PART 2 ~ Lee Brothers
Author :
Minnie_14
Main
Cast :
-Lee
Jinki
-Lee
Taemin
-Choi
Soo ri (OC)
Support
Cast :
-Other Member
SHINee
Lenght : Sequel
2 of ?
Genre
: Friendship, Romance, Family.
Rating
: General
Summary
: Apa yang akan kau lakukan saat orang yang paling kau sayang dan percayai
ternyata menyembunyikan hal yang sangat besar darimu, akankah membencinya dan
melupakan segala kasih sayang yang telah ia berikan padamu ataukah meyakinkan
hatimu untuk tetap mempercayainya.
Malam telah menjelang, sang penguasa siang kini kembali ke
peraduan, membuat semua orang enggan untuk beraktivitas dan memilih untuk
mengistirahatkan diri sejenak, tapi tidak dengan salah satu rumah megah
kediaman keluarga kaya bermarga Lee, rumah megah berwarna putih itu tengah
sibuk akan persiapan pesta yang akan di mulai sekitar 1 jam lagi, dari arah
pintu utama kediaman tersebut tampak sesosok namja yang tampak tengah sibuk
mengatur berbagai dekorasi ruang hall rumah tersebut.
“Hyung!!”panggil sesosok namja
berperawakan tinggi dan berparas manis bahkan banyak yang bilang dia cantik.
“Ah!Taemin-ah, waegurae? “sahut
namja bermata sipit yang di panggil Taemin dengan sebutan Hyung, yakni Lee
Jinki atau yang lebih di kenal dengan nama Onew yang tak lain adalah kakak
kandung Taemin.
“kau sedang apa? Kenapa tak
menyerahkan pekerjaan dekorasi pada Jung ahjusi saja?”tanya Taemin sambil terus
memperhatikan Onew yang tengah meminta seorang butler memindahkan meja.
“gwenchana Taemin-ah,lagi pula
hyung senang melakukannya”jawab Onew sembari mengacak rambut Taemin”dan cepat
bersiap-siap apa kau mau menemui para tamu dengan pakaian seperti ini?”lanjut
Onew sembari memeperhatikan penampilan Taemin yang memang hanya mengenakan
celana training dan kaos putih polos tanpa lengan sembari memegang sebotol
banana milk.
“Ne, arasso” kata Taemin berlalu
menuju kamarnya
Di sisi lain di kediaman keluarga Choi dari salah satu
kamar di lantai 2 tampak seorang yeoja tengah sibuk merias diri sembari
sesekali berbicara sendiri.
“ Apa ini tak terlalu berlebihan,
dasar eomma padahal kan ini hanya pesta penyambutan biasa ”kata Soo ri sembari
memperhatikan pantulan dirinya sendiri di cermin yang kini sudah berbeda dari
penampilannya saat di sekolah.Setelah beberapa saat memperhatikan dirinya
sendiri yang tampak berbeda, Soo ri memutuskan untuk turun dari kamarnya dan
menemuai oppa dan kedua orang tuanya. Saat Soo ri menuruni tangga pandangan
kagum tak lepas dari oppa dan kedua orangtuanya, hingga sosok Soo ri memasuki
ruang keluarga kediaman keluarga Choi itu.
“Waaahh, ternyata dongsaengku
cantik juga, coba kau berpenampilan seperti ini tiap hari pasti kau akan jadi
yeoja populer, tidak seperti sebelumnya, selama ini aku selalu ragu apa kau ini
benar dongsaengku? tapi kalau sekarang aku yakin, 100 ehh..ani bahkan 1000%,”
kata Minho memperhatikan Soo ri yang baru saja menruni tagga dan menginjakkan
kakinya di ruang keluarga tempat di mana ia duduk bersama eomma dan appanya.
“Kau mau memujiku atau justru
menghinaku?!” sahut Soo ri dingin.
“Anni chagi, kau sangat
cantik,nomu-nomu yeoppo” kata Ny. Choi menenangkan putri kesayangannya itu,
sembari mencubit pipinya lembut.
“Ya sayang eommamu benar, lagipula
apa yang di katakan oleh oppamu ada benarnya juga, kau sekarang terlihat lebih
cantik dari biasanya”sahut Tuan Choi.
Soo ri hanya terdiam sambil
mengerucutkan bibirnya namun terlihat semburat merah dikedua pipi chubbynya,
dalam hati dia merasa malu begitu di puji oleh semua anggota keluarganya. Soo
ri melangkah keluar mengikuti oppanya untuk segera berangkat ke pesta keluarga
Lee. Namun sesampainya di teras langkahnya terhenti dengan pandangan yang ia
arahkan ke seluruh halaman rumah.
“Oppa, mana motormu, kenapa tidak
ada?” tanya Soo ri dengan pandangan yang masih menyusuri seluruh sudut halaman
rumahnya.
“Dasar kau, mana mungkin aku
membiarkan dongsaengku yang cantik ini harus merusak riasannya karena harus
mengendarai motor, khusus untuk hari ini kita tidak naik motor aku baru saja
meminjam mobil appa, ayo cepat apa kau mau terlambat?” jawab Minho yang kini
telah berdiri di samping sisi kemudi mobil Jaguar keluaran terbaru milik
appanya.
“Hihi...memangnya oppa bisa
menyetir mobil,dasar,!” ejek Soo ri sambil melangkah memasuki mobil.
“Tentu saja apa kau meragukan
kemampuan oppamu yang tampan ini” sahut Minho.
~~~~~ALS~~~~~
Taemin
POV
Suasana rumah sekarang ini terasa begitu
berbeda, pasalnya semua orang disini tengah sibuk mempersiapkan pesta
penyambutanku yang akan berlangsung beberapa menit lagi kulihat banyak tamu
yang sudah memenuhi ruangan hall rumahku, tapi entah mengapa aku masih merasa
ada sesuatu yang kurang disini entah apa itu, mataku terus menelisik kearah
para tamu yang tengah mengobrol satu sama lain hingga pandanganku terpaku pada
sosok yeoja yang sudah menarik perhatianku sejak pertama kali aku melihatnya.Ia
berdiri dengan anggun sambil menggandeng lengan Minho hyung,” nomu yeppo apa
dia yeoja yang kutemui tadi pagi dia sungguh berbeda”kataku dalam hati. Sosok
yang sedari tanpa sadar terus kunantikan kedatangannya menghampiriku dan Onew
hyung yang tengah berdiri di samping tangga bersama Key eomma dan Jonghyun
hyung.
“Annyeong oppa! Taemin-ah” sapa Soo
ri saat tiba dihadapanku.
“Annyeong “sapaku beserta ketiga
hyungku.
“Baby, kau cantik sekali coba
setiap hari kau berdandan seperti ini pasti akan banyak namja yang mengantri
untuk menembakmu” Sahut Key eomma dan entah mengapa hatiku sedikit sakit dan
tak rela Soo ri diperebutkan namja lain.
“Ya eomma kenapa kau juga
mengatakan hal yang sama dengan kedua orangtuaku apa selama ini aku sejelek
itu, eomma menyebalkan” rengek Soo ri dengan memasang wajah sebal dan
menggembungkan pipinya, tapi menurutku itu justru membuatnya bertambah cantik.
“Aigooo, baby kyeopta” sahut Key
eomma mencubit kedua pipi Soo ri.
Kami terlibat dalam percakapan yang
cukup seru dan menyenangkan ini merupakan kenangan yang sangat membahagiakan
bagiku karena selama ini aku selalu hidup dalam pengawasan dan ruang terbatas,
hanya untuk mencari teman berbicara saja aku sangat sulit karena eomma dan appa
yang sangat khawatir padaku dan entah karena hal apa hingga sekarang aku tak
mengerti alasannya, sempat aku bertanya pada Onew hyung tapi selalu saja ia
menjawab bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang mereka yang tidak bisa merawatku
secara langsung karena bisnis sehingga aku harus hidup terpisah dari mereka dan
tinggal bersama nenekku di Daegu. Saat aku tengah sibuk dengan piiranku sendiri
tanpa terasa acara telah dimulai kulihat Onew hyung berdiri diatas podium dan
tersenyum hangat kearahku dan aku balas dengan senyuman yang serupa.
“Terima kasih atas kehadiran anda
semua di pesta penyambutan dongsaeng kesayangan saya sekaligus putra bungsu
dari keluarga Lee yang baru saja pindah dari Daegu dan menetap disini, dan
untuk Taemin-ah selamat datang dikeluarga barumu keluarga Lee dan ANGEL, dan
sebagai pembukaan kita mulai malam ini dengan penampilan dari DJ COO...” kata
Onew hyung membuka pesta penyambutanku.
Diantara dentuman musik yang terus
mengalir aku duduk di sofa dekat lantai dansa sambil memperhatikan beberapa
orang yang tengah meliuk-liukkan tubuh dengan asyiknya ditengah hall, dan
kulihat Jonghyun hyung yang tengah menari bersama beberapa yeoja dan
disampingnya sudah kupastikan ada Key eomma yang selalau menatapnya tajam dari
tempat duduk bar. Aku hanya tersenyum melihat tingkah kedua hyungku itu,
kuedarkan lagi pandanganku pada seluruh ruang pesta hingga pandanganku tertuju
pada seorang yeoja cantik berdress ungu selutut tanpa lengan yang nampak sangat
anggun dan menawan. Aku memutuskan untuk menghampirinya dan sedikit
bercengkrama.
“Soo ri-ah, apa pestanya
menyenangkan?” tanyaku saat berdiri tepat disampingnya.
“Ah, Taemin-ah ne..pestanya sangat
menyenangkan terihat resmi namun tetap berkesan santai “ jawabnya dengan wajah
berbinar.
Aku mengobrol cukup banyak dengan
Soo ri baik mengenai kehidupan pribadi kami masing-masing atau bahkan mengenai
bagaimana kami mengenal para member Angel.
“Taemin-ah, kau pasti sangat senang
memiliki hyung seperti Onew Oppa yang lembut dan perhatian, berbeda sekali
denganku yang memiliki oppa semacam Minho oppa yang jahil dan menyebalkan” kata
Soo ri di tengah perbincangan kami.
“Aku justru iri padamu, kau bisa
bercanda gurau dan terlihat sangat dekat dengan Minho hyung, sementara aku
masih canggung dengan segala hal yang aku lakukan dan terkadang aku takut
karena selalu membuat Onew hyung khawatir” jelasku lirih namun masih ku tutupi
dengan beberapa senyuman.
“Taemin-ah..”sahut Soo ri lirih.
“Ah..Sudahlah lebih baik kita
nikmati saja pestanya kali ini” sahutku mulai mengalihkan pembicaraan yang
terkesan serius.
“N-ne..”sahut Soo ri.
“Sedang apa kalian? Apa tanpa sepengetahuan
kami kalian mulai menjalin hubungan” tanya Onew hyung yang tiba-tiba muncul
diantara kami.
“Hyung!!” ucapku terkejut akan
kedatangan Onew hyung.
“Ani oppa kami hanya berbincang
sedikit, lagipula kenapa oppa di sini kenapa tidak dengan para member yang
lain” tanya Soo ri.
“Ck..mereka sibuk sendiri, Jonghyun
sibuk menggoda para yeoja, sedangkan Key jangan tanya, dia pasti tengah
mengawasi Jonghyun dan siap menerkamnya, sementara oppa tersayangmu itu tengah
asyik mengacak-acak kamarku dan bermain Winning Eleven disana bersama Changmin
hyung” jawab Onew hyung.
“Mwo!! dasar Minho oppa, memalukan
sekali, Mian oppa...kau tahu sendiri Minho oppa tergila-gila pada game sialan
itu, aku mewakili Minho oppa minta maaf padamu” kata Soo ri.
Aku hanya memperhatikan percakapan
antara Soo ri dan Onew hyung, mereka terlihat sangat akrab, sementara aku? yang
notabene dongsaeng kandung Onew hyung tidak bisa sedekat mereka, aku hanya bisa
terdiam dan berniat meninggalkan mereka dengan alih-alih pergi ke toilet.
“Soo ri-ah, hyung aku permisi ke
toilet dulu” kataku.
“Ne” jawab mereka dengan senyuman.
Author
POV
Taemin mulai berjalan menjauhi Soo ri dan Onew, dan mulai
menghilang di antara kerumunan para
tamu, tanpa disadari oleh Taemin, Onew terus memperhatikan kepergian Taemin dan
memandang sendu kepergiannya dan hal itu disadari oleh Soo ri.
“Oppa, mian
kalau pertanyaanku terkesan lancang, tapi apakah hubungan oppa dan Taemin
kurang akrab, karena saat melihat cara oppa tadi memperhatikan kepergian
Taemin, oppa terlihat sedih saat menatapnya” kata Soo ri.
“Heh..ternyata
kau menyadarinya, ne sejujurnya hubunganku dan Taemin memang terkesan kurang
begitu dekat karena kami memang jarang sekali bertemu, karena selama ini dia harus
hidup bersama nenek kami. Selain itu ada banyak permasalahan yang menyebabkan
Taemin harus hidup terpisah dari kami, selama ini ia hidup dalam perlindungan
yang sangat ketat dari kedua orang tua kami, mereka takut akan terjadi hal yang
membahayakan pada Taemin seperti halnya pada saudara kembar Taemin yakni
Taesun” Jawab Onew.
“Taesun,
saudara kembar? Tapi aku tak mendengar cerita mengenai Taesun dari Taemin saat
kami bercerita tadi” tanya Soo ri.
“Ne, hal
ini memang kami rahasiakan dari Taemin dan beberapa rekan kerja aboeji, hanya
beberapa orang saja yang mengetahui hal ini, termasuk sanak keluarga kami saja
yang tahu dan tentunya member Angel yang selama ini selalu bersamaku. Taesun
adalah kakak kembar Taemin yang meninggal saat berusia sekitar 1 tahun, mungkin
Taemin lupa karena saat itu ia masih sangat kecil, Taesun meninggal karena ulah
salah satu saingan bisnis aboeji, oleh karena itu Taemin kami sembunyikan di
rumah nenek kami di Daegu dengan pengawalan yang sangat ketat, dan semenjak
sepeninggal nenek kami aku memohon pada aboeji untuk memindahkan Taemin ke
Seoul dan hidup bersamaku namun dengan syarat aku harus melindungi keselamatan
Taemin, oleh karena itu aku menjadikan Taemin member ANGEL untuk melindungi dan
mengawasi semua kegiatan Taemin” jelas Onew.
Soo ri hanya mendengarkan semua penjelasan Onew dan merasa
terharu akan cerita yang disampaikan oleh Onew meskipun tidak mendetail, ia
cukup senang karena Onew bisa terbuka padanya dan mengurangi sedikit beban yang
ia tanggung. Dilihatnya Onew yang mulai berkaca-kaca dan menepuk pundak Onew
pelan.
“Sudahlah
Oppa yang terpenting sekarangkan Taemin sudah aman bersama Oppa dan member
ANGEL yang lain” ucap Soo ri lirih meraih pundak kokoh Onew dan menenangkannya.
Tanpa sepengetahuan Soo ri dan Onew , Taemin yang sedari tadi
sudah kembali dari Toilet telah mendengar percakapan mereka, “Hyung....” lirih
Taemin.
Taemin merasakan sesuatu mencengkeram dada kirinya, dia
berpikir bagaimana bisa semua orang merahasiakan hal sebesar itu mengenai
saudara kembarnya dari dirinya, bahkan dia dibohongi oleh orangtuanya dan
bahkan hyungnya sendiri yang sangat ia sayangi, Taemin menahan semua rasa sakit
dan keterkejutannya akan hal yang baru saja ia dengar dari Onew dan bertingkah
sewajar mungkin dan menghampiri Onew serta Soo ri.
“Mian apa
aku lama?” tanya Taemin tiba-tiba.
“Ah ani,
gwenchana,...” sahut Soo ri dan seulas senyuman dari Onew.
“Onew-ssi..ada
yang mencarimu” teriak salah seorang tamu pesta pada Onew.
“Ah,
ne..kalian teruskan saja mengobrolnya, aku harus menjamu para tamu terlebih
dahulu” sahut Onew dan berpamitan pada dua dongsaengnya.
Taemin menatap kepergian Onew dengan wajah yang sulit
diartikan, ia menatap lurus punggung hyungnya yang sudah mulai menjauh dan
mengabaikan Soo ri yang sedari tadi terus mengajaknya berbicara.
“Taemin-ah,
ya...Taemin-ah..apa kau mendengarku?!” teriak Soo ri.
“Ah..n-ne,
apa kau memanggilku tadi?” Tanya Taemin sedikit terkejut dengan panggilan Soo
ri.
“Ne, aku mengajakmu berbicara sejak
tadi tapi kau malah mengabaikanku” kata Soo ri sambil mempoutkan bibirnya, aku
hanya tersenyum canggung menanggapinya
“Ne.., mian” jawabku sembari
menggaruk tengkukku yang tidak gatal karena merasa canggung.
“Taemin-ah..” panggil seseorang
sembari menepuk pundakku.
Aku berbalik dan mendapati Minho hyung berdiri disampingku
dengan senyum lebarnya dan sepertinya aku merasakan sesuatu yang tidak beres
setelah melihat senyum lebar diwajahnya.
“Ah,
hyung, wae?” tanyaku berbalik ke arahnya dan memunggungi Soo ri.
“Aku ingin
berbicara padamu sebentar saja, ne. Soo ri aku pinjam Taemin sebentar ne!” tanpa
menunggu jawaban dari Soo ri Minho hyung sudah menarikku menjauhi dongsaengnya
itu hingga ke sudut ruangan hall rumahku dan berhenti tepat disamping meja bar.
“Hyung,
wae?? Kenapa mengajakku kemari?”protesku meminta penjelasan pada Minho hyung.
“Taemin-ah, aku ingin minta tolong
padamu sekali saja ne, aku yakin kau akan sangat senang mendengarnya” kata
Minho hyung sembari menangkupkan kedua tangan didepan wajahnya memohon padaku.
“Ehh!! Membuatku senang?! Apa
maksudmu hyung?” tanyaku sedikit tersentak mendengar permintaan Minho hyung
sekaligus penasaran dengan permintaan yang katanya akan membuatku senang
mendengarnya.
“mmm, sudahlah kau pasti senang
mendengarnya, sebenarnya aku ingin minta tolong satu hal saja padamu, tolong
gantikan hyung untuk mengantarkan Soo ri
pulang malam ini ne” kat Minho hyung sembari mencengkeram kedua bahuku.
“EHHH?! Kenapa harus aku hyung ,
kan ada hyungdeul yang lain, lagipula memangnya hyung mau pergi ke mana?”
tanyaku sontak terkejut mendengar
permintaan hyungku yang satu ini.
“hyungdeulmu yang lain sedang sibuk
saat ini, Onew hyung tengah menemani para tamu undangan sementara Key..mmm kau
tahu sendirilah, dia masih setia mengawasi Jonghyun hyung, dan kalau aku
mengganggunya bisa-bisa aku habis dicakar olehnya, dan aku sendiri ada urusan
yang harus aku lakukan, makanya hanya kau yang bisa kuandalkan Taemin-ah” jelas
Minho hyung.
“Urusan macam apa hyung,
sampai-sampai kau tega meninggalkan dongsaengmu?!” tanyaku dengan menekankan
kata pada akhir kalimatku.
“Taemin-ah kau tahu kan aku ini
suka sekali game dan olahraga?”
“Bisa
dibilang kau itu maniac hyung”
kataku menimpali dalam hati.
“nah..Changmin hyung bilang kalau dia punya
game baru dirumahnya jadi aku ingin pergi ketempat Changmin hyung sekarang”
kata Minho hyung sembari merangkul pundakku.
“hehh hanya itu, Cuma gara-gara
game hyung tega meninggalkan Soo ri?” tanyaku terkejut.
“Ani, siapa yang meninggalkannya
kan aku memintamu untuk mengantarkannya pulang nanti” jawab Minho hyung enteng.
“Tetap saja,shireo..hyungkan bisa
mengantarnya pulang sebelum ketempat Changmin hyung, atau mungkin hyung bisa
mengajaknya kesana” usulku.
“Apa kau gila, kalau aku mengajak setan kecil itu bisa-bisa
aku mati berdiri mendengar rengekannya untuk pulang karena bosan, apa lagi
kalau dia tahu aku pergi meninggalkannya untuk main game, bisa-bisa aku tidak
bisa sekolah besok” keluh Minho hyung.
“itu masalahmu hyung” jawabku datar
“ayolah Taemin-ah aku tahu kau
pasti senangkan bisa mengantar pulang adikku dan dekat dengannya, jujur saja,
aku tahu semuanya” tanya Minho hyung seraya menggodaku.
“A-aniyo hyung apa maksudmu, a-aku
biasa saja ” jawabku gugup dan kurasakan wajahku tiba-tiba terasa panas.
“Geotjimal, aku tahu Taemin-ah kau
itu gampang sekali ditebak, tenang saja aku merestui kalian, jadi aku titip
dongsaengku ne, khalkae Taemin-ah” kata Minho hyung sembari mengusap kepalaku
dan menghampiri Changmin hyung yang sudah menunggunya sejak tadi.
“N-ne” jawabku gugup dan aku yakin
sekarang wajahku tak kalah merahnya dengan kepiting rebus.
“Ottokhae..Minho
hyung tahu perasaanku, apa semua hyungdeulku juga mengetahuinya, AHHHH, aku
bisa mati karena malu” teriakku
dalam hati.
“Taemin-ah..” kata Soo ri menepuk
bahuku pelan namun mampu membuatku diam membeku karena gugup mendengar suara
lembutnya.
“N-ne Soo ri-ah” sahutku tak kalah
gugup dibandingkan mendengar pernyataan Minho hyung mengenai perasaanku pada
Soo ri.
“Waeyo??? Kau seperti baru melihat
hantu saja, hi hi hi ” jawab Soo ri dengan tersenyum menanggapi jawabanku yang
terdengar gugup bahkan sangat gugup mungkin. (“Eomma ottokhae putra tampanmu ini bisa mati karena malu >/////<”).
“Aniyo..” jawabku segera setelah
berhasil menenangkan debaran jantungku. ( “Bahkan
hal yang baru saja terjadi padaku lebih menyeramkan dibandingkan bertemu degan
hantu, bahkan mungkin aku akan lebih senang bertemu dengan hantu dibandingkan
bertemu dengan ke 4 hyungku dan menjadi bahan tertawaan karena aku menyukaimu”).
“Ahh, ne ne hahaha..aku hanya
bercanda, eh?! Taemin-ah dimana Minho Oppa bukannya tadi ia bersamamu?”tanya
Soo ri sembari mencari Minho hyung disekitar kami.
“Mi-Minho Hyung?! Ehh dia pergi
bersama Changmin hyung, makanya dia memintaku untuk mengantarkanmu pulang
nanti, apa kau tak apa kalau aku yang mengantarmu?” jawabku gugup takut kalau
Soo ri menlak permintaan Minho hyung dan sekaligus permintaan kecil dari
hatiku.
“HAHH! Pergi dengan Changmin Oppa?!
Dasar pasti dia mau main game sialan itu lagi, dasar oppa keterlaluan meninggalkan
dongsaengnya terlantar seperti ini dan bahkan merepotkan orang lain, mianhae
Taemin-ah oppaku memang keterlaluan, apa kau tak kerepotan mengantarkanku
pulang, aku bisa pulang bersama Key Eomma kalau kau memang merasa kerepotan”
jawab Soo ri dengan wajah bersalah.
“Aniyo, aku justru senang” jawabku
cepat dan justru membuat situasi kami menjadi ehh awkward, dan langsung saja
kututup mulutku yang lancang ini.
“Ehh, benarkah...hahaha gomawo
Taemin-ah” jawab Soo ri dengan senyuman lebar dan mmm terlihat sangattt cantik.
Dan setelah percakapan yang cukup canggung tadi, aku
bergegas meninggalkan pesta dan mengantarkan Soo ri pulang. Dalam perjalanan
pulang pandanganku tak beralih dari jalanan yang ada di depanku, terang saja
aku tak mau mendengar berita besok pagi mengenai kecelakaan yang menewaskan
sepasang kekasih yang menabrak pembatas jalan akibat asyik berpacaran,( ehh..chakkaman kekasih, berpacaran? Aku
bahkan belum mengutarakan perasaanku, hahh bisa dibilang ini hanya perasaan
sepihakku saja mungkin hahaha aku jadi malu >/////<). Selama perjalanan
suasana sangat tenang, tumben sekali Soo ri tidak berkomentar macam-macam
mengenai Minho hyung yang tega meninggalkannya biasanya dia selalu berkomentar
mengenai oppa kesayangannya itu hihihi.
“Taesun adalah kakak kembar Taemin yang meninggal saat berusia
sekitar 1 tahun”
Sekejap tawaku berhenti, mengingat kembali hal yang
dirahasiakan dariku selama belasan tahun ini, tanpa terasa air mataku mengalir
mengingat perkataan Onew hyung, kenapa mereka tega membohongiku? rahasia
sebesar itu dengan mudahnya mereka tutupi dariku, apa aku terlalu bodoh tidak
menyadari itu semua? Semua pikiran buruk terus berkecamuk di dalam otakku dan
mengambil alih sebagian kerja otakku. Tanpa terasa kami telah sampai di
kediaman keluarga Choi, kutengok Soo ri yang duduk disampingku dan ternyata dia
tengah tertidur lelap pantas saja dia sangat tenang dan syukurlah dia tidak
memergokiku yang tampak menyedihkan tadi. Kupandangi wajah Soo ri yang tengah
tertidur tenang, aku tak tega untuk membangunkannya dia terlihat sangat lelah,
namun kuputuskan untuk tetap membangunkannya (hehh apa kalian mau bertanggung jawab kalau aku mati karena gugup
berada terus disampingnya? Aku masih sayang nyawaku meski membangunkannya
terasa begitu berat).
“Soo
ri-ah, kita sudah sampai” kataku sembari menepuk-nepuk bahu sempitnya (ehh apa yang kalian pikirkan!? tentu saja
aku hanya menyentuh bahunya, tidak mungkinkan kalau aku membangunkannya dengan
ciuman seperti dongeng sleeping beauty, aku bisa benar-benar mati karena
jantungku berdetak diluar kendali, berdekatan dengannya saja jantungku sudah
berdetak tidak normal).
Terdengar lenguhan dari bibir mungil Soo ri dan perlahan ia
mulai membuka matanya yang terlihat sangat indah dengan lensa mata
bening-kecoklatan, dia mengerjap-ngerjapkan matanya lucu sungguh dia terlihat
sangat cantik.
“Ehmm
Taemin-ah mian, aku tertidur apa kita
sudah sampai?” tanya Soo ri dan langsung kutanggapi dengan anggukan dan tak
lupa senyuman manis yang selalu terpatri diwajahku.
Aku berjalan keluar dan menuju seberang mobilku sekedar
membukakan pintu untuk Soo ri (Tentu saja
aku lelaki yang sangat menjunjung tata krama setidaknya itulah yang dikatakan
halmoeni dulu padaku) . Soo ri hanya tersenyum menanggapi perlakuanku dan
tak upa mengucapkan gomawo padaku. Aku berdiri memandangi punggung Soo ri yang
pergi mninggalkanku menuju rumahanya entah mengapa meski hanya memandang
punggungnya aku merasa sangat senang, meskipun dalam hati aku mengharapkan hal
yang lebih. Tiba-tiba saja Soo ri menghentikan langkahnya dan berbalik ke
arahku, apakah ada barangnya yang tertinggal? Aku hanya terus memandanginya
yang sekarang sudah tepat berdiri dihadapanku, dan tanpa terasa sesuatu yang lembut
menyentuh pipi kiriku, apa aku tidak sedang bermimpi sekarang ini, dia...dia
Soo ri yeoja impianku baru saja menciumku.
“Annyeong
Taemin-ah itu sekedar hadiah kecil karena kau mau mengantarkanku, gomawo”
Bisa kudengar sekelebat kata-kata Soo ri,namun aku hanya
bisa membalasnya dengan anggukan pelan, aku masih diam terpaku apakah hal yang
baru saja terjadi padaku ini adalah mimpi atau kenyataan sembari memegang pipi
kiriku. Tuhan kalau memang ini mimpi aku tak ingin segera bangun biarkan aku
berada dalam mimpiku ini lebih lama lagi. Setelah hampir 10 menit aku berpikir
dan memandang kediaman Soo ri aku memutuskan untuk kembali pulang.
Author
POV
Sebuah mobil Lamborghini sport putih baru saja memasuki
rumah mewah kediaman keluarga Lee, seorang pemuda tinngi nan manis keluar dari
mobil dengan wajah berseri-seri, dimasukinya rumah mewah itu yang masih ramai
oleh para tamu undangan untuk pesta penyambutan anak bungsu keluarga tersebut.
Taemin pemuda manis itu segera melesat menghampiri Key sang Eomma di meja
bartender yang kini tengah menatap tajam pada Jonghyun yang duduk diam di
sampingnya entah kesalahan apa lagi yang diperbuat oleh Jonghyun kali ini.
“Ayolah
Key....mianhe ne, aku kan tak sengaja, aku hanya ingin bersikap baik dengan
mengantarkanya pulang, apa tidak boleh?” kata Jonghyun dengan wajah memelas.
“Diam atau
ini terakhir kalinya kau menyebut namaku (dengan
kata lain mati)” sahut Key dengan tatapan tajam.
“Keyyy..”
rengek Jonghyun sembari menarik lengan tuxedo milik Key dan sesekali menangkupkan
tangannya didepan wajah meminta ampunan dari Key.
“Eomma...”
teriak Taemin tiba-tiba memeluk Key.
“Aigo,
baby wae? Kenapa kau terlihat sangat senang hah?” sahut Key dengan rona wajah
yang terlihat senang sekaligus terkejut atas kedatangan Taemin yang tiba-tiba
dan langsung memelukya, menghiraukan Jonghyun yang kini tengah berlutut
didepannya memohon ampun karena kesalahan yang menurutnya adalah hal yang wajar
tapi menurut Key itu sama saja dia mencari mati, bayangkan saja jika ada seorang
yeoja yang memintamu untuk menemaninya pergi kerumah serta menginap disana dan
menurut Jonghyun itu adalah hal yang biasa?! (Dasar namja Dino pabo,sifat pervertnya memang tak bisa hilang), tidak
salah jika Key mengamuk sekarang akibat sifat bodohnya.
“hehehe
eomma aku sangat senang hari ini, tapi...” jawab Taemin namun perkataannya ia
gantungkan sambil memasang wajah heran melihat sosok Jonghyun tengah berlutut
dihadapannya dan Key.
“Tapi apa
Baby?” tanya Key lembut sembari mengusap kepala Taemin.
“Tapi...mmm
kenapa sedari tadi Jonghyun hyung bersikap seperti itu?” tanya Taemin heran
sembari menunjuk sosok Jonghyun didepannya.
“Biar
baby, eomma sedang kesal padanya, kita ngobrol di kamarmu saja ne” sahut Key
sambl melirik Jonghyun sekilas lalu pergi menarik Taemin menuju kamarnya.
“Keyyy....”
rengek Jonghyun sembari menatap sosok Key yang makin menghilang diantara
kerumunan para tamu undangan.
Setelah menghiraukan rengekan Jonghyun yang seperti anak
kecil, Key akhirnya tiba di kamar Taemin mereka mulai bercerita mengenai banyak
hal mengenai Taemin dan para hyungdeulnya.
“HAHAHAHAHH
baby, kenapa kau bisa berpikir bahwa dulu aku lebih tua dari jonghyun hyung?
Hahaahha malahan berpikir kalau kami saudara kandung? Kau lucu sekali
baby..hahaha” kata Key sembari mencubit pipi Taemin dan memegangi perutnya yang
sakit karena terlalu banyak tertawa mengingat betapa polosnya Taeminnie-nya
ini.
“AHH eomma
sudahlah, habis Jonghyun hyung terlihat takut sekali pada eomma dan lagi aku
dulu berpikir kalian memiliki marga yang sama jadi kusimpulkan saja kalian
bersaudara seperti aku dan Onew hyung, dan juga eomma terlihat lebih dewasa dibandingkan
dengan Jonghyun hyung” jawab Taemin sembari mengerucutkan bibirnya dan spontan
mendapatkan gelak tawa dari Key.
Setelah menjawab pertanyaan Key, tiba-tiba terbesit pikiran
di kepala Taemin untuk menanyakan hal yang mengganggu pikiranya sedari tadi
mengenai sosok Taesun yang dibicarakan oleh Onew hyungnya kepada Key yang
notabene sahabat dekat Onew, iapun memantapkan niatnya dan bertanya pada Key.
“mmm eomma
boleh aku bertanya sesuatu padamu?” tanya Taemin dengan nada yang sedikit ragu.
“ne baby,
apa yang ingin kau tanyakan?” jawab Key mulai mengendalikan tawanya.
“mmm..apa
eomma pernah dengar mengenai seseorang bernama Taesun, Lee Taesun?” tanya
Taemin to the point.
Dan pertanyaan Taemin dalam sekejab dapat merubah wajah Key
membeku seketika, seperti baru saja mendengar berita kematian ditelinganya. Key
terdiam, dipandanginya wajah Taemin yang kini tengah balik memandangnya lekat,
bisa terlihat dari mata Taemin bahwa ia sangat ingin mendengar jawaban dari
mulut Key. Key mengelus wajah Taemin yang kini masih menatapnya, lalu diusapnya
kepala Taemin lembut.
“Dia..adalah
hyung kembarmu Taemin” jawab Key singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari
mata jernih Taemin dan mengelus kedua pipinya lembut dapat dilihatnya mata jernih
nan lembut itu mulai berkaca-kaca dan sebentar lagi pasti airmata itu akan pecah
dan Key sangat membenci hal itu, ia sangat benci saat melihat Taeminnie-nya
menangis dihadapannya dan lagi ia menangis karena dirinya.
“K-knapa
semuanya merahasiakan hal ini dariku?” tanya Taemin parau, airmatanya mulai jatuh
meski sebenarnya ia sudah mengetahui hal ini, namun mendengarnya langsung dari
mulut Key telah membuat hatinya makin terluka dan hancur.
Key meraih tubuh Taemin dan memeluknya erat untuk
menenangkannya, ia terus mengusap punggung Taemin agar ia tenang namun percuma,
Taemin masih terguncang mendengar berita ini ia terus meracau dalam tangisnya
betapa kejamnya para hyung dan keluarganya yang merahasiakan hal sebesar ini
darinya. Setelah kurang lebih selama 15 menit terus meracau dan menangis
akhirnya Taemin tenang dan tertidur karena kelelahan. Key meraih tangan Taemin
dan mengusap punggung tangannya lembut disibakkannya helaian anak rambut yang
menutupi kening Taemin.
“Mianhae
baby, hyung tak bermaksud jahat padamu, kami hanya ingin melindungimu tidak
lebih” ucap Key lembut sembari mengelus puncak kepala Taemin dan tanpa terasa
airmatanya mulai menetes namun dengan segera dihapusnya dengan kasar, lalu
beranjak meninggalkan kamar Taemin.
In the
Other Side
Onew kini tengah berbincang-bincang dengan para putra rekan
kerja aboejinya yang datang memberi selamat
pada Taemin, saat tengah asyik berbincang smartphone miliknya bergetar
menandakan ada pesan yang masuk tanpa pikir panjang langsung dibukanya pesan
tersebut dan ternyata berasal dari Key.
From : Key-goon
Hyung,
Taemin sudah mengetahui semuanya.
Onew terlihat bingung memahami pesan dari Key, dengan cepat
ia membalas pesan Key menanyakan apa maksud dari pesannya ini.
To : Key-goon
Apa
maksudmu Key? Aku tak mengerti, memangnya Taemin mengetahui hal apa?
Onew terus memandangi layar touchscreen smartphonenya
menanti balasan dari Key sambil berpikir hal apa yang selama ini
dirahasiakannya dari Taemin hingga tiba-tiba terlintas satu nama dikepalanya,
Onew seketika terdiam berpikir apakah mungkin Taemin mengetahui hal yang sudah
dirahasiakannya selama belasan tahun ini.
“Apakah
ini mengenai...” ucap Onew lirih.
Belum sempat Onew menyelesaikan analisisnya Key sudah
membalas pesannya
From :
Key-goon
Ini
mengenai saudara kembarnya, ...Taesun.
DEG
Onew diam membeku dipandanginya pesan dari Key, ternyata
hal yang selama ini ditakutkannya kini terjadi juga, rahasia keluarga yang
bahkan sudah berusaha dikuburnya dalam-dalam kini tengah diketahui oleh
dongsaengnya sendiri, orang terakhir yang diharapkannya tahu mengenai rahasia
ini.
“Apa yang
harus kukatakan pada Taemin” ucap Onew lirih dan sekaligus terlihat frustasi
dengan mencengkeram rambutnya.
In the
next day...
Onew POV
Sejak mendengar kabar dari Key mengenai Taemin yang
mengetahui rahasia Taesun, pikiranku menjadi tidak tenang. Semalam saat aku
ingin menemui Taemin ternyata ia sudah tertidur dikamarnya dan mendengar cerita
Key mengenai Taemin yang menangis hebat semalaman, mendengar Taemin yang
menangis karena kesalahanku telah melengkapi rasa bersalahku pada Taemin, entah
bagaimana rasanya aku tak sanggup bertemu dengan Taemin dan melihat wajah sedih
dongsaeng kesayanganku itu. Aku lebih senang jika dia membenciku dibandingkan
harus melihat wajah yang ceria itu berubah menjadi suram dan tampak mati. Saat
ini aku tengah duduk di meja makan seperti biasanya dan menunggu Taemin untuk
sarapan bersama, meski sebenarnya aku ragu Taemin akan turun dari kamarnya dan
bertemu denganku.
“Hahhh...apa
yang aku pikirkan?” desahku pelan sembari mengoleskan mentega di rotiku.
“Pagi
hyung...” sapa Taemin lembut dan tak lupa tersenyum ke arahku dan kini tengah
duduk tepat dihadapanku terhalang meja makan persegi panjang ini, sementara aku
hanya terdiam memandanginya sampai-sampai lupa membalas salamnya.
Apakah benar dia Taemin-ku, apakah dia tidak marah, apakah
sesuatu hal terjadi padanya? atau mungkin Key yang sudah berbohong padaku?
Segala macam pikiran hinggap dikepalaku menghadapi tingkah Taemin yang tidak
berubah sama sekali
“Hyung,
ada apa denganmu? Apa kau sakit?” tanya Taemin khawatir dan berhasil
membuyarkan imajinasi-imajinasi aneh yang sedari tadi muncul dikepalaku.
“A-aniya
Taemin-ah, hyung baik-baik saja” jawabku agak gugup dan tersenyum kaku.
“Ohh,ne”
jawab Taemin ceria.
Melihat tingkah Taemin yang sedikit mencurigakan aku mulai
berpikir untuk membahas masalah yang dikatakan oleh Key semalam, ada baiknya
jika aku mendengar langsung dari mulut Taemin meski itu akan sulit bagiku.
“Mmm,
Taemin-ah ada yang ingin hyung bicarakan padamu” kataku sembari meletakkan
peralatan makan yang ada di tananganku.
“Ne, hal
apa itu hyung” tanya Taemin.
“Ini
mengenai pertanyaan yang kau tanyakan pada Key semalam” jawabku to the point
dan dapat kuperhatikan Taemin yang tiba-tiba terdiam dan menghentikan
sarapannya. Ada apa denganmu Taemin? Ini berarti apa yang dikatakan oleh key
semalam benar, tapi mengapa sikapmu seperti ini? Ada apa sebenarnya Taemin?
Jangan membuat hyung khawatir.
“Eh, hyung
aku lupa hari ini aku ada piket jadi harus datang lebih awal” jawab Taemin
buru-buru.
“Tapi..”
“Sudah ya
hyung aku berangkat dulu, Annyeong”
“Taemin,
Taemin-ah tunggu”
Taemin telah pergi meninggalkan rumah, dia pergi dengan
mengendarai mobilnya sendiri tak seperti biasanya yang selalu pergi menungguku
bahkan saat ada piket sekalipun, memang benar ada yang tidak beres dengan sikap
Taemin.
@ Angel Room
Aku merebahkan tubuhku di sofa ruang angel sembari menatap
atap ruangan yang bernuansa putih dan peach, mengedarkan pandanganku ke seluruh
penjuru ruangan ini, tanpa terasa sudah hampir 2 tahun aku menempati tempat
ini, tempat yang menurut kami bagaikan rumah kedua, tempat suka dan duka kami
selama menuntut ilmu di SIHS ini. Tempat kami tertawa maupun menangis, tempat
menghabiskan waktu saat bosan harus mengikuti pelajaran, tempat yang sungguh sangat
bernilai melebihi segalanya. Pikiranku terus menerawang mengingat
kenangan-kenangan yang telah kami lewati di tepat ini sebagai kelompok namja
paling populer di sekolah ini “Angel”, kelompok yang selama ini ada di dalam
genggamanku, hahh entah mengapa aku merasa tidak pantas memegang posisi ini aku
hanyalah seorang namja pengecut tak berguna yang tega-teganya membohongi
dongsaeng kesayangannya sendiri apakah ini yang disebut seorang pemimpin apakah
ini yang disebut seorang Leader. Semua pikiran ini terus terngiang dikepalaku
hingga tanpa sadar ada seseorang bukan tapi tiga orang yang masuk ke tempat
ini.
“Hyung,
kenapa sudah ada disini? Tumben sekali” tanya Jonghyun. Dan aku hanya bangkit
dari posisiku semula dan duduk memandang kearah mereka bertiga.
“Ne,bahkan
Dino hyung ini saja kalah pagi darimu” sahut Minho sembari menunjuk kearah
Jonghyun dan telak mendapat jitakan tepat dikepalanya.
“Apa kau
bilang?! Dasar kodok belo, apa kau sudah bosan hidup” bentak Jonghyun mulai
emosi.
“Wae?!
Dasar dino pendek” bentak Minho balik.
“Kau—“
sahut Joghyun namun belum sempat ia melanjutkan kalimatnya sudah kulihat Key
yang tengah memandangnya tajam.
“Diam
kalian berdua, apa kalian tak tahu situasinya sekarang” bentak Key.
“.......”
dan mereka berdua terdiam sudah kuduga tak ada yang bisa melawan Key kalau
sudah marah seperti ini.
“Hyung,
bagaimana dengan Taemin?” tanya Key.
Inilah sifat Key selalu bertanya terus terang tanpa
basa-basi sedikitpun, dan selalu tepat sasaran. Aku hanya terdiam menatap
lantai ruangan ini hingga Key akhirnya duduk disebelahku dan menepuk bahuku
pelan.
“Sudahlah
hyung ceritakan pada kami hal yang sebenarnya, apakah Taemin benar-benar marah
hingga mampu membuatmu frustasi seperti ini?” ucap Taemin lembut
Aku hanyamengelengkan kepalaku ” Tidak, justru sebaliknya”
“Sebaliknya?
Apa maksudmu hyung?” sahut Jonghyun cepat.
“Hahh(Sigh)..dia justru bersikap
seperti biasanya, seperti tak terjadi apa-apa, saat aku ingin mengatakan
mengenai pertanyaannya padamu ia justru bergegas pergi dengan alasan ada piket
padahal aku tahu ia sedang berbohong saat itu karena aku tahu benar kapan
jadwal piket Taemin...dan entah mengapa aku merasa Taemin menyembunyikan perasaannya
dariku dan itu justru membuatku makin khawatir padanya” jelasku panjang lebar
dan tanpa terasa bulir-bulir air mata mulai luruh dari mata sipitku.
“Hyung..” ucap Key lembut sembari
memlukku erat dan aku kini menangis terisak dalam pelukan Key
“Ini semua salahku..hiks..andai
saja dulu aku bisa menyelamatkannya, semua kebohongan ini tak akan pernah ada,
kalau saja aku bisa menjaganya dan tidak meninggalkannya dia pasti masih hidup
hingga sekarang ..hiks .aku memang hyung yang bodoh tak pantas menjadi sosok
seorang hyung bagi mereka, aku gagal menjadi seorang hyung,,hiks..TAESUN-AH...TAEMIN-AH...MAAFKAN
HYUNG HHAAAHHH” dan akhirnya aku menumpahkan segala emosi yang kupendam
beberapa tahun ini sekarang saat semuanya sudah mulai menghilang, saat Taemin-ku
kini telah berubah karena kebodohanku dan yang bisa aku lakukan sekarang
hanyalah menangis.Dan dapat kurasakan ketiga sahabatku ini memelukku dengan
erat.
Taemin
POV
Hari ini entah mengapa pikiranku penuh dengan masalah yang
timbul akibat rahasia keluargaku mengenai Taesun, saat bangun tidur tadi
kepalaku terasa sangat berat, apakah karena aku terlalu banyak menangis
semalam, sebenarnya hari ini aku sangat malas pergi ke sekolah tapi aku juga
tak ingin melihat semua orang terutama Onew hyung khawatir. Mungkin kalian
berpikir kenapa aku tidak marah pada Onew hyung yang telah tega selama belasan
tahun membohongiku tapi jujur aku tak bisa, sebenarnya ingin rasanya aku marah
pada Onew hyung tapi mengingat kasih sayang Onew hyung serta hyungdeul lain
yang begitu besar padaku aku tak bisa untuk membenci mereka sekuat apapun yang
aku mau, Dan lagi kebohongan ini bukan murni kesalahan para hyungku ini juga da
kaitannya dengan orangtuaku, setidaknya aku harus mendengar penjelasan dari
mereka dan sambil menunggu penjelasan dari orang tuaku aku akan bersikap
sebagai Taemin yang seperti biasanya bukan Taemin yang telah mengetahui rahasia
mengenai Taesun yang harusnya bersedih maupun marah. Setelah selesai
bersiap-siap aku memutuskan untuk turun ke ruang makan dan sarapan bersama
hyungku, saat menuruni tangga dapat kulihat Onew hyung yang tengah siap di meja
makan sepertinya menungguku tanpa pikir panjang langsung saja aku
menghampirinya dan menyapanya seperti biasa.
“Pagi
Hyung” sapaku seceria mungkin, namun tanggapan yang aku dapatkan tidak sesuai
yang aku harapkan Onew hyung hanya terdiam melihatku seperti baru saja melihat
hantu? ataukah ada yang salah denganku atau Onew hyung tengah sakit?.
“Hyung, ada apa denganmu? Apa kau
sakit?” tanyaku khawatir melihat ekspresi Onew hyung yang masih diam membeku.
“A-aniya
Taemin-ah, hyung baik-baik saja” jawab Onew hyung dan terlihat sangat gugup ada
apa dengannya.
“Ohh,ne”
jawabku singkat dan melanjutkan sarapanku hingga tiba-tiba Onew hyung ingin
mengatakan sesuatu padaku dan kurasa itu hal yang penting.
“Mmm,
Taemin-ah ada yang ingin hyung bicarakan padamu” kataOnew hyung sembari
meletakkan peralatan makan yang ada di tanangannya.
“Ne, hal
apa itu hyung” tanya ku penasaran, hal penting apa yang ingin dikatakan oleh
Onew hyung.
“Ini
mengenai pertanyaan yang kau tanyakan pada Key semalam” sahut Onew hyung.
DEG
Perkataan Onew hyung yang to the point seketika membuatku
terdiam dan menghentikan sarapanku. Kenapa Onew hyung tiba-tiba mengatakan hal
itu, apakah Key hyung sudah mengatakannya pada Onew hyung? Aku tak tahu hal
amcam apa yang akan kudengar nanti, aku belum siap...bagaimana ini? Aku harus
segera pergi sebelum Onew hyung menyadari perubahan sikapku.
“Eh, hyung
aku lupa hari ini aku ada piket jadi harus datang lebih awal” sergahku cepat
dan tergesa keluar rumah.Mianhae hyung aku berbohong padamu kali ini.
“Tapi..”
“Sudah ya
hyung aku berangkat dulu, Annyeong” aku segera berlari menuju garasi dan
mengemudikan mobilku sendiri tanpa menunggu Onew hyung seperti biasanya.
“Taemin,
Taemin-ah tunggu”masih kudengar teriakan Onew hyung memanggil namaku namun aku lebih
memilih untuk meginjak gas mobilku dan segera melaju ke sekolah, mianhae hyung
aku belum siap mendengar semuanya dan aku ingin mendengar penjelasan dari
eommoni dan aboeji, mianhae hyung jeongmal mianhae.
Sesampainya disekolah segera kuparkirkan mobilku di halaman
sekolah yang masih terlihat sangat sepi wajar saja ini masih jam 06.00 pagi
sementara sekolah akan dimulai kurang lebih satu jam lagi, aku memutuskan untuk
berjalan sebentar mengelilingi area sekolah yang baru beberapa hari ini
kutempati dan aku memang belum sempat melihat-lihat sekolah ini, tak kusadari
ternyata sekolah ini memiliki sebuah danau buatan yang sangat indah dibelakang
sekolah serta taman yang cukup nyaman, aku mendudukkan diriku dibawah pohon
mapple yang daunnya mulai memerah wajar saja ini sudah penghujung musim panas
dan sebentar lagi akan masuk musim gugur dan dingin, saat sendiri seperti
sekarang aku kembali teringat kenangan masa kecilku saat kami sekeluarga pergi
liburan ke Eropa dan mengunjungi taman
yang hampir sama seperti tempat ini namun danaunya tampak lebih luas. Dapat
kuingat saat aku berlarian bersama Onew hyung dan mengejar satu sama lain
sementara eommoni dan aboeji duduk di rerumputan yang beralaskan tikar piknik
menyiapkan makanan yang telah dimasakkan oleh para maid sungguh kenangan yang
sangat menyenangkan dan tanpa kuduga dibalik itu semua ternyata selama ini
mereka menyembunyikan rahasia mengenai Taesun dariku. Jujur sekarang aku sangat
bingung apa yang harus aku lakukan, aku tak ingin menyakiti orang-orang yang
selama ini telah menyayangiku sepenuh hati tapi aku juga tak ingin tersakiti
aku tak ingin terus dibohongi, aku ingin tahu apa alasan mereka yang sebenarnya
hingga tega membohongiku selama ini. Aku terdiam cukup lama memikirkan hal ini
hingga terlintas beberapa kenangan di kepalaku.
“dia
namdongsaengku satu-satunya, dan jangan tertipu dengan penampilannya meski
sudah 17 tahun sifatnya masih sama dengan namja berumur 7 tahun”
“Hyungg!!”
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“gwenchana
Taemin-ah,lagi pula hyung senang melakukannya”
“Terima
kasih atas kehadiran anda semua di pesta penyambutan dongsaeng kesayangan saya
sekaligus putra bungsu dari keluarga Lee yang baru saja pindah dari Daegu dan
menetap disini, dan untuk Taemin-ah selamat datang dikeluarga barumu keluarga
Lee dan ANGEL”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sedang
apa kalian? Apa tanpa sepengetahuan kami kalian mulai menjalin hubungan”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“semenjak
sepeninggal nenek kami aku memohon pada aboeji untuk memindahkan Taemin ke
Seoul dan hidup bersamaku namun dengan syarat aku harus melindungi keselamatan
Taemin, oleh karena itu aku menjadikan Taemin member ANGEL untuk melindungi dan
mengawasi semua kegiatan Taemin”
“Hyung...” lirihku. Dan tanpa
terasa airmataku mengalir mengingat betapa sayangnya Onew hyung padaku kenapa
aku tega sekali menyakiti perasaannya ini bukan kesalahan Onew hyung ini semua
merupakan takdir dari Tuhan kenapa aku harus membenci Onew hyung.
“Onew
hyung mianhe...aku harus menemui Onew hyung, aku harus meminta maaf padanya”
Aku terus berjalan menyusuri halaman belakang sekolah
hingga aku melewati sebuah gedung yang cukup besar namun terlihat cukup tua,
diatas pintu masuk gedung itu terdapat sebuah papan nama yang kalau tidak salah
berbunyi “ANGEL ROOM”.
“hahh..Angel??
apa mungkin ini ruangan para hyungdeulku, tapi untuk apa?” pikirku. Hah..apa
yang aku pikirkan ini bukan waktunya memikirkan hal yang macam-macam aku harus
menemui Onew hyungmungkin dia sudah ada dikelasnya, saat aku akan melangkah
meninggalkan tempat itu samar-samar aku mendengar suara isak tangis dan
sepertinya aku sedikit familiar dengan suara ini, aku memutuskan untuk mendekat
dan memeriksa gedung ini apakah ini benar suara orang atau ....saat aku sampai
didekat pintu suara tangisan itu makin jelas...
“------kalau
saja aku bisa menjaganya dan tidak meninggalkannya dia pasti masih hidup hingga
sekarang ..hiks .aku memang hyung yang bodoh tak pantas menjadi sosok seorang
hyung bagi mereka, aku gagal menjadi seorang
hyung,,hiks..TAESUN-AH...TAEMIN-AH...MAAFKAN HYUNG HHAAAHHH”
DEG
Suara ini, tak salah lagi ini suara Onew hyung, ya Tuhan
Onew hyung menangis, apa yang telah aku lakukan padanya Tuhan, apa yang aku
lakukan pada Onew hyung...
TES TES TES
“hiks..hyung,
hiks mianhae...ini semua salahku bukan salahmu hyung..hiks..aku yang terlalu
manja dan kekanak-kanakan, ini semua salahku hyung..hiks..mianhae..jeongmal
mianhae..hiks..hiks..” dan akupun terisak dibalik pintu yang membatasi aku dan
Onew hyung yang kini tengah menyalahkan dirinya atas kepergian Taesun.
Author
POV
Taemin terus menangis dan merutuki perbuatan yang telah ia
lakukan pada hyung yang paling disayanginya itu, ia menyandarkan tubuhnya pada
dinding disamping pintu dan terus menangis hingga tubuhnya merosot dan terduduk
dilantai sembari membekap mulutnya agar isakannya tidak lolos dari mulutnya dan
akan membuat para hyungnya tahu akan keberadaannya mendengar isak tangis Onew.
Sementara disisi lain Onew kini tengah menguasai dirinya agar terdiam dan
melepaskan pelukan dari ke-3 sahabat dan sekaligus dongsaeng bagi Onew. Onew
berjalan menuju pintu bermaksud keluar untuk sekedar menghirup udara pagi
sekaligus menenangkan diri, namun langkahnya terhenti seketika saat melihat
sosok yang sangat dikenalnya kini tengah menangis tersedu disampingnya.
“Tae-Taemin..”
ucap Onew lirih namun masih terdengar oleh Taemin.
Mengetahui sosok yang sedang ditangisinya kini muncul
dihadapannya, Taemin segera mengusap airmatanya kasar dan berdiri menghadap
Onew, dipandanginya wajah hyungnya yang biasanya ceria dan bahagia kini terlihat
sangat menyedihkan, mata sipit yang terlihat sembab dan memerah serta wajah
yang sedikit pucat, Taemin hanya terdiam dan memandangi wajah hyungnya merasa
makin bersalah karena sungguh telah membuat orang yang paling menyayanginya
kini terluka oleh sikapnya dan tanpa terasa airmata yang berusaha ditahannya
kini tengah mengalir kembali sembari menyebut nama hyungnya lirih
“H-hyung..hiks..hiks”
ucap Taemin dengan suara isakan pelan dan airmata yang terus mengalir hingga
membuat Onew terkejut dibuatnya.
“Taemin-ah,
waegurae?katakan apa yang terjadi padamu kepada hyung, semua akan baik-baik
saja otte?hmm” sahut Onew sembari mengelus pundak Taemin dan mengusap kepalanya
lembut dengan senyuman yang tak kalah hangat dari sentuhannya.
Merasa begitu bersalah atas perlakuannya dan mendapat
perlakuan hangat dari hyungnya, Taemin menghambur dalam pelukan Onew dan
memeluknya erat seakan tak ingin melepasnya hanya barang sedetik, sementara
Onew yang terkejut hanya terdiam, tangannya yang semula terkulai lemas disamping
tubuhnya kini ia gerakkan untuk balik membalas pelukan Taemin serta mengelus
puncak kepalanya dan hal itu justru membuat tangisan Taemin makin menjadi.
“HYUNG..MIANHAE
INI SEMUA SALAHKU, KARENA AKU HYUNG MENJADI SEPERTI INI, AKU HIKS..HIKS..AKU
DONGSAENG TAK BERGUNA HYUNG..MIANHAE..” teriak Taemin disertai suara isakannya
yang menjadi, sementara Onew yang tidak mengerti arah pembicaraan Taemin
terkejut mendengar perkataan dongsaeng kesayangannya ini sehingga ia hanya bisa
mengelus punggung Taemin sembari menanyai maksud dari pembicaraan Taemin tadi
secara perlahan.
“Apa
maksudmu Taeminnie? Hyung tidak mengerti, asal kau tahu Taemin kau adalah
dongsaeng hyung yang paling berharga satu-satunya saudara hyung sekarang,
bagaimana kau bisa berbicara seperti tadi?” tanya Onew lwmbut sembari terus
mengusap punggung Taemin berusaha menenangkan isakan Taemin.
“hiks..hiks..aku..aku
telah membuat Onew hyung bersedih akan sikapku, sikap kekanakanku, aku..aku
sudah berpikiran buruk mengenai Onew hyung dan hyungdeul yang lain, aku
dongsaeng yang jahat hyung, aku sudah melukai perasaan kalian, aku tak pantas
menjadi dongsaengmu..hiks..mianhae hyung...”ucap Taemin terbata-bata dan terus
terisak.
“Apakah
ini ada hubungannya dengan pertanyaan yang kau ajukan pada Key hyung semalam,
hmmm?” tanya Onew melepaskan pelukannya pada Taemin dan menatap wajah polos
dongsaeng kesayangannya ini, dan ditanggap anggukan oleh Taemin.
“HUWEEE...AKU
JAHAT HYUNG?? AKU MENUDUH KALIAN MACAM-MACAM TANPA MENGETAHUI ALASANNYA
TERLEBIH DAHULU..” tangis Taeminpun pecah kembali dan makin menjadi hinngga
membuat Jonghyun, Key dan Minho yang ada di dalam gedung keluar menghampiri
kedua saudara itu.
“Ada apa
ini, AIGO BABY WAEGEURAE?” tanya Key panik sesaat keluar dari gedung dan
melihat sosok Taemin yang menangis meraung-raung sementara Onew kini
kebingungan menenangkan dongsaengnya yang satu itu. Jonghyun dan Minho menatap
horor pada Key yang kini tampak akan meledak melihat babynya menangis
kesetanan.
“cup-cup
Taeminnie hyung mengerti, jadi tenang ne saja ini bukan salahmu keadaan saja
yang telah merubah semuanya dan kau bukan dongsaeng yang jahat, kami
menyayangimu Minnie, jadi tenang ne jeballl...” pinta Onew berusaha menenangkan
Taemin setelah sesaat melihat kedatangan Key yang panik melihat kondisi Taemin.
Key yang sejak keluar melihat kondisi Taemin yang tengah
menangis mulai jengah melihat usaha Onew menenangkan Taemin yang tak kunjung
berhenti, akhirnya mereka mngajak Taemin masuk ke dalam Angel room untuk
sekedar mendengarkan penjelasan dari Taemin dan Onew mengenai perihal Taemin
yang tiba-tiba menangis dan berada di depan gedung Angel.Key kini tengah
mendudukkan diriya dan Taemin di sofa tempat Onew berbaring tadi dan diapit
olehOnew dan Jonghyun sementara Minho duduk di sofa yang berhadapan dengan
mereka. Setelah berhasil mendiamkan Taemin perlahan Key bertanya mengenai hal
apa yang sebenarnya terjadi.
“nah, baby
bisa kau ceritakan pada eomma bagaimana bisa kau berada didepan gedung Angel
tadi dan dalam kondisi menangis?” tanya Key to the point.
“i-itu,
itu karena hiks..aku tak sengaja melewati gedung ini saat ingin bertemu dengan
Onew hyung dan secara tak sengaja pula aku mendengar suara tangisan Onew hyung
dari gedung ini, aku mendengar ia hiks..ia menyalahkan dirinya atas kepergian
Taesun hyung, aku hiks..merasa bersalah atas semuanya..hiks aku yang
menyebabkan Obew hyung mengingat peristiwa itu,hiks..aku dongsaeng yang jahat
eomma bahkan aku menyalahkan kalian juga karena ikut membohongiku” jelas Taemin
dengan terbata dan sedikit isakan.
Semua hyungdeul Taemin sedikit terlonjak mendengar
pengakuan Taemin, mereka saling memandang dan berpikir apa yang harus mereka
katakan untuk menenangkan Taemin tanpa harus melukai perasaannya lagi. Akhirnya
Onew selaku hyung kandung Taemin dan sekaligus Leader Angel mulai angkat bicara
ia mendekat kearah Taemin dan meraih bahu Taemin untuk ia sandarkan pada bahu
bidangnya.
“Taemin-ah,
kau tidak harus berpikir sekeras itu, kami tidak membencimu Taemin-ah justru
kami sangat-sangat menyayagimu, kami yang seharusnya kau sebut jahat karena
telah tega membohongimu selama ini, tapi percayalah kami melakukan itu semua
semata-mata demi kedamaian dan keamananmu” kayaOnew lembut sembari mengelus
kepala Taemin yang bersandar pada bahunya dan hanya mendapat anggukan kecil
dari Taemin.
“Dan kau
tau baby, kau adalah dongsaeng yang paling-paling eomma sayangi, dongsaeng
paling manis, polos dan menggemaskan yang pernah eomma temui, kami sangat
menyayangimu baby jadi jangan berpikir yag tidak-tidak apalag berpikir bahwa
kam akan membencimu hanya karna kau beroikiran buruk tentang kami” ucap Key
lembut sambil mencubit kedua pipi chuby Taemin gemas dan mengelus puncak
kepalanya pelan.
“Ne,
Taemin-ah para hyungdeulmu ini sudah sangat kam sayangi seperti dongsaeng kandung
kami sendiri, aku merupakan salah satu keluarga kami dan pasti kami akan
melindungimu bukankah begitu Minho” kata Jonghyun disertai melihat ke arah
Minho yang berada dihadapnnya dan ditanggap anggukan oleh Minho.
“Ne,
Taemin-ah kau sudah kuanggap seperti dongsaeng kandungku layaknya Soo ri, dan
lagi pula kau adalah dongsaeng yang paling menggemaskan dan penurut, baik hati
dan selalu membantu kesulitan orang lain, jadi berhentilah menyalahkan dirimu
sendiri karena kami, otte” sahut Minho.
“Ne..Gomawo
hyung” jawab Taemin akhirnya dengan cengiran khasnya.
“Dan untuk
penjelasan atas pertanyaanmu pada Key mengenai Taesun yang merupakan hyung
kembaru, hyung berjanji akan menjelaskannya tapi tidak sekarang ne, hyung akan
menjelaskannya saat eommoni dan aboeji sudah kembali dari London, biarkan hyung
bicara mengenaimu yang telah mengetahui rahasia ini terlebih dahulu pada mereka
dan tunggu apa yang akan mereka lakukan, setelah itu baru kita bicarakan lagi
ne, kau tak apa kan?” jelas Onew
“Ne hyung,
aku mengerti yang terpenting sekarang kalian pasti melakukan ini semua demi
kebaikanku, gomawo hyung” jawab Taemin dengan senyuman lebar.
---TBC---
No comments:
Post a Comment