganya yang merahasiakan hal sebesar ini darinya. Setelah kurang lebih selama 15 menit terus meracau dan menangis akhirnya Taemin tenang dan tertidur karena kelelahan. Key meraih tangan Taemin dan mengusap punggung tangannya lembut disibakkannya helaian anak rambut yang menutupi kening Taemin.
            “Mianhae baby, hyung tak bermaksud jahat padamu, kami hanya ingin melindungimu tidak lebih” ucap Key lembut sembari mengelus puncak kepala Taemin dan tanpa terasa airmatanya mulai menetes namun dengan segera dihapusnya dengan kasar, lalu beranjak meninggalkan kamar Taemin.
In the Other Side
Onew kini tengah berbincang-bincang dengan para putra rekan kerja aboejinya yang datang memberi selamat  pada Taemin, saat tengah asyik berbincang smartphone miliknya bergetar menandakan ada pesan yang masuk tanpa pikir panjang langsung dibukanya pesan tersebut dan ternyata berasal dari Key.
From : Key-goon
Hyung, Taemin sudah mengetahui semuanya.
Onew terlihat bingung memahami pesan dari Key, dengan cepat ia membalas pesan Key menanyakan apa maksud dari pesannya ini.
To : Key-goon
Apa maksudmu Key? Aku tak mengerti, memangnya Taemin mengetahui hal apa?
Onew terus memandangi layar touchscreen smartphonenya menanti balasan dari Key sambil berpikir hal apa yang selama ini dirahasiakannya dari Taemin hingga tiba-tiba terlintas satu nama dikepalanya, Onew seketika terdiam berpikir apakah mungkin Taemin mengetahui hal yang sudah dirahasiakannya selama belasan tahun ini.
            “Apakah ini mengenai...” ucap Onew lirih.
Belum sempat Onew menyelesaikan analisisnya Key sudah membalas pesannya
From : Key-goon
Ini mengenai saudara kembarnya, ...Taesun.
DEG
Onew diam membeku dipandanginya pesan dari Key, ternyata hal yang selama ini ditakutkannya kini terjadi juga, rahasia keluarga yang bahkan sudah berusaha dikuburnya dalam-dalam kini tengah diketahui oleh dongsaengnya sendiri, orang terakhir yang diharapkannya tahu mengenai rahasia ini.
            “Apa yang harus kukatakan pada Taemin” ucap Onew lirih dan sekaligus terlihat frustasi dengan mencengkeram rambutnya.
In the next day...
Onew POV
Sejak mendengar kabar dari Key mengenai Taemin yang mengetahui rahasia Taesun, pikiranku menjadi tidak tenang. Semalam saat aku ingin menemui Taemin ternyata ia sudah tertidur dikamarnya dan mendengar cerita Key mengenai Taemin yang menangis hebat semalaman, mendengar Taemin yang menangis karena kesalahanku telah melengkapi rasa bersalahku pada Taemin, entah bagaimana rasanya aku tak sanggup bertemu dengan Taemin dan melihat wajah sedih dongsaeng kesayanganku itu. Aku lebih senang jika dia membenciku dibandingkan harus melihat wajah yang ceria itu berubah menjadi suram dan tampak mati. Saat ini aku tengah duduk di meja makan seperti biasanya dan menunggu Taemin untuk sarapan bersama, meski sebenarnya aku ragu Taemin akan turun dari kamarnya dan bertemu denganku.
            “Hahhh...apa yang aku pikirkan?” desahku pelan sembari mengoleskan mentega di rotiku.
            “Pagi hyung...” sapa Taemin lembut dan tak lupa tersenyum ke arahku dan kini tengah duduk tepat dihadapanku terhalang meja makan persegi panjang ini, sementara aku hanya terdiam memandanginya sampai-sampai lupa membalas salamnya.
Apakah benar dia Taemin-ku, apakah dia tidak marah, apakah sesuatu hal terjadi padanya? atau mungkin Key yang sudah berbohong padaku? Segala macam pikiran hinggap dikepalaku menghadapi tingkah Taemin yang tidak berubah sama sekali
            “Hyung, ada apa denganmu? Apa kau sakit?” tanya Taemin khawatir dan berhasil membuyarkan imajinasi-imajinasi aneh yang sedari tadi muncul dikepalaku.
            “A-aniya Taemin-ah, hyung baik-baik saja” jawabku agak gugup dan tersenyum kaku.
            “Ohh,ne” jawab Taemin ceria.
Melihat tingkah Taemin yang sedikit mencurigakan aku mulai berpikir untuk membahas masalah yang dikatakan oleh Key semalam, ada baiknya jika aku mendengar langsung dari mulut Taemin meski itu akan sulit bagiku.
            “Mmm, Taemin-ah ada yang ingin hyung bicarakan padamu” kataku sembari meletakkan peralatan makan yang ada di tananganku.
            “Ne, hal apa itu hyung” tanya Taemin.
            “Ini mengenai pertanyaan yang kau tanyakan pada Key semalam” jawabku to the point dan dapat kuperhatikan Taemin yang tiba-tiba terdiam dan menghentikan sarapannya. Ada apa denganmu Taemin? Ini berarti apa yang dikatakan oleh key semalam benar, tapi mengapa sikapmu seperti ini? Ada apa sebenarnya Taemin? Jangan membuat hyung khawatir.
            “Eh, hyung aku lupa hari ini aku ada piket jadi harus datang lebih awal” jawab Taemin buru-buru.
            “Tapi..”
            “Sudah ya hyung aku berangkat dulu, Annyeong”
            “Taemin, Taemin-ah tunggu”
Taemin telah pergi meninggalkan rumah, dia pergi dengan mengendarai mobilnya sendiri tak seperti biasanya yang selalu pergi menungguku bahkan saat ada piket sekalipun, memang benar ada yang tidak beres dengan sikap Taemin.
@ Angel Room
Aku merebahkan tubuhku di sofa ruang angel sembari menatap atap ruangan yang bernuansa putih dan peach, mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru ruangan ini, tanpa terasa sudah hampir 2 tahun aku menempati tempat ini, tempat yang menurut kami bagaikan rumah kedua, tempat suka dan duka kami selama menuntut ilmu di SIHS ini. Tempat kami tertawa maupun menangis, tempat menghabiskan waktu saat bosan harus mengikuti pelajaran, tempat yang sungguh sangat bernilai melebihi segalanya. Pikiranku terus menerawang mengingat kenangan-kenangan yang telah kami lewati di tepat ini sebagai kelompok namja paling populer di sekolah ini “Angel”, kelompok yang selama ini ada di dalam genggamanku, hahh entah mengapa aku merasa tidak pantas memegang posisi ini aku hanyalah seorang namja pengecut tak berguna yang tega-teganya membohongi dongsaeng kesayangannya sendiri apakah ini yang disebut seorang pemimpin apakah ini yang disebut seorang Leader. Semua pikiran ini terus terngiang dikepalaku hingga tanpa sadar ada seseorang bukan tapi tiga orang yang masuk ke tempat ini.
            “Hyung, kenapa sudah ada disini? Tumben sekali” tanya Jonghyun. Dan aku hanya bangkit dari posisiku semula dan duduk memandang kearah mereka bertiga.
            “Ne,bahkan Dino hyung ini saja kalah pagi darimu” sahut Minho sembari menunjuk kearah Jonghyun dan telak mendapat jitakan tepat dikepalanya.
            “Apa kau bilang?! Dasar kodok belo, apa kau sudah bosan hidup” bentak Jonghyun mulai emosi.
            “Wae?! Dasar dino pendek” bentak Minho balik.
            “Kau—“ sahut Joghyun namun belum sempat ia melanjutkan kalimatnya sudah kulihat Key yang tengah memandangnya tajam.
            “Diam kalian berdua, apa kalian tak tahu situasinya sekarang” bentak Key.
            “.......” dan mereka berdua terdiam sudah kuduga tak ada yang bisa melawan Key kalau sudah marah seperti ini.
            “Hyung, bagaimana dengan Taemin?” tanya Key.
Inilah sifat Key selalu bertanya terus terang tanpa basa-basi sedikitpun, dan selalu tepat sasaran. Aku hanya terdiam menatap lantai ruangan ini hingga Key akhirnya duduk disebelahku dan menepuk bahuku pelan.
            “Sudahlah hyung ceritakan pada kami hal yang sebenarnya, apakah Taemin benar-benar marah hingga mampu membuatmu frustasi seperti ini?” ucap Taemin lembut
Aku hanyamengelengkan kepalaku ” Tidak, justru sebaliknya”
            “Sebaliknya? Apa maksudmu hyung?” sahut Jonghyun cepat.
“Hahh(Sigh)..dia justru bersikap seperti biasanya, seperti tak terjadi apa-apa, saat aku ingin mengatakan mengenai pertanyaannya padamu ia justru bergegas pergi dengan alasan ada piket padahal aku tahu ia sedang berbohong saat itu karena aku tahu benar kapan jadwal piket Taemin...dan entah mengapa aku merasa Taemin menyembunyikan perasaannya dariku dan itu justru membuatku makin khawatir padanya” jelasku panjang lebar dan tanpa terasa bulir-bulir air mata mulai luruh dari mata sipitku.
“Hyung..” ucap Key lembut sembari memlukku erat dan aku kini menangis terisak dalam pelukan Key
“Ini semua salahku..hiks..andai saja dulu aku bisa menyelamatkannya, semua kebohongan ini tak akan pernah ada, kalau saja aku bisa menjaganya dan tidak meninggalkannya dia pasti masih hidup hingga sekarang ..hiks .aku memang hyung yang bodoh tak pantas menjadi sosok seorang hyung bagi mereka, aku gagal menjadi seorang hyung,,hiks..TAESUN-AH...TAEMIN-AH...MAAFKAN HYUNG HHAAAHHH” dan akhirnya aku menumpahkan segala emosi yang kupendam beberapa tahun ini sekarang saat semuanya sudah mulai menghilang, saat Taemin-ku kini telah berubah karena kebodohanku dan yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah menangis.Dan dapat kurasakan ketiga sahabatku ini memelukku dengan erat.
Taemin POV
Hari ini entah mengapa pikiranku penuh dengan masalah yang timbul akibat rahasia keluargaku mengenai Taesun, saat bangun tidur tadi kepalaku terasa sangat berat, apakah karena aku terlalu banyak menangis semalam, sebenarnya hari ini aku sangat malas pergi ke sekolah tapi aku juga tak ingin melihat semua orang terutama Onew hyung khawatir. Mungkin kalian berpikir kenapa aku tidak marah pada Onew hyung yang telah tega selama belasan tahun membohongiku tapi jujur aku tak bisa, sebenarnya ingin rasanya aku marah pada Onew hyung tapi mengingat kasih sayang Onew hyung serta hyungdeul lain yang begitu besar padaku aku tak bisa untuk membenci mereka sekuat apapun yang aku mau, Dan lagi kebohongan ini bukan murni kesalahan para hyungku ini juga da kaitannya dengan orangtuaku, setidaknya aku harus mendengar penjelasan dari mereka dan sambil menunggu penjelasan dari orang tuaku aku akan bersikap sebagai Taemin yang seperti biasanya bukan Taemin yang telah mengetahui rahasia mengenai Taesun yang harusnya bersedih maupun marah. Setelah selesai bersiap-siap aku memutuskan untuk turun ke ruang makan dan sarapan bersama hyungku, saat menuruni tangga dapat kulihat Onew hyung yang tengah siap di meja makan sepertinya menungguku tanpa pikir panjang langsung saja aku menghampirinya dan menyapanya seperti biasa.
            “Pagi Hyung” sapaku seceria mungkin, namun tanggapan yang aku dapatkan tidak sesuai yang aku harapkan Onew hyung hanya terdiam melihatku seperti baru saja melihat hantu? ataukah ada yang salah denganku atau Onew hyung tengah sakit?.
“Hyung, ada apa denganmu? Apa kau sakit?” tanyaku khawatir melihat ekspresi Onew hyung yang masih diam membeku.
            “A-aniya Taemin-ah, hyung baik-baik saja” jawab Onew hyung dan terlihat sangat gugup ada apa dengannya.
            “Ohh,ne” jawabku singkat dan melanjutkan sarapanku hingga tiba-tiba Onew hyung ingin mengatakan sesuatu padaku dan kurasa itu hal yang penting.
            “Mmm, Taemin-ah ada yang ingin hyung bicarakan padamu” kataOnew hyung sembari meletakkan peralatan makan yang ada di tanangannya.
            “Ne, hal apa itu hyung” tanya ku penasaran, hal penting apa yang ingin dikatakan oleh Onew hyung.
            “Ini mengenai pertanyaan yang kau tanyakan pada Key semalam” sahut Onew hyung.
DEG
Perkataan Onew hyung yang to the point seketika membuatku terdiam dan menghentikan sarapanku. Kenapa Onew hyung tiba-tiba mengatakan hal itu, apakah Key hyung sudah mengatakannya pada Onew hyung? Aku tak tahu hal amcam apa yang akan kudengar nanti, aku belum siap...bagaimana ini? Aku harus segera pergi sebelum Onew hyung menyadari perubahan sikapku.
            “Eh, hyung aku lupa hari ini aku ada piket jadi harus datang lebih awal” sergahku cepat dan tergesa keluar rumah.Mianhae hyung aku berbohong padamu kali ini.
            “Tapi..”
            “Sudah ya hyung aku berangkat dulu, Annyeong” aku segera berlari menuju garasi dan mengemudikan mobilku sendiri tanpa menunggu Onew hyung seperti biasanya.
            “Taemin, Taemin-ah tunggu”masih kudengar teriakan Onew hyung memanggil namaku namun aku lebih memilih untuk meginjak gas mobilku dan segera melaju ke sekolah, mianhae hyung aku belum siap mendengar semuanya dan aku ingin mendengar penjelasan dari eommoni dan aboeji, mianhae hyung jeongmal mianhae.
Sesampainya disekolah segera kuparkirkan mobilku di halaman sekolah yang masih terlihat sangat sepi wajar saja ini masih jam 06.00 pagi sementara sekolah akan dimulai kurang lebih satu jam lagi, aku memutuskan untuk berjalan sebentar mengelilingi area sekolah yang baru beberapa hari ini kutempati dan aku memang belum sempat melihat-lihat sekolah ini, tak kusadari ternyata sekolah ini memiliki sebuah danau buatan yang sangat indah dibelakang sekolah serta taman yang cukup nyaman, aku mendudukkan diriku dibawah pohon mapple yang daunnya mulai memerah wajar saja ini sudah penghujung musim panas dan sebentar lagi akan masuk musim gugur dan dingin, saat sendiri seperti sekarang aku kembali teringat kenangan masa kecilku saat kami sekeluarga pergi liburan ke  Eropa dan mengunjungi taman yang hampir sama seperti tempat ini namun danaunya tampak lebih luas. Dapat kuingat saat aku berlarian bersama Onew hyung dan mengejar satu sama lain sementara eommoni dan aboeji duduk di rerumputan yang beralaskan tikar piknik menyiapkan makanan yang telah dimasakkan oleh para maid sungguh kenangan yang sangat menyenangkan dan tanpa kuduga dibalik itu semua ternyata selama ini mereka menyembunyikan rahasia mengenai Taesun dariku. Jujur sekarang aku sangat bingung apa yang harus aku lakukan, aku tak ingin menyakiti orang-orang yang selama ini telah menyayangiku sepenuh hati tapi aku juga tak ingin tersakiti aku tak ingin terus dibohongi, aku ingin tahu apa alasan mereka yang sebenarnya hingga tega membohongiku selama ini. Aku terdiam cukup lama memikirkan hal ini hingga terlintas beberapa kenangan di kepalaku.
“dia namdongsaengku satu-satunya, dan jangan tertipu dengan penampilannya meski sudah 17 tahun sifatnya masih sama dengan namja berumur 7 tahun”
“Hyungg!!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
            gwenchana Taemin-ah,lagi pula hyung senang melakukannya”
“Terima kasih atas kehadiran anda semua di pesta penyambutan dongsaeng kesayangan saya sekaligus putra bungsu dari keluarga Lee yang baru saja pindah dari Daegu dan menetap disini, dan untuk Taemin-ah selamat datang dikeluarga barumu keluarga Lee dan ANGEL”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sedang apa kalian? Apa tanpa sepengetahuan kami kalian mulai menjalin hubungan”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“semenjak sepeninggal nenek kami aku memohon pada aboeji untuk memindahkan Taemin ke Seoul dan hidup bersamaku namun dengan syarat aku harus melindungi keselamatan Taemin, oleh karena itu aku menjadikan Taemin member ANGEL untuk melindungi dan mengawasi semua kegiatan Taemin” 
“Hyung...” lirihku. Dan tanpa terasa airmataku mengalir mengingat betapa sayangnya Onew hyung padaku kenapa aku tega sekali menyakiti perasaannya ini bukan kesalahan Onew hyung ini semua merupakan takdir dari Tuhan kenapa aku harus membenci Onew hyung.
“Onew hyung mianhe...aku harus menemui Onew hyung, aku harus meminta maaf padanya”
Aku terus berjalan menyusuri halaman belakang sekolah hingga aku melewati sebuah gedung yang cukup besar namun terlihat cukup tua, diatas pintu masuk gedung itu terdapat sebuah papan nama yang kalau tidak salah berbunyi “ANGEL ROOM”.
            “hahh..Angel?? apa mungkin ini ruangan para hyungdeulku, tapi untuk apa?” pikirku. Hah..apa yang aku pikirkan ini bukan waktunya memikirkan hal yang macam-macam aku harus menemui Onew hyungmungkin dia sudah ada dikelasnya, saat aku akan melangkah meninggalkan tempat itu samar-samar aku mendengar suara isak tangis dan sepertinya aku sedikit familiar dengan suara ini, aku memutuskan untuk mendekat dan memeriksa gedung ini apakah ini benar suara orang atau ....saat aku sampai didekat pintu suara tangisan itu makin jelas...
“------kalau saja aku bisa menjaganya dan tidak meninggalkannya dia pasti masih hidup hingga sekarang ..hiks .aku memang hyung yang bodoh tak pantas menjadi sosok seorang hyung bagi mereka, aku gagal menjadi seorang hyung,,hiks..TAESUN-AH...TAEMIN-AH...MAAFKAN HYUNG HHAAAHHH”
DEG
Suara ini, tak salah lagi ini suara Onew hyung, ya Tuhan Onew hyung menangis, apa yang telah aku lakukan padanya Tuhan, apa yang aku lakukan pada Onew hyung...
TES  TES  TES
            “hiks..hyung, hiks mianhae...ini semua salahku bukan salahmu hyung..hiks..aku yang terlalu manja dan kekanak-kanakan, ini semua salahku hyung..hiks..mianhae..jeongmal mianhae..hiks..hiks..” dan akupun terisak dibalik pintu yang membatasi aku dan Onew hyung yang kini tengah menyalahkan dirinya atas kepergian Taesun.
Author POV
Taemin terus menangis dan merutuki perbuatan yang telah ia lakukan pada hyung yang paling disayanginya itu, ia menyandarkan tubuhnya pada dinding disamping pintu dan terus menangis hingga tubuhnya merosot dan terduduk dilantai sembari membekap mulutnya agar isakannya tidak lolos dari mulutnya dan akan membuat para hyungnya tahu akan keberadaannya mendengar isak tangis Onew. Sementara disisi lain Onew kini tengah menguasai dirinya agar terdiam dan melepaskan pelukan dari ke-3 sahabat dan sekaligus dongsaeng bagi Onew. Onew berjalan menuju pintu bermaksud keluar untuk sekedar menghirup udara pagi sekaligus menenangkan diri, namun langkahnya terhenti seketika saat melihat sosok yang sangat dikenalnya kini tengah menangis tersedu disampingnya.
            “Tae-Taemin..” ucap Onew lirih namun masih terdengar oleh Taemin.
Mengetahui sosok yang sedang ditangisinya kini muncul dihadapannya, Taemin segera mengusap airmatanya kasar dan berdiri menghadap Onew, dipandanginya wajah hyungnya yang biasanya ceria dan bahagia kini terlihat sangat menyedihkan, mata sipit yang terlihat sembab dan memerah serta wajah yang sedikit pucat, Taemin hanya terdiam dan memandangi wajah hyungnya merasa makin bersalah karena sungguh telah membuat orang yang paling menyayanginya kini terluka oleh sikapnya dan tanpa terasa airmata yang berusaha ditahannya kini tengah mengalir kembali sembari menyebut nama hyungnya lirih
            “H-hyung..hiks..hiks” ucap Taemin dengan suara isakan pelan dan airmata yang terus mengalir hingga membuat Onew terkejut dibuatnya.
            “Taemin-ah, waegurae?katakan apa yang terjadi padamu kepada hyung, semua akan baik-baik saja otte?hmm” sahut Onew sembari mengelus pundak Taemin dan mengusap kepalanya lembut dengan senyuman yang tak kalah hangat dari sentuhannya.
Merasa begitu bersalah atas perlakuannya dan mendapat perlakuan hangat dari hyungnya, Taemin menghambur dalam pelukan Onew dan memeluknya erat seakan tak ingin melepasnya hanya barang sedetik, sementara Onew yang terkejut hanya terdiam, tangannya yang semula terkulai lemas disamping tubuhnya kini ia gerakkan untuk balik membalas pelukan Taemin serta mengelus puncak kepalanya dan hal itu justru membuat tangisan Taemin makin menjadi.
            “HYUNG..MIANHAE INI SEMUA SALAHKU, KARENA AKU HYUNG MENJADI SEPERTI INI, AKU HIKS..HIKS..AKU DONGSAENG TAK BERGUNA HYUNG..MIANHAE..” teriak Taemin disertai suara isakannya yang menjadi, sementara Onew yang tidak mengerti arah pembicaraan Taemin terkejut mendengar perkataan dongsaeng kesayangannya ini sehingga ia hanya bisa mengelus punggung Taemin sembari menanyai maksud dari pembicaraan Taemin tadi secara perlahan.
            “Apa maksudmu Taeminnie? Hyung tidak mengerti, asal kau tahu Taemin kau adalah dongsaeng hyung yang paling berharga satu-satunya saudara hyung sekarang, bagaimana kau bisa berbicara seperti tadi?” tanya Onew lwmbut sembari terus mengusap punggung Taemin berusaha menenangkan isakan Taemin.
            “hiks..hiks..aku..aku telah membuat Onew hyung bersedih akan sikapku, sikap kekanakanku, aku..aku sudah berpikiran buruk mengenai Onew hyung dan hyungdeul yang lain, aku dongsaeng yang jahat hyung, aku sudah melukai perasaan kalian, aku tak pantas menjadi dongsaengmu..hiks..mianhae hyung...”ucap Taemin terbata-bata dan terus terisak.
            “Apakah ini ada hubungannya dengan pertanyaan yang kau ajukan pada Key hyung semalam, hmmm?” tanya Onew melepaskan pelukannya pada Taemin dan menatap wajah polos dongsaeng kesayangannya ini, dan ditanggap anggukan oleh Taemin.
            “HUWEEE...AKU JAHAT HYUNG?? AKU MENUDUH KALIAN MACAM-MACAM TANPA MENGETAHUI ALASANNYA TERLEBIH DAHULU..” tangis Taeminpun pecah kembali dan makin menjadi hinngga membuat Jonghyun, Key dan Minho yang ada di dalam gedung keluar menghampiri kedua saudara itu.
            “Ada apa ini, AIGO BABY WAEGEURAE?” tanya Key panik sesaat keluar dari gedung dan melihat sosok Taemin yang menangis meraung-raung sementara Onew kini kebingungan menenangkan dongsaengnya yang satu itu. Jonghyun dan Minho menatap horor pada Key yang kini tampak akan meledak melihat babynya menangis kesetanan.
            “cup-cup Taeminnie hyung mengerti, jadi tenang ne saja ini bukan salahmu keadaan saja yang telah merubah semuanya dan kau bukan dongsaeng yang jahat, kami menyayangimu Minnie, jadi tenang ne jeballl...” pinta Onew berusaha menenangkan Taemin setelah sesaat melihat kedatangan Key yang panik melihat kondisi Taemin.
Key yang sejak keluar melihat kondisi Taemin yang tengah menangis mulai jengah melihat usaha Onew menenangkan Taemin yang tak kunjung berhenti, akhirnya mereka mngajak Taemin masuk ke dalam Angel room untuk sekedar mendengarkan penjelasan dari Taemin dan Onew mengenai perihal Taemin yang tiba-tiba menangis dan berada di depan gedung Angel.Key kini tengah mendudukkan diriya dan Taemin di sofa tempat Onew berbaring tadi dan diapit olehOnew dan Jonghyun sementara Minho duduk di sofa yang berhadapan dengan mereka. Setelah berhasil mendiamkan Taemin perlahan Key bertanya mengenai hal apa yang sebenarnya terjadi.
            “nah, baby bisa kau ceritakan pada eomma bagaimana bisa kau berada didepan gedung Angel tadi dan dalam kondisi menangis?” tanya Key to the point.  
            “i-itu, itu karena hiks..aku tak sengaja melewati gedung ini saat ingin bertemu dengan Onew hyung dan secara tak sengaja pula aku mendengar suara tangisan Onew hyung dari gedung ini, aku mendengar ia hiks..ia menyalahkan dirinya atas kepergian Taesun hyung, aku hiks..merasa bersalah atas semuanya..hiks aku yang menyebabkan Obew hyung mengingat peristiwa itu,hiks..aku dongsaeng yang jahat eomma bahkan aku menyalahkan kalian juga karena ikut membohongiku” jelas Taemin dengan terbata dan sedikit isakan.
Semua hyungdeul Taemin sedikit terlonjak mendengar pengakuan Taemin, mereka saling memandang dan berpikir apa yang harus mereka katakan untuk menenangkan Taemin tanpa harus melukai perasaannya lagi. Akhirnya Onew selaku hyung kandung Taemin dan sekaligus Leader Angel mulai angkat bicara ia mendekat kearah Taemin dan meraih bahu Taemin untuk ia sandarkan pada bahu bidangnya.
            “Taemin-ah, kau tidak harus berpikir sekeras itu, kami tidak membencimu Taemin-ah justru kami sangat-sangat menyayagimu, kami yang seharusnya kau sebut jahat karena telah tega membohongimu selama ini, tapi percayalah kami melakukan itu semua semata-mata demi kedamaian dan keamananmu” kayaOnew lembut sembari mengelus kepala Taemin yang bersandar pada bahunya dan hanya mendapat anggukan kecil dari Taemin.
            “Dan kau tau baby, kau adalah dongsaeng yang paling-paling eomma sayangi, dongsaeng paling manis, polos dan menggemaskan yang pernah eomma temui, kami sangat menyayangimu baby jadi jangan berpikir yag tidak-tidak apalag berpikir bahwa kam akan membencimu hanya karna kau beroikiran buruk tentang kami” ucap Key lembut sambil mencubit kedua pipi chuby Taemin gemas dan mengelus puncak kepalanya pelan.
            “Ne, Taemin-ah para hyungdeulmu ini sudah sangat kam sayangi seperti dongsaeng kandung kami sendiri, aku merupakan salah satu keluarga kami dan pasti kami akan melindungimu bukankah begitu Minho” kata Jonghyun disertai melihat ke arah Minho yang berada dihadapnnya dan ditanggap anggukan oleh Minho.
            “Ne, Taemin-ah kau sudah kuanggap seperti dongsaeng kandungku layaknya Soo ri, dan lagi pula kau adalah dongsaeng yang paling menggemaskan dan penurut, baik hati dan selalu membantu kesulitan orang lain, jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri karena kami, otte” sahut Minho.
            “Ne..Gomawo hyung” jawab Taemin akhirnya dengan cengiran khasnya.
            “Dan untuk penjelasan atas pertanyaanmu pada Key mengenai Taesun yang merupakan hyung kembaru, hyung berjanji akan menjelaskannya tapi tidak sekarang ne, hyung akan menjelaskannya saat eommoni dan aboeji sudah kembali dari London, biarkan hyung bicara mengenaimu yang telah mengetahui rahasia ini terlebih dahulu pada mereka dan tunggu apa yang akan mereka lakukan, setelah itu baru kita bicarakan lagi ne, kau tak apa kan?” jelas Onew
            “Ne hyung, aku mengerti yang terpenting sekarang kalian pasti melakukan ini semua demi kebaikanku, gomawo hyung” jawab Taemin dengan senyuman lebar.
---TBC---


No comments:

Post a Comment