Author :
Minnie_14
Main
Cast :
-Choi
Soo ri (OC)
-Lee
Taemin
Support
Cast :
-Other Member
SHINee
Lenght : Sequel
6 of 6 [End]
Genre
: Friendship, Romance, Family.
Rating
: General
Summary
: Dikala kebenaran harus terhalang kedok yang sungguh mengagumkan,
menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang sungguh menyakitkan.
A/N
: Mian baru bisa post sekarang soalnya
mimin juga lagi ada ujian dan tugas kuliah, sorry banget ya reader padahal udah
mau rencana post sejak pertengahan bulan (-_-) mianhae...
Ini udah jadi part terakhir untuk BTG,
sementara untuk yang The Symphony of Romance menyusul....tunggu ya...
Untuk kesan, pesan, kritik dan saran
di tunggu ya reader...Kamsahamnida..(bow)
::--::--::
---Behing
Their Glasses---
Author
POV
Hari ini tepat 2 hari
Taemin sadar dari komanya, di ruang rawat VVIP itu tengah menggema canda tawa
dari ke enam nsan yang kini tengah bercanda dengan seorang namja yang kini
duduk bersandar padaranjang rawatnya, Taemin. Taemin kini duduk bersandar di atas
tempat tidur dengan disamping kirinya duduk seorang yeoja manis yang selalu
berada disampingnya, yang sudah sebulan ini dengan setia menjaga dan menunggu
kesadarannya, Choi Soo Ri. Sedangkan disamping kanannya yang kini tengah
bercanda gurau dengannya adalah kakak kandungnya Onew. Diseberang tempat
tidurnya berdiri tiga namja yang ikut tertawa mendengar cerita dan melihat
tingkah dua namja kakak beradik itu. Tiga namja yang menyelamatkan Taemin dan
Soo Ri, Jonghyun, Key dan Minho. Mereka tengah bercerita mengenang masa kecil
Taemin dan Onew.
“Hyunggg....aku tak seperti itu” sahut Taemin dengan
wajah cemberut.
“HA HA HA HA HA..Taemin-ah, kau itu memang sangat
menyusahkan saat kecil, kemanapun aku pergi kau pasti mengikutiku. Bisa
dipastikan kalau ada aku pasti ada ku juga” jawab Onew tertawa melihat tingkah
dongsaengnya diiringi tawa dari 4 sosok lainnya.
“Ishhh..Hyung, jangan permalukan aku. Apalagi didepan
mereka” gerutu Taemin.
“Tak apa Taemin-ah, aku kan jadi tahu bagaimana masa
kecilmu” sahut Soo Ri.
“Tak apa saeng, kami kan juga ingin tahu bagaimana masa
kecilmu dulu” timpal Jonghyun.
“Ishh..kalian pasti mau menghinaku karena kelakuanku
dulu” sahut Taemin kesal melipat tangan di depan dada.
Melihat kelakuan Taemin
justru membuat gelak tawa di ruangan itu semakin menggema. Di lain sisi Onew
merasa senang bisa melihat dongsaengnya kembali seperti semula dan bahkan kini
ia menjadi semakin ceria dan menjadi sosok dongsaeng yang ia kenal dulu sebelum
Eomma mereka meninggal, sosok Taemin dongsaeng kesayangan Onew yang sangat
manja dan ceria. Tapi Onew juga merasa bingung apa yang bisa membuat
dongsaengnya ini berubah drastis setelah ia siuman dari komanya. Dan hal yang
paling mengejutkan Onew adalah permintaan Taemin 2 hari lalu 1 jam setelah ia
sadar.
Flashback
Malam ini adalah malam
yang sangat membahagiakan bagi Onew dan keempat doangsaengnya, pasalnya
dongsaeng kesayangannya yang sudah 1 bulan koma kini telah sadar. Setelah
Taemin membuka matanya Onew dengan cepat menghuungi dokter dan memeriksa keadaan
dongsaengnya. Setelah melalui bebrapa pemeriksaan, Taemin dinyatakan membaik
namun masih perlu istirahat jadi untuk sementaraia harus dibiarkan sendiri dan
istirahat, besok baru diperbolehkan bertemu dengan banyak orang. Soo Ri yang
sejak Taemin sadar terus memeluk Taemin, kini melangkah keluar kamar disusul
oleh Onew. Namun belum sempat Onew melangkah meninggalkan Taemin, ada seseorang
yang menahan tangannya dan ternyata
adalah tangan kurus Taemin. Onew menghentikan langkahnya dan menatap
dongsaengnya yang kini masih terlalu lemah hanya untuk membuka mulutnya apalagi
baru saja ia mendapat suntikan obat. Onew memutuskan untuk mendekatkan
telinganya pada bibir pucat Taemin.
“Aboeji...aku ingin bertemu dengannya Hyung” kata Taemin
lirih
DEG..
Onew terperanjat
mendengar perkataan Taemin, ia menatap dongsaengnya yang kini tengah terlelap
karena pengaruh obat tersebut. Onew hanya geram memikirkan apa yang Taemin
katakan. Onew mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa kata didalam
pesannya dan setelah berhasil mengirim pesan tersebut, dengan kasar ia
membanting ponselnya hingga hancur dan tak berbentuk.
“Ini kulakukan atas permintaanmu Taemin, tidak lebih”
kata Onew geram mencengkeram jemarinya hingga buku-buku kukunya memutih dan
melangkah keluar ruangan Taemin.
Flashback
end
Onew terus memandangi
Taemin yang tertawa mendengar ocehan Key dan Jonghyun yang entah memperebutkan
apa. Hingga sebuah pernyataan yang keluar dari mulut Minho menarik perhatian
mereka.
“Aku masih bingung untuk apa kau selalu mengikut Onew
Hyung Taem, sehingga kau semanja itu padanya dulu” ujar Minho.
“Ohh.aku hanya merasa Onew Hyung adalah orang yang paling
hebat yang pernah kukenal Hyung, dulu Onew Hyung selalu menjadi juara kelas dan
menjadi anak kebanggaan aboeji, Onew Hyung juga selalu mendapat pujian dari
rekan bisnis aboeji karena sangat sopan dan penurut, apalagi saat Eomma
meningal dimana saat-saat terburuk bagi kami Onew Hyung selalu menjadi sosok
yang tegar dan melindungiku” jawab Taemin.
Dalam sekejap suasana
kamar yang semula ramai dan penuh dengan gelak tawa berubah menjadi sunyi saat
Taemin menjelaskan mengenai masa kecilnya dan kesannya terhadap Onew. Onew
semakin yakin, Taemin-nya yang dulu telah kembali. Bukan lagi Taemin yang
angkuh dan pembangkang melainkan dongsaeng manis yang manja dan penurut, hal
apa yang berhasil merubahnya?hal ini masih membebani pikiran Onew. Onew hanya
terdiam melihat dongsaeng-nya kini tumbuh dengan baik meskipun tanpa adanya
kasih sayang dari sang Eomma, diam-diam Onew tersenyum melihat Taemin yang kini
juga tengah menatapnya.
BRAKKK....
Tiba-tiba pintu kamar
Taemin terbuka dengan kasar. Dari arah pintu nampak sosok namja paruh baya yang
kini tengah kesulitan mengatur nafasnya. Semua mata mengarah kearah pintu kamar
rawat Taemin. Onew yang semula tersenyum dalam sekejap senyumnya memudar sesaat
melihat sosok yang kini tengah berdiri menatap Taemin. Mr. Lee sosok yang tadi
datang dengan terburu kini merasa lega sesaat melihat putra bungsunya telah
sadar dan tertawa bersama para sahabat dan tentu Hyung-nya, Onew. Mr. Lee
tersenyum sesaat melihat Taemin yang kini tengah bersandar pada ranjangnya dan
tersenyum balik kearahnya, namun saat matanya tertuju pada sosok namja yang
duduk tepat disamping kanan Taemin, senyumnya seketika mrnghilang. Tatapan itu,
ia kembali menerimanya dari sang putra sulung yang memang sangat membencinya. Mr.
Lee yang sejak 1 bulan lalu tengah menjalankan bisnisnya dengan investor Jepang
berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat setelah menerima pesan dari
Jinki.
“Taemin
sudah sadar dan ingin bertemu denganmu”
Begitulah isi yang
Jinki kirimkan padanya. Ia sempat terkejut melihat nama pengirim yang
mengiriminya pesan tersebut. Apakah Jinki sudah bisa memaafkannya dan menerima
kepergian sang Eomma, itulah pikiran yang terbersit didalam benak Mr.Lee. Jinki
yang semenjak kematian Eommanya tak pernah sekalipun berbicara padanya selain
kata-kata dingin justru meminta dirinya datang dan menghubunginya terlebih
dahulu. Namun setelah melihat pandangan dingin yang tetap diberikan Jinki
padanya perlahan memupuskan harapan yang ia bayangkan saat di pesawat dalam
perjalanan ke Korea 2 jam lalu. Mr. Lee perlahan menarik langkahnya keluar dari
ruangan dan bermaksud meninggalkan ruangan rawat Taemin, toh dia sudah senang
melihat putra bungsunya kini telah sadar. Belum sepenuhnya Mr. Lee berbalik
meninggalkan ruangan itu, sebuah pertanyaan berhasil menghentikan langkahnya.
“Aboeji, aboeji ingin pergi kemana?” tanya sosok
tersebut.
Perlahan Mr. Lee
berbalik ke arah ruangan Taemin dipandangnya satu persatu sosok tersebut dan
semua pandangan mereka terarah kepada Taemin yang kini balik menatapnya dengan
senyum yang mengembang.
“A-apa k-kau baru saja memanggilku a-aboeji?” tanya Mr.
Lee terbata sembari memandang ke arah Taemin.
“Ne aboeji, aku yang memanggil aboeji. Apakah salah?”
kata Taemin yang mendapatkan tatapan terkejut dari Mr.Lee.
Dalam hitungan detik
kini Taemin tengah berada dalam dekapan hangat Mr. Lee. Pelukan yang hampir 10
tahun ini tak pernah Taemin rasakan meskipun jarak mereka sangat dekat. Taemin
pun membalas pelukan Mr. Lee dan menangis dalam dekapannya. Dalam hati Taemin
mengucapkan beribu kata maaf dan berterima kasih pada aboejinya yang selalu
memaafkan segala perlakuan dingin yang ia lakukan terhadap Mr. Lee. Semua
pasang mata menatap haru kearah pasangan aboeji dan adeul itu, tapi tidak
dengan sosok namja sipit yang kini tengah berdiri dan menatap kearah luar
jendela kamar Taemin yang memang tepat berada disampingnya. Onew merasa kesal
entah merasa marah pada Taemin atau tidak rela bahwadongsaengnya telah
memaafkan kesalahan orang yang ia anggap telah membunuh Eommanya. Setelah puas
saling mencurahkan rasa rindunya perlahan Taemin melepaskan pelukannya egitu
pula dengan Mr. Lee yang perlahan melepas pelukan Taemin dan tersenyum menatap
putra bungsunya itu.
“Taemin, apa kau sudah memaafkan aboeji?” tanya Mr. Lee
menatap mata coklat Taemin yang memang mirip dengan dirinya. Taemin mengangguk
menanggapi perkataan aboejinya.
Jinki yang sedari awal
memang tidak menyukai kedatangan Mr. Lee merasa emosinya sudah tak bisa
ditanggungnya lagi, akhirnya ia memilih untuk meninggalkan ruangan tersebut
setelah mendengar apa yang dikatakan Mr. Lee dan melihat sendiri Taemin yang
mengangguk mengiyakan perkataan Mr. Lee. Baru bebrapa langkah Jinki ambil
meninggalkan tempat ia berdiri, Taemin sudah mencegahnya.
“Hyung, kau mau pergi kemana?” tanya Taemin.
Jinki menghentikan
langkahnya sebentar, sekedar menengok kesamping lalu meneruskanlangkahnya
kembali.
“Hyung, kumohon berhenti ada hal yang ingin aku bicarakan
denganmu dan aboeji” rayu Taemin.
Mendengar Taemin
menyebutkan kata aboeji Jinki mulai geram lagi, merasa masih bisa mengontrol
emosinya akhirnya Jinki berhenti dan berdiri tanpa memandang kearah Taemin yang
kini berada dibelakangnya.
“Hyung ada hal penting yang benar-benar ingin aku
bicarakan, mmm mian Soo Ri dan Hyungdeul bisa tinggalkan kami bertiga
sebentar?” pinta Taemin
Permintaan Taemin
ditanggapi anggukan oleh Soo Ri dan ketiga Hyung Taemin, merasa ada hal penting
yang ingin mereka bicarakan. Seperginya Soo Ri dan ketiga namja tampan tadi,
Taemin meminta Onew mendekat kearahnya. Onew yang memang sudah kesal dengan
keberadaan Mr. Lee hanya diam dan menghembuskan nafas kasar memenuhi permintaan
Taemin, kalau saja Taemin tidak sedang dalam keadaan lemah seperti ini mana mau
ia menuruti segala permintaan Taemin dan bagi Onew ini merupakan bentuk
permintaan maaf karena kelalaiannya yang telah menyebabkan dongsaengnya
mengalami musibah seperti ini. Setelah memaksakan Onew mendekat kearahnya
Taemin memulai pembicaraan yang ingin ia ungkapkan sejak awal.
“Mmmm...baiklah akan kumulai pembicaraan ini. Pertama,
aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Onew Hyung karena telah memenuhi
permintaanku ini. Gomawo Hyung, meski aku tahu Hyung sangat tidak suka dengan
permintaanku ini namun Hyung tetap mengabulkan permintaanku untuk bertemu
aboeji dan—“ kata Taemin terputus karena selaan Onew.
“Apa ini yang akan kau sampaikan, kalau hanya ini lebih
baik aku pergi” kata Onew dingin.
“Mianhae Hyung kalau aku terlalu bertele-tele.
Mmm..Aboeji, aku ingin meminta maaf sebelumnya karena selama ini aku tidak bisa
menjadi anak yang berbakti untuk aboeji, putra yang aboeji banggakan dan hanya
bisa mengecewakan aboeji, jeongmal mianhae dan aku tahu aboeji juga pasti
merasa sedih dan kecewa. Mianhae aboeji dan untuk kali ini saja aboeji aku
ingin bertanya apakah ada hal yang selama ini aboeji sembunykan dari kami?”
kata Taemin panjang dan diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang cukup
membingungkan bagi Mr. Lee.
“Apa yang kau maksud Taemin, hal apa yang aboeji
sembunyikan” tanya Mr. Lee bingung akan pertanyaan Taemin.
Taemin terdiam sebentar
mengingat kembali apa yang ia bicarakan dengan Eommanya saat ia koma.
“Jangan terlalu
membenci aboeji-mu Minnie, ada banyak hal yang belum kalian ketahui
kebenarannya”
Setelah sadar Taemin
selalu memikirkan perkataan Eommamya mengenai hal yang selama ini belum ia dan
Onew ketahui, oleh karena itu ia ingin bertemu dengan aboeji-nya dan memohon
pada Onew untk mempertemukan mereka meski hanya sebentar.
“Sudahlah Taem apa kau ingin mendengarkan bualan dari
lelaki tua ini, kalau kau ingin mendengarnya silahkan tapi lebih baik kalian
mulai setelah aku angkat kaki dari sini” kata Onew ketus.
“Hyung, biarkan aboeji bicara. Dan aboeji aku mohon
katakan sejujurnya adakah hal yang selama ini aboeji sembunyikan dari kami”
pinta Taemin.
“Apa kau tak lihat, dia hanya diam saja. Hei orang tua
apa kau sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Taemin. Apa suaramu
habis setelah menggoda banyak yeoja” kata Onew merendahkan Mr. Lee. Mr. Lee
hanya diam, ia geram namun ia mencoba untuk menahan emosinya agar tidak meledak
dan balik membentak Onew.
“HYUNG JAGA BICARAMU” bentak Taemin
“YAA!! BERANINYA KAU MEMBENTAKKU, APA KAU SUDAH TERKENA
HASUTANNYA HAH, BOCAH TENGIK” bentak balik Onew.
“YA!! HYUNG---“ belum sempat Taemin menyelesaikan
perkataannnya Onew sudah memotong perkataan Taemin lagi.
“Lagi pula apa yang terjadi padamu sebenarnya, kenapa
sifatmu berubah drastis. Mana sifat angkuh dan pembangkangmu, kenapa tiba-tiba
kau berubah menjadi namja lemah seperti ini. Apa yang sebenarnya terjadi
padamu, kenapa kau dengan mudahnya memaafkan namja ini. Apa kau lupa siapa yang
menyebabkan Eomma kita pergi HAH!!!” bentak Onew diakhir kalimatnya.
“Hyung, kenapa kau berbicara seperti itu?” sahut Taemin
terkejut mendengar perkataan Onew, apa dia lebih senang jika Taemin menjadi
anak yang dingin dan pembangkang dibandingkan dirinya yang sekarang.
“Itu kenyataannya, kau menjadi sangat lemah. APA KAU
DENGAR ITU BOCAH TENGIK, KAU DENGAN MUDAHNYA TERMAKAN BUALANNYA. KAU SANGAT
LEMAH” cerca Onew.
“Aku berkata lembut untuk menghormatimu, tapi kenapa kau
jurtru menghinaku” geram Taemin lirih menundukkan kepalanya.
“HYUNG BR*****K, AKU MENCOBA SABAR TAPI APA YANG KUDAPAT.
KAU BAHKAN MEREMEHKANKU DAN MENGHINA ABOEJI, KAU BUKAN SEPERTI ONEW HYUNG YANG
KUKENAL. KAU HANYALAH NAMJA KESEPIAN YANG MENYEDIHKAN..CIHH” cerca balik
Taemin.
“APA KAU BILANG BERANINYA KAU BICARA SEPERTI INI PADAKU,
APA KAU LUPA SIAPA ORANG YANG KAU LAWAN INI HAH!!!” bentak Onew sembari
menghampiri Taemin dan mencengkeram kerah bajunya tanpa memperdulikan kondisi
Taemin yang kini masih lemah.
Mr. Lee sudah tak bisa
menahan emosinya lagi mendengar pertengkaran kedua putranya.
“DIAM!!! Kenapa justru kalian yang bertengkar, bukankah
kalian sangat dekat. Taemin jaga bicaramu dia tetap Hyung-mu, hormati dia. Dan
Onew aboeji tak pernah sekalipun mencoba untuk menghasut dongsaengmu” lerai Mr Lee lelah melihat pertengkaran dua
saudara itu. Taemin hanya menunduk dan membuang muka, sementara Onew masih
dengan erat mencengkeram kerah Taemin.
“Hahh, Bulshit!!! Apa aku akan percaya dengan kata-katamu
orang tua. Aku tahu kau pasti menghasut Taemin untuk melawanku dan mencoba
membujukku agar mau memaafkanmu, huhh dasar manusia licik” kata Onew sembari
menghempaskannya cemgkramannya pada kerah Taemin.
“YAA!! LEE JINKI ! Apa kau kira aboeji serendah itu,
aboeji tekankan sekali lagi aboeji tak perbah sekalipun menghasut Taemin, dan ingat
Taemin sama bencinya kepada aboeji, apa kau lupa itu” bentak Mr. Lee geram
mengahadapi putra sulungnya yang memang keras kepala sama seperti Eomma-nya.
“Tidak usah banyak bicara, aku tahu kebusukanmu dasar
orang tua” timpal Onew dingin.
“Yaa!! Lee Jinki!” kata Mr.Lee, belum sempat mereka
melanjutkan pertengkaran sengit ini Taemin mulai membuka mulutnya.
“BERHENTI!! Ini semua karena Eomma” kata Taemin.
“MWO!!!” pekik Onew dan Mr. Lee bersamaan.
“Apa maksudmu!?” tanya Onew bingung mendengar perkataan
Taemin.
“Ne, Hyung-aboeji aku bertemu dengan Eomma didalam
mimpiku dan Eomma mengatakan ada hal yang aboeji sembunyikan dari kami, hal apa
itu aboeji? Jebal ceritakan pada kami” jelas Taemin.
“A-apa kau bilang, Eomma-mu mengatakan itu padamu?” tanya
Mr. Lee gugup.
“Ne, aboeji...jadi jebal ceritakan semuanya pada kami. Tidak
selamanya kan aboeji terus menyembunyikan hal itu dari kami, lagipula kami
sudah dewasa aboeji, sudah sepantasnya kami tahu apa yang aboeji sembunyikan
selama ini” kata Taemin, sementara Onew hanya diam mendengar percakapan
dongsaeng dan aboejinya.
“Apa yang sebenarnya kau katakan hah?!, apa ini perihal
kepergian Eomma? Sudah jelaskan orang ini yang menyebabkan Eomma pergi!” ucap
Onew geram.
“Hyung, dengarkan dulu
penjelasan aboeji. Kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Setelah
mendengar semua ceritanya, terserah kau mau pergi atau apapun aku tak akan
menghalangimu” kata Taemin menenangkan Onew, meski ia sendiri masih kesal
terhadap sikap Hyung-nya tadi. Dan pada akhirnya Onew mulai menarik nafas dalam
dan membuang muka berbalik kearah jendela disamping tempat tidur Taemin.
“Aboeji, sekarang katakanlah yang sebenarnya” bujuk
Taemin lagi.
Mr. Lee yang sudah
merasa terpojok dengan segala perkataan Taemin dan sikap Onew yang terus
menyalahkannya membuatnya berpikir bahwa sekaranglah saatnya ia menceritakan
rahasia yang sudah ia simpan sejak belasan tahun lalu.
“Baiklah...aboeji akan menceritakan apa yang sebenarnya
terjadi pada keluarga kita dan apa prnyebab kepergian Eomma kalian hingga
kalian membenci aboeji seperti ini” jelas Mr. Lee.
“Sudah jelas itu karena perbuatanmu” potong Onew tetap
dengan posisi menghadap jendela dengan tangan terlipat didepan dada, sungguh
pose yang sangat angkuh.
“Hyung...” bentak Taemin lirih.
“Ne, ini memang salah aboeji, aboeji yang tidak mampu
mengambil resiko, aboeji yang terlalu takut akan kekuasaan sehingga tidak mampu
melindungi Eomma kalian” kata Mr. Lee.
“Apa maksudmu” tanya Onew berbalik menghadap Mr.Lee,
terkejut akan pernyataannya.
“Sebenarnya kejadian ini berawal saat aboeji baru saja
menikah dengan Eomma kalian, disaat itulah perusahaan keluarga kita mengalami
masalah karena para investor yang mulai mencabut saham dari perusahaan kita
entah karena apa aboeji kurang tahu sebabnya. Dan disaat krisis itulah
tiba-tiba muncul seorang investor yang berbaik hati membantu perusahaan Lee,
tapi investor itu mengajukan syarat yang menurut aboeji tidak masuk akal.
Investor itu meminta aboeji untuk menikahi putrinya yang ternyata adalah yeoja
yang mengejar –ngejar aboeji saat aboeji kuliah di LA dulu. Bahkan hal yang
paling mengejutkan aboeji dia tetap memaksa aboeji untuk menikahinya meskipun
ia tahu aboeji sudah menikah dengan Eomma kalian. Dengan kondisi perusahaan
yang makin kritis haraboeji terus memaksa aboeji menikahi putri investor
tersebut dan menduakan Eomma kalian” jelas Mr. Lee.
“Lalu apakah aboeji menerima yeoja itu?” tanya Taemin
penasaran.
“Tentu aboeji menolak, aboeji memutuskan untuk
meninggalkan keluarga Lee dan hidup mendiri bersama Eomma kalian meskipun hanya
hidup sederhana. Selang 3 tahun setelah Onew lahir dan kami memiliki kau
Taemin, haraboeji sakit keras setelah 3 tahun menjalankan perusahaan yang
hampir runtuh ini dan meminta aboeji meneruskan tonggak kepemimpinan. Dengan
terpaksa kami kembali ke kediaman Lee dengan membawa serta kalian. Kalian
mungkin lupa bahwa kita pernah mengalami hal seperti itu karena usia kalian
yang terbilang sangat muda, bahkan Taemin baru berusia beberapa bulan saat kita
pindah. Dengan susah payah aboeji mencoba menyelamatkan perusahaan ini, dibantu
haraboeji yang selalu memberikan saran apa saja yang sebaiknya aboeji lakukan.
Aboeji hampir putus asa karena ini baru pertama kali aboeji mengontrol
perusahaan sebesar Lee Corp. dan lagi ribuan nasib pekerja ada ditangan aboeji
saat itu. Untung saja ada Eomma kalian yang selalu menyemangati aboeji dan
mendampingi aboeji saat aboeji merasa tertekan ditambah lagi 2 putra tampan
yang sangat aboeji sayangi, aboeji menjadi semangat kembali, sungguh masa-masa
itu adalah masa yang sangat aboeji rindukan dimana keluarga kita menjadi
keluarga yang hangat dan saling mencintai, dimana harta bukanlah segalanya”
jelas Mr.Lee panjang dan hanya ditanggapi diam oleh Onew dan Taemin mencoba
mengingat mas akecil mereka yang terlihat kabur karena tertutupi oleh rasa
sedih karena kehilangan Eomma mereka.
“Sungguh, jika aboeji bisa kembali ke masa lalu, aboeji
akan kembali disaat kita masih menjadi keluarga yang utuh. Dimana aboeji duduk
berdampingan dengan istri baik hati seperti Eomma kalian serta memiliki 2 putra
tampan seperti kalian ini. Namun sepertinya hal itu tak akan pernah terjadi.”
Kata Mr. Lee disertai senyum miris “ Selang beberapa bulan aboeji memegang kendali
perusahaan kabar buruk menimpa keluarga kita, haraboeji yang selalu memberikan
nasehat tentang apa saja mengenai perusahaan meninggal karena sakit yang
dideritanya. Secara otomatis kendali perusahaan ada ditangan aboeji sepenuhnya,
aboeji yang dari semula tidak tertarik dengan perusahaan merasa kewalahan
karena merasa belum siap, ditambah lagi keadaan Eomma kalian yang ternyata
mengidap penyakit kanker setelah melahirkan Taemin membuat konsentrasi aboeji
ke perusahaan semakin pecah. Akhirnya perusahaan kembali dalam krisis setelah
sebelumnya berhasil aboeji dan haraboeji tangani, disaat genting itulah yeoja putri investor
itu mncul kembali, ia meminta aboeji untuk menikahinya dengan ancaman akan
menghabisi nyawa Eomma kalian sekaligus akan menyiksa kalian apabila aboeji
mencoba untuk melawan. Aboeji dengan berat hati menerima penawaran yeoja sialan
itu karena terus memikirkan keselamatan orang yang aboeji sayangi yakni kalian
dan Eomma kalian, tapi keputusan yang aboeji ambil justru membuat yeoja itu dengan
leluasa mempermainkan aboeji, ia terus saja menyiksa Eomma kalian meskipun ia
tahu bahwa ia tengah sakit. Aboeji hanya bisa berdiam diri dan berpura-pura
membela yeoja ialan itu dan dengan berat hati aboeji sesekali harus melukai
Eomma kalian karena nacaman yeoja itu yang akan menyiksa kalian serta Eomma
kalian berkali lipat lebih berat jika aboeji tidak menurutinya. Tetapi didalam
hati aboeji, aboeji mengutuk yeoja sialan itu dan sifat pengecut aboeji yang
tengah berani menyiksa yeoja paling berharga di hidup aboeji dan tidak berani
untuk membantahnya” jelas Mr. Lee.
“Apakah aboeji tidak berusaha untuk melawan, dia kan
hanya seorang yeoja” sahut Taemin geram mendengar kelakuan keji yeoja itu
terhadap Eomma-nya.
“Tentu aboeji mencoba untuk melawan, tapi tidak dengan
melawan secara fisik seperti yang ia lakukan pada Eomma kalian. Secara
diam-diam aboeji mulai mencari aset-aset berharga milik yeoja itu dan
membalikkannya atas nama aboeji. Dan disaat itulah aboeji sadar bahwa dalang
dari goyahnya perusahaan Lee dulu adalah berkat ulahnya yang menghasut kolega
bisnis Lee Corp untuk mencabut saham mereka dan menanamkan sahamnya
diperusahaan aboejinya, sehingga dengan gampangnya ia bisa menghasut haraboeji
untuk menikahkan aboeji dengan yeoja sialan itu. Disaat aboeji mengetahui
kejahatannya, aboeji tidak ragu lagi untuk menghentikan kelakuan busuk yeoja
sialan itu. Aboeji sudah membayangkan saat dimana keluarga kita bisa menjadi
keluarga yang bahagia seperti dulu lagi dan memulihkan keadaan seperti semula, namun
impian itu pupus saat Eomma kalian meninggal akibat penyakit terkutuk itu dan
siksaan dari yeoja sialan yang seumur hidup aboeji tak akan pernah aboeji
maafkan. Disaat kepergian Eomma kalianlah hidup aboeji seperti tak ada artinya
lagi ditambah dengan perubahan sikap
kalian yang terus membenci aboeji karena kepergian Eomma kalian, tapi
sepertinya itu pantas karena aboeji yang terlalu pengecut untuk melindungi hal
yang paling berarti dalam hidup aboeji yakni kalian berdua putra yang sangat
aboeji banggakan dan Eomma kalian, sosok yeoja yang sampai kapanpun akan tetap
menjadi yeoja paling sempurna bagi aboeji” jelas Mr. Lee dengan menatap sendu
kedua putranya.
Onew dan Taemin hanya
diam mendengarkan semua penjelasan aboejinya, mereka tidak menyangka bahwa
aboejinya menangggung semua penderitaannya sendiri ditambah dengan kebencian
mereka yang mereka tumpahkan pada orang yang salah.
“Sekali lagi maafkan aboeji yang telah memisahkan kalian
dari Eomma kalian, dan kehilangan kasih sayang yang seharusnya kalian dapatkan
dari sosok seorang Eomma” kata Mr. Lee mengusap kepala Taemin dan memandang
kearah Onew yang kini berdiri menunduk dihadapannya meski dihalangi oleh
ranjang Taemin. “Dan untukmu Jinki, mian aboeji telah membuatmu berperan ganda
dalam menjaga Taemin sejak kecil menggantikan sosok Eomma dan aboeji. Seperti
yang aboeji katakan, aboeji sudah sangat bersalah pada kalian dan sikap dingin yang
kalian berikan selama ini belum bisa dibandingkan dengan penderitaan kalian,
terutama kau Jinki putra kebanggaan aboeji..hiks..hiks.mianhae..jeongmal
mianhae..” kata Mr.Lee diiringi suara tangis dan menunduk.
“Apa yang kau bicarakan...tentu ini semua salahmu,
karenamau kami kehilangan sosok hangat Eomma, karenamu kami kehilangan kasih
sayang Eomma dan yang paling penting karena sikap egoismu kami kehilangan
keluarga kami. Kenapa kau berbohong kepada kami, kenapa kau berpura-pura
sebagai sosok yang jahat dimata kami.....dan kenapa kau membuat kami kehilangan
sosok aboeji yang hebat seperti anda” jelas Onew sembari berjalan mengitari
ranjang Taemin dan kini berdiri tepat dihadapan aboejinya yang kini duduk
dengan kepala menunduk..
Sontak saja kata-kata
terakhir Onew membuat Mr. Lee mengangkat kepalanya dan menatap Onew yang kini
berdiri tepat dihadapannya tanpa ada penghalang
“Kenapa
anda membohongi kami...hiks..hiks..kenapa aku begitu jahat kepada anda, aboeji
mianhae..hiks...jeongmal mianhae, aku tak pantas lagi menjadi putra anda, aku
terlalu kotor dan bodoh, aboeji mianhae.” Kata Onew terisak.
Dengan sigap Mr.Lee berdiri
dan memeluk putra sulungnya ini, menyalurkan kehangatan yang entah sudah berapa
lama tak pernah ia berikan pada putra sulung yang sangat ia sayangi ini. Onew
yang merasakan kehangatan pelukan dari aboeji-nya tak bisamenahan tangisnya
lagi, ia menangis sejadi-jadinya sembari terus menggumamkan perkataan maaf-nya
pada sosok Mr.Lee. Sementara disisi lain Taemin hanya memandang bahagia kearah
Huyng dan aboejinya. Ikut merasakan kehangatan yang mereka salurkan.
“Eomma, apakah
Eomma melihatnya, aboeji dan Onew Hyung sudah berbaikan dan kami sudah
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Eomma kami berjanji akan terus hidup
bahagia jadi Eomma tak perlu khawatir” kata Taemin dalam hati.
“Ya! Bocah tengik, kenapa kau diam saja? Apa kau tak mau
memeluk kami” kata Onew yang berhasil memecah lamunan Taemin.
“Hyung...kau menghinaku -_-?! Apa kau tak lihat aku tak
bisa banyak bergerak, lagipula dokter memintaku untuk tak boleh bergerak
kemanapun, apa kau mau aku makin parah. Dan lagi berhenti menyebutku bocah
tengik, aku muak mendengarnya” kata Taemin sembari melipat kedua tangannya
dengan bibir ia poutkan lucu sehingga membuat dua namja didepannya tertawa
melihat tingkahnya.
“Benarkah, bukankah tadi kau bisa berteriak dan
menghinaku hah? Dimana kekuatanmu tadi?” ejek Onew
“Itu karena terpaksa” jawab Taemin datar.
“Ha ha ha...sudahlah Jinki-ah, jangan kau ganggu terus
dongsaeng-mu, biarkan dia istirahat. Dan kau harus istirahat juga kan
Taeminnie” kata Mr. Lee mencoba melerai Onew dan Taemin sembari mengelus kepala
Taemin. Onew yang mendengar panggilan Mr. Lee tertawa terbahak memegangi
perutnya.
“HA HA HA HA, Minnie, lama sekali aku tak mendengar
sebutan itu, baiklah mulai sekarang aku tak akan memanggilmu bocah tengik lagi.
Sepertinya Minnie panggilan yang cukup bagus” kata Onew terus memegangi
perutnya.
“Hyunggg...Ahh ini semua gara-gara aboeji, kenapa
memanggilku dengan nama itu” kata Taemin kesal.
“Mmm gara-gara aboeji?!, wae...itu kan memang panggilanmu
sejak kecil. Apa aboeji salah.HA HA HA” kata Mr. Lee sambil tertawa melihat
ekspresi Taemin yang sedang merajuk, sungguh sangat menggemaskan. Tak pernah
terbayangkan dibenaknya putra bungsunya yang manja ini dulunya menjadi namja
yang angkuh dan dingin karena salah paham.
“Ne..memang benar, tapi itu kan dulu. Aku malu aboeji” rajuk
Taemin yang justru ditanggapi tawaan dari 2 namja dihadapannya.
Dibalik rajukan Taemin
itu, sebenarnya dia merasa sangat senang. Sudah lama rasanya ia tak bercanda
seperti ini pada Hyung dan aboejinya semenjak kepergian sang Eomma. Mendengar
Mr. Lee memanggilnya dengan sebutan Minnie tengah membangkitkan kenangan masa
lalunya yang sangat ia rindukan saat bersama keluarganya yang utuh yakni
kelurga bahagia saat mereka bersama sosok sang Eomma. Taemin diam-diam ikut
tersenyum dibalik rengekannya.
Disisi lain, tepatnya
diluar ruangan Taemin tersebut Soo Ri, Jonghyun, Key dan Minho tengah
berharap-harap cemas tentang situasi yang terjadi didalam ruangan tersebut.
Namun mendengar gelak tawa yang berasal dari dalam ruagan tersebut, sepertinya
keadaan mulai membaik. Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk dan melihat
situasi apa yang sebenarnya terjadi.
“Ekhmm...apakah kami boleh masuk” kata Jonghyun saat
mengintip dari balik pintu.
2 namja yang saling
merangkul itu menoleh bersamaan kearah pintu masuk.
“Tentu nak, masuklah” kata Mr. Lee sesaat melepas
pelukannya dari Onew.
Jonghyun menganggukkan
kepalanya dan masuk kedalam ruangan Taemin diikuti oleh Key, Soo Ri dan
terakhir Minho. Mereka masuk dan berdiri tepat disamping Taemin menghadap Mr.
Lee dan Onew, serta menatap bingung pada kondisi ruangan yang saat mereka
tinggalkan tadi berhawa dingin kini berubah menjadi teduh dan hangat. Onew
mampu membaca raut wajah ke empat dongsaengnya yang tampak bingung kemudian tersenyu.
“Akan kujelaskan apa yang terjadi disini nanti” kata Onew
tiba-tiba.
“EH?!” sentak keempat dogsaengnya.
“Apa maksudmu Hyung?” tanya Jonghyun.
“Sudah jelas diwajah kalian semua Hyung, kalian pasti
bertanya apa yang sebenarnya terjadi bukan pada kami?” tebak Taemin. Dan benar
saja perkataan Taemin membuat Hyung-nya itu hanya tertawa malu, sembari
menundukkan kepalanya.
“Sudahlah, kalian ini. Benar kata Jinki biarkan dia yang
menjelaskan pada kalian karena kalau diceritakan disini akan sangat panjang dan
dapat mengganggu waktu istirahat Taemin”kata Mr. Lee.
“Ne ahjussi” jawab mereka serentak.
“Ah, aku baru ingat. Siapa anak manis ini? Aku baru
pertama kali melihatnya” tanya Mr. Lee menatap kearah Soo Ri.
“Ah...tentu saja aboeji dia anak baru disekolah kami. Dia
setingkat dengan Taemin. Namanya Soo Ri. Dia yeoja yang ikut menjadi korban
dalam peristiwa itu, namun ia sadar lebih cepat dan menjaga Taemin selama ia
koma” jelas Onew.
“Benarkah? Kau sungguh anak yang benar-benar baik, kau
bahkan tidak membenci Taemin meskipun ia sudah melibatkanmu dalam hal seperti
ini. Terima kasih karena kau sudah mau menjaga Taemin. Dan kau memang berhati
mulia selain wajahmu yang cantik ini” puji Mr. Lee. Soo Ri hanya tersipu
mendengar pujian Taemin.
“Dia tak sehebat itu aboeji” sela Taemin.
“Taemin-ah..” gumam Soo Ri sembari memicingkan matanya
kearah Taemin.
“ Dimata aboeji dia emmang sangat cantik Minnie, ditambah
lagi hatinya yang sangat baik” bela Mr Lee
“Minnie!!” seru keempat dongsaeng Onew.
“Ne..itu panggilan Taemin mulai sekarang, karena itu
memang panggilannya sejak kecil. Apalagi ia sudah bosan dipanggil bocah tengik”
jelas Onew dan disambut tawa oleh semua orang tak terkecuali Soo Ri. Dilain
sisi Taemin hanya kesal melipat kedua tangannya sementara pandangannya terus
menatap kearah Soo Ri. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyumnya dan ia merasakan
ada kehangatan yang menjalar dalam hatinya melihat senyum manis Soo Ri, bukan
lagi tangis yang ia lihat saat ia terluka.
Mr. Lee tak melepaskan pandangannya pada Taemin yang
diam-diam tersenyum melihat Soo Ri yang kini tengah tertawa mendengar nama
paggilan Taemin. Ia merasa bahwa putranya ini telah bertemu dengan sosok yang
mampu meluluhkan sifat dingin dan arogannya. Apakah yeoja ini juga yang membuat
Taemin mampu memaafkannya disamping ia telah bertemu dengan Eommanya? Tanya
benak Mr. Lee.
“Oh iya aboeji, aku masih penasaran dengan investor itu,
siapa dia?” tanya Onew tiba-tiba setelah meredakan tawanya. Mr. Lee sedikit
terperanjat mendengar pertanyaan Onew, tapi ia berfikir toh ia sudah
menceritakan segalanya tidak ada salahnya ia menyebutkan nama orang yang telah
menghancurkan keluarga kecilnya.
“Yunho, Jung Yunho. Yang aboeji tahu ia pemegang
kekuasaan hampir setengah jaringan bisnis di Asia disamping perusahaan kita”
jelas Mr. Lee.
“Jung...apa mungkin orang yang aboeji maksud adalah si
br*****k itu” pikir Onew.
2
Week Later....
Sesosok namja kurus namun
tampan kini tengah mamatut dirinya di depan cermin lengkap dengan seragam
sekolah yang pas melekat di tubuhnya. Ini adalah hari ketiga semenjak Taemin
keluar dari rumah sakit, ia bersikukuh ingin pergi ke sekolah meskipun aboeji
serta Hyungnya dengan keras melarangnya karen akondisinya yang memang masih
butuh istirahat panjang sesuai perintah dokter. Namun bukan Taemin namanya jika
ia harus menuruti perkataan dokter yang menurutnya sangat berlebihan itu.
Meskipun ia sudah mulai bertingkah menjadi anak yang bisa dibanggakan namun
tetap saja sifat keras kepalanya tak berubah.
Taemin
POV
Kutatap pantulan tubuhku didepan cermin,
tampan, gagah dan tampak menawan sama seperti aboeji. Ya, sekarang aku bisa
menyebut beliau aboeji. Sosok yang selama 10 tahun belakangan ini adalah sosok
yang paling aku benci dan tak tahu betapa sakitnya aku serta Onew Hyung
ternyata justru mengalami hal yang beribu kali lebih menyakitkan dibandingkan
kami. Kutatap wajahku yang sudah mulai kembali seperti semula, setelah hampir 2
bulan aku tak sadarkan diri dan kemarin kulihat wajahku yang errrr...aku bahkan
sulit untuk mengatakannya, bisa dibilang layaknya mayat hidup. Pucat, kurus dan
mmm sungguh sangat menyedihkan. Setelah yakin semua persiapanku selesai,
kulangkahkan kakiku menuju ruang makan menemui Hyung serta aboeji yang sudah
hampir 2 minggu ini setiap paginya kami selalu sarapan bersama untuk menebus
waktu 10 tahun ini yang kami habiskan hanya untuk saling membenci. Baru bebrapa
langkah aku menjauhi meja-ku, aku merasakan melupakan sesuatu. Segera
kubalikkan langkahku menuju meja-ku dan megambil kaca mata yang hampir setiap
hari selalu menemaniku di sekolah.
“Hampir saja aku melupakan-mu” kataku sembari menyematkan
kacamata besar itu di hidung mancungku. Kutatap lagi pantulan diriku di-depan
cermin. “Perfect, kau memang namja tampan Lee Taemin” gumamku bangga melihat
pantulan diriku di cermin yang kini tengah berdiri tegap dengan wajah serta
tubuh yang bisa dibilang cukup proporsional, tapi ini menurutku sih -_-,
meskipun Hyungdeulku sering menyebutku kurus namun menurutku tubuhku cukup
ideal. (Dasar Tetem narsis, pasti
ketularan Key..-_-“)
Aku berjalan menuruti
tangga dari kamarku yang memang terletak dilantai 2 tepat disamping kamar Onew
Hyung. Aku berjalan dengan santai karena memang aku bangun sangat pagi karena
saking semangatnya masuk sekolah, jam tangan yang kini melingkar di lengan
kiriku baru menunjukkan pukul 06.00 pagi, rekor terpagi yang pernah kubuat
karena biasanya jam segini aku masih nyaman di alam mimpiku. Saat menuruni
tangga dapat kulihat aboeji dan Onew Hyung sudah duduk tenang di meja makan
sembari menaikmati sarapan mereka. Segera kupercepat langkahku mendekat ke meja
makan dan menyapa dua orang anggota keluargaku itu.
“Pagi aboeji, Onew Hyung...” sapaku.
“Pagi Minnie, sepertinya kau memang sudah pulih” sahut
aboeji.
“Tumben kau sudah bangun, sepertinya hari ini akan ada
hujan badai” sahut Onew Hyung sembari
menikmati roti panggangnya.
Aku hanya kesal
mendengar ejekan Onew Hyung tanpa berniat membalasnya, ya..hanya sekedar
menatapnya tajam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Kemudian dengan cepat aku
menarik kursi yang berhadapan dengan Onew Hyung tepat disamping kanan Aboeji.
Baru saja aku mendudukkan tulang ekorku, aboeji sudah mengajakku bicara.
“Minnie, kami baru saja membicarakan hal yang mungkin
saja kau sukai” kata aboeji gantung.
“apa itu aboeji?” tanyaku meminta penjelasan.
“Kami sedang membicarakan yeoja yang cocok denganmu”
sahut Onew Hyung dengan mulut penuh roti.
“MWO!!! Apa maksudnya ak--- ah.jangan bilang kalian ingin
menjodohkanku. Kalau iya, sampai kapanpun aku tak setuju dan tak akan menerima
perjodohan itu!” tolakku tegas.
“Benarkah...apa kau tak menyesal..” goda Onew Hyung.
“Tentu untuk apa aku menyesal” ucapku yakin.” Lagi pula
aku sudah punya yeoja pilihanku sendiri” tambahku lirih hampir seperti bisikan.
“Wah...sayang sekali padahal yeoja itu sangat manis dan
pengertian” sahut Onew Hyung.
“Aku tak perduli” kataku sembari mengambil helaian roti
panggang yang sedari tadi sudah menggodaku.
“Apa benar kau tak peduli Minnie? Padahal aboeji akan
menjodohkanmu dengan yeoja yang sangat mencintaimu” rayu aboeji.
“Apa peduliku, kalau aku tak menyukainya sama saja”
kataku semabri terus mengoleskan selai coklat ke atas helaian roti ku.
“Kalau yeoja itu Soo Ri bagaimana? Apa kau masih mau
menolaknya” sahut Onew Hyung yang berhasil menghentikan kegiatanku yang hendak
melahap roti panggangku. “ Apa aku tak salah dengar tadi kalau Onew Hyung
menyebutkan nama Soo ri, apa benar dia yeoja yang akan aboeji jodohkan
denganku” pikirku dalam diam.
“Ya!! Minnie, kenapa kau diam saja? Apa benar kau mau
menolaknya?” tanya Onew Hyung lagi. Aku pun hanya diam.
“Kalau kau diam berarti kau setuju untu dijodohkan” kata
aboeji yang berhasil membuat wajahku memerah, memikirkan bagaimana wajah Soo Ri
saja sudah membuat wajahku memanas.
“Ya, Minnie!! Kenapa wajahmu memerah? Ah...kau pasti malu
tadi sudah bersikeras menolak sekarang malah menerimanya. Hahahaha..kau lucu
sekali Minnie.haahahaha” ejek Onew Hyung.
“Hyung!!!” teriakku.
“Sudahlah Jinki, jangan menggoda dongsaengmu lagi. Apa
kau tak lihat wajahnya sudah semerah tomat” kata Aboeji sembari menahan tawa
“Hah..aboeji sama saja” kesalku.” Terserah, aku mau
berangkat dulu” kataku sembari berdiri dari kursiku.
“Ya Minnie, mau kemana kau? Mobilmu kan masih diperbaiki,
apa kau mau berjalan kaki” teriak Onew Hyung saat aku sudah melangkah
meninggalkan meja makan.
Aku pun berbalik dan
berdiri menghadap Onew Hyung yang masih menikmati sarapannya.
“Siapa bilang aku berjalan kaki, aku berangkat dengan
ini.” Kataku sembari menunjukkan kunci mobil dengan gantungan kunci batu
berwarna pearl aqua green, yang memang merupakan kunci mobil Onew Hyung.” Anyyeong Hyung, aku berangkat duluan ya”
kataku sembari berbalik menahan tawa mengingat ekspresi Onew Hyung yang terdiam
dengan mulut penuh roti.
“YA MINNIE, ITU KUNCI MOBILKU CEPAT KEMBALIKAN” dapat
kudengar teriakan Onew Hyung sesaat aku malangkah mendekati pintu utama
diiringi derap kaki yang terburu.
“MINNIE, SUDAH KUBILANG TUNGGU...ABOEJI KAMI BERANGKAT”
terdengar lagi teriakan Onew Hyung yang kini berpamitan pada Aboeji dan
menyusulku ke garasi. Aku hanya tersenyum geli melihat tingkah konyol Hyung-ku
satu ini yang sudah hampir 10 tahun terakhir tak pernah aku lihat akibat
kesalahpahaman dulu. Kealahpahaman yang berhasil meghancurkan keluarga kami,
kesalahpahaman yang disebabkan oleh satu orang yeoja tak tahu diri. Yeoja yang
berhasil menjerat aboeji dengan berbagai cara, yeoja yang telah membunuh Eomma
kami, dan yeoja yang telah merubah dua namja kecil yang manis untuk menjadi
liar dan dingin untuk membenci aboejinya. Yeoja sialan bermarga Jung, aku
bersumpah sampai ujung dunia-pun akan kukejar kau dan membalas semua sakit yang
telah diterima oleh aboeji serta Onew Hyung. Terutama rasa sakit yang diterima
oleh Eommaku.
@
Seoul Internatonal Hight School Yard
Author
POV
Empat buah mobil sport
nan mewah memasuki area pekarangan SIHS dan terparkir rapi di tepi gedung utama
sekolah, dari dalam mobil tersebut keluarlah kumpulan namja yang bisa dibilang
tampan, bahkan snagat tampan siapa lagi kalau bukan Onew serta ke-empat
dongsaengnya. Mereka keluar dengan gagahnya diiringi teriakan histeris dari
para yeoja yang memang selalu terobsesi dan ingin dekat dengan ke-lima namja
pujaan SIHS itu, ditambah lagi namja berambut merah yang merupakan namja
termuda sekaligus dongsaeng kandung Onew yakni Taemin yang sudah hampir 2 bulan
lebih tak muncul di sekolah kini tengah berdiri tegap disamping Hyung-nya.
Taemin hanya beriri memandang sekolahnya yang sudah lama tak ia lihat dan
ternyata masih sama.
“Kalian selalu saja membuat sekolah ini gempar tiap kali
kalian muncul” kata sesosok yeoja yang berjalan menghampiri kelima namja tampan
itu.
“Ahhh..Mianhae, kami tak bermaksud seperti itu, he he”
jawab Onew cengengesan menunjukkan yesmile-nya yang berhasil membuat yeoja
disekitarnya makin histeris.
“Sudahlah, kalian emang seperti itu, oh..Taemin-ah
anyyeong kau sudah sembuh rupanya” kata Soo Ri sesaat melihat Taemin berdiri
disamping Onew.
“N-ne..apa kau tak lihat” jawab Taemin gugup namun ia
tutupi dengan perkataan ketusnya, namun mengingat kembali perkataan aboeji-nya
serta Onew membuat wajahnya tiba-tiba memanas.
“Ishh kau ketus sekali... Ahh..Taemin-ah, ada apa dengan
wajahmu apa kau sakit” tanya Soo Ri khawatir sesaat melihat wajah Taemin yang
kembali memerah serta dengan sigap meletakkan punggung tangannya di kening
Taemin untuk mengecek apakah Taemin benar-benar sakit. Taemin yang sedari tadi
gugup hanya bisa berdiri mematung mendapat perlakuan seperti itu dari Soo Ri,
hingga ia melirik ke arah Onew yang kini berdiri dihadapannya dibelakang Soo Ri
tengah menyeriangai, ia akhirnya sadar dan bergegas melepaskan tangan Soo Ri
dari dahinya.
“Ah..a-ani kau cerewet sekali, a-aku baik-baik saja. Aku hanya
sedikit kedinginan, mungkin karena cuaca. Oh iya aku harus cepat ke kelasku”
kata Taemin sembari berlari menjauhi Soo Ri serta Hyung-nya. Soo Ri hanya diam
bingung melihat tingkah Taemin.
“Ini kan musim panas, bagaimana mungkin ia kedinginan?”
kata Soo Ri bingung sembari melangkah mengikuti Taemin.
Disisi lain Jonghyun,
Key serta Minho hanya memandang aneh kearah dua dongsaeng mereka, sementara
Onew hanya cekikikan menahan tawanya.
“Hyung, ada apa dengan bocah itu? Tingkahnya aneh sekali,
apalagi saat melihat Soo Ri tadi” tanya Jonghyun pensaran.
“Mungkin ia malu dan gugup mengingat percakapan tadi pagi
dengan aboeji saat sarapan” kata Onew.
“Percakapan apa Hyung” tanya Jonghyun lagi
“Hanya masalah perjodohan” kata Onew.
“Kalau masalah perjodohan ia tak akan segugup itu,
apalagi didepan Soo Ri. Kecuali yeoja yang akan dijodohlan dengannya...” sahut
Key.
“Ne..ia akan dijodohkan dengan Soo Ri” jawab Onew santai
sembari melangkah meninggalkan area parkir.
“MWOOO!!!” teriak Jonghyun kaget sementara Key dan Minho
hanya menutup telinga mereka, karena memang sudah mengira bahwa yeoja yang akan
dijodohkan dengan Taemin adalah Soo Ri.
“Berisik..” desis Minho.
“He he..mian aku benar-benar terkejut” kata Jonghyun
meminta maaf.
@
SIHS Student Council Room
Onew kini tengah duduk
dimeja-nya dengan tangan terpaut didepan dagunya diatas meja, tepat diseberang
mejanya tepatnya disofa duduk Jonghyun, Key, Minho dan Taemin yang kini terdiam
menunggu sesuatu.
KRINGGGG...
Ditengah kesunyian itu,
tiba-tiba ponsel Jnghyun berbunyi, ia segera mengangkat panggilan itu dan mendengarkan
laporan dari sosok diseberang telepon. Setelah beberapa saat mendengarkan
penuturan dari orang kepercayaannya, Jonghyun kembali duduk di kursinya dan
menatap keempat member lainnya. Terutama kini pandangannya tertuju pada leader
mereka Onew.
“Hyung..mengenai dugaanmu yang mencurigai bahwa Junho
terlibat dalam kasus keluargamu dan yeoja sialan itu, ternyata memang benar. Junho
adalah anak dari yeoja yang telah merusak keluarga Lee” papar Jonghyun. Langsung saja perkataan
Jonghyun membuat emosi Onew serta Taemin yang berhasil teredam kembali memuncak
ditambah dengan namja yang selama ini menjadi musuh mereka ternyata terlibat
dengan peristiwa hancurnya keluarga mereka.
BRAKKKK....
Onew meluapkan emosinya
dengan menggebrak mejanya serta melepas kacamata yang sedari tadi bertengger di
wajah tampannya dengan kasar.
“Dasar namja tak tahu diri, ternyata Eomma dan anak
sama-sama tak punya hati, kalain cepat siapkan race untuk nanti malam. Kita akan
berburu lagi untuk yang terakhir kalinya” perintah Onew dengan emosi yang
membuncah, sementara Taemin hanya diam mencengkeram kacamatanya hingga hancur
dan melukai telapak tangannya hingga darah segar mengalir dari luka itu.
“Junho br******k, akan kubunuh kau” desis Taemin.
@
Han River Death Race
Onew beserta
dongsaengnya kini tengah menunggu dengan mobil mereka masing-masing, beruntung
mobil Taemin sudah selesai diperbaiki akibat kecelakaan yang ia terima terakhir
kali di gudang tua itu, anak buah Junho sengaja menghancurkan mobil Taemin saat
Taemin di sekap berjaga-jaga agar ia tak kabur. Onew dengan angkuhnya
memutar-mutar pisau lipat milik Junho yang berhasil melukai Taemin dulu dan
menyebabkan ia koma, sembari mengunyah permen karet di mulutnya. Disisi lain
para dongsaengnya tengah bersiap-siap untuk menghadapi para anak buah Junho
yang biasanya tak sedikit, tampak Jonghyun dan Minho yang kini tengah
melilitkan perban di kedua tangan mereka. Sementara Taemin dan Key hanya saling
bercanda melihat apa yang Key tunjukkan di ponselnya. Mereka tak merasaresah
sama sekali, selama disamping mereka ada Minho dan Jonghyun tak akan ada yang
bisa menyentuh mereka. Disamping itu, mereka juga cukup ahli bela diri meskipun
tak sebanding jika dibandingkan dengan Jonghyun atau Minho yang memang pemegang
medali kejuaraan Judo dan Aikido.
Setelah kurang lebih
menunggu selama 15 menit, dari arah depan mereka muncul bebrapa sorot lampu
yang sudah dipastikan mereka adalah Junho serta anak buahnya. Sesuai perkiraan,
Junho memang selalu membawa anak buahnya dalam jumlah besar. Entah ada berapa
mobil yang kini mengikutinya, mungkin adalah sekitar 10 mobil.
“Dasar pengecut rendahan” desis Taemin dengan seringaian
khas-nya
Sesaat Junho sampai
dihadapan Onew serta dongsaengnya, ia sudah mendapatkan tatapan tajam dari
mereka. Dengan wajah meremehkan Junho turun dari mobilnya dan menghampiri Onew
dengan jarak kira-kira 2 meter diikuti oleh anak buahnya.
“Ada urusan apa kau memanggilku? Apa kau belum puas
dengan hukuman yang aku berikan dulu” seringai Junho diiringi tawa dari anak
buahnya.
“Ohh...senang sekali kau mau memenuhi undangan kami,
meskipun ini adalah undangan kemaian untukmu” sahut Onew dengan wajah yang
semula tersenyum berubah menjadi dingin dan meremehkan disertai smirk yang
cukup evil.
“Apa tujuanmu sebenarnya, aku tahu race ini hanya
basa-basimu saja untuk menarikku keluar benarkan?” tebak Junho yang ditanggapi
tawa oleh kelima namja dihadapannya.
“Heh..ternyata kau cukup pintar juga” kata Jonghyun
meremehkan.
“Cepat katakan apa tujuan kalian sebenarnya” kata Junho
kesal karena merasa diremehkan dan terus berputar-putar.
Entah bagaimana caranya
hingga kehadiran Onew tak disadari oleh Junho yang tiba-tiba berdiri di
hadapannya dan kini tengah mengarahkan pisau lipat kearah dagu Junho.
“Apa kau ingat ini?” tanya Onew dengan smirk andalannya.
Anak buah Junho yang melihat boss mereka
dalam kondisi mendesak segerabergerak ingin menyelamatkannya.
“Kalau kalian masih ingin hidup panjang, diam disitu dan
jangan bergerak. Atau pisau ini akan kutusukkan tepat di jantungnya” ancam
Onew, dan dengan cepat mereka mengehntikan langkah mereka saat melihat Junho
mengangkat tangannya meminta mereka menahan serangan. Ditambah lagi kini
Jonghyun dan Minho yang berdiri menghadang mereka, sepertinya nyali mereka
makin ciut saat melihat kehebatan duo itu saat menyelamatkan Taemin dan Soo Ri
dulu.
“K-kau, mau apa kau sebenarnya?” tanya Junho gugup takut
pisau yang Onew pegang menggores lehernya.
“Apa kau tuli? Aku bertanya apa kau ingat pisau ini?”
tanya Onew lagi kini dengan nada penuh ancaman.
“Tentu, itu milikku yang dulu kugunakan untuk menusuk
dongsaengmu” kata Junho.
“Ternyata ingatanmu kuat juga ya, berkat kau dan pisau
ini dongsaengku harus terbaring koma selama dua dan hampir kehilangan nyawanya.
Apa kau tahu itu” kata Onew sembari mengarahkan pisau lipat itu mengitari wajah
Junho yang kini tengah berdiri mematung.
“Lalu apa yang kau inginkan? Apa kau ingin balas dendam? Bukankah
dongsaengmu sudah sadar dan kini ia tengah berdiri dibelakangmu” kata Junho
sembari melirik Taemin yang kini tengan berdiri dan balik menatapnya.
“Ya,beruntung sekali dia masih punya kesempatan untuk
hidup dan sepertinya Tuhan masih cukup menyayanginya, tapi aku tak tahu apakah
akan terjadi keajaiban yang sama apabila yang berada diposisinya saat itu
adalah kau” kata Onew dengan sedikit menekankan ujung pisaunya pada pipi Junho
dan membuat siempunya meringis merasakan perih.
“Apa
maksudmu sebenarnya?” tanya Junho.
“ Dengarkan aku baik-baik karena aku tak akan mengulangi
perkataanku. Apa kau mengenal yeoja yang
dulu telah menghancurkan keluargaku, oh salah...apa kau mengenal yeoja bernama
Jung Jessica?” tanya Onew dengan pisau masih mengarah kearah leher Junho.
Seketika tubuh Junho
menegang sesaat Onew menyebutkan nama yeoja yang telah menghancurkan
keluarganya.
“Kenapa kau diam? Apa kau tak kenal dengan yeoja itu?
Oh...ataukah mungkin kau lupa dengan Eomma-mu sendiri hah...Jung Junho” cerca
Onew dan kini mendapatkan tatapan tajam dari Junho.
“Heh...apa maksudmu hah? Aku tak mengerti, asal kau tahu
aku tak pernah mengenal yeoja bernama Jessica atau siapapun itu. Asal kalian
tahu Eomma-ku bernama Jia bukan Jessica seperti yang kau ucapkan tadi” jawab
Junho menyembunyikan rasa gugupnya namun Onew bisa membaca hal itu. Onew
kemudian melontarkan tinjunya tepat ke pipi Junho.
“Apa kau pikir aku bodoh, aku sudah menyelidiki semuanya.
Dan aku tak penah salah. Kau adalah putra tunggal dari Jung Jessica dengan
namja dari keluarga terpandang asal Jepang. Asal kau tahu karena ulah Eomma-mu
aku kehilangan keluargaku, karena Eomma-mu aku harus membenci Aboeji yang tak
pernah bersalah pada kami dan karena Eomma-mu kami harus kehilangan sosok Eomma
kami. Apa kau tahu itu hah!” bentak Onew yang kini mencengkeram kerah Junho.
Junho hanya memalingkan wajahnya kesamping.
“Heh..tahu apa kau soal keluargaku?” kata Junho lirih.
“Eh..” kata Onew terperanjat.
“Tahu apa kau soal keluargaku hah? Kau bahkan tak tahu
bagaimana perjuangan hidupku selama belasan tahun demi mendapat pengakuan
darinya” bentak Junho yang kini memandang lurus ke arah Onew.
“Apa maksudmu?” tanya Onew mulai mengendorkan
cengkramannya pada kerah jaket Junho.
“Wanita itu, dia bahkan tak pernah menganggapku sebagai
putranya. Hanya karena aku lahir bukan dengan pria yang ia cintai, ia
membenciku. Selama belasan tahun aku berjuang melakukan hal yang bisa
membanggakannya namun hasilnya nihil tetap saja ia membenciku. Ia selalu saja
membanding-bandingkan aku dengan kalian, apa kalian tahu bagaimana perasaanku?
Aku hancur, Eomma yang telah melahirkanku bahkan lebih mencintai putra orang
lain dibandingkan dengan putranya sendiri” kata Junho.
“Apa maksudmu dengan membandingkan dirimu dan kami?”
tanya Taemin yang kini berdiri dihadapan Junho tepat disebelah kanan Taemin.
“Eomma selalu saja memuji-muji kalian saat kalian
memperoleh hal yang unggul hingga sekarang, dan hingga sesaat sebelum ia
meninggal karena sakit. Dan hingga saat itu aku tak pernah mendengar ia bangga
terhadapku” papar Junho.
“Apakah itu sebab mengapa kau sangat membenci kami dan
hampir menghilangkan nyawaku?” tanya Taemin menyimpulkan dan Junho hanya
membuang muka.
Setelah mendengar
perkataan Junho, Taemin mulai mengerti mengapa Junho sangat membencinya setelah
selama ini ia bingung kenapa Junho begitu membencinya hanya karena kalah dalam
pertandingan, dan ternyata inilah alasan yang sebenarnya. Taemin mengulurkan
tangannya ke arah Junho dan hanya dipandangi oleh Junho.
“Aku tahu bagaimana perasaanmu, kau yang berjuang sekuat
tenaga memperoleh pengakuan dari Eomma-mu dan sementara kami yang sekuat tenaga
melupakan kepedihan atas perginya Eomma kami. Kita sama-sama tahu bagaimana
perasaan kesepian tanpa adanya sosok Eomma. Aku hanya tak ingin menambahkan
penderitaan dan kepedihan diantara kita. Apa kau mau berusaha bersamaku?” tawar
Taemin dengan seulas senyum yang mengembang. Junho hanya memandang uluran
tangan Taemin kemudian mengacuhkannya, ia bediri kemudian memperlihatkan smirknya.
“Jangan senang dulu, kalian masih berhutang race padaku.
Dan aku akan menagihnya lain kali. Dan untukmu bocah, ...mmm, terima kasih”
kata Junho sembari berbalik setelah berterima kasih pada Taemin dengan seulas
senyum terkembang diwajahnya.
“Ne” jawab Taemin singkat dengan terus menatap punggung
Junho yang menjauhinya, namun tiba –tiba Junnho berhenti dan berbalik
kearahnya.
“Oh..aku lupa, sampaikan salamku untuk yeojachinguku yang
manis itu. Dan sampaikan permintaan maafku padanya. Ahh..dan sampaikan pula
padanya jika ia bisan terhadapmu ia bisa datang kepadaku kapan saja..haahhahaa”
kata Junho denagn tawa khasnya. Sontak saja perkataan itu membuat wajah Taemin
memrah dan geram dibuatnya.
“Apa katamu. Apa kau mau bermusuhan lagi denganku” ancam
Taemin yang justru ditanggapi tawa oleh Junho dan keempat Hyug-nya dan tak
terkecuali anak buah Junho.
Mobil Junho akhirnya
melesat perg dan tampak Junho melambaikan tangannya.
“Apakah sudah berakhir sekarang?” tanya Taemin.
“Sepertinya...” kata Key menepuk bahu Taemin pelan.
“Ahh..aku lupa, ini belum berakhir ada hal penting yang
belum kita laksanakan” kata Jonghyun tiba-tiba.
“Apa maksudmu?” tanya Minho dan ditanggapi kedipan mata
oleh Jonghyun.
“Ahh artasso...apa yang kau maksud hal yang terlupa
itu...perjodohan Taemin dengan Soo Ri?” tebak Onew dan ditanggapi Taemin dengan
terkejut.
“Dari mana kalian tahu?” tanya Taemin pada Jonghyun.
“Tentu saja, apa yang tidak kami ketahui tentang dirimu
hah..” kata Jonghyun mengusap kepala Taemin.
Dilain sisi Onew tengah
melangkah menuju mobilnya tanpa sepengetahuan Taemin serta ketiga dongsaengnya
yang lain.
“ONEW HYUNGGGG....MULUTMU EMBER SEKALIII” teriak Taemin.
“Mian Taemin, bagaimana kalau kita race ke rumah, kalau
kau menang kau boleh minta apapun padaku” kata Onew sembari memacu mobilnya
meninggalkan sungai Han.
“HYUNGGG KAU CURANGG” teriak Taemin lagi dan ditanggapi
tawa oleh semuanya.
@
Lee’s Family House
Taemin
POV
Hari ini adalah hari
paling membahagiakan bagiku, hari ini semua anggota keluargaku tengah
berkumpul. Aboeji, Onew Hyung, Jonghyun Hyung, Key Hyung serta Minho Hyung
tengah bercanda gurau di aula rumahku ini. Ya hari ini adalah hari pertunangan
dengan yeoja yang sangat aku cintai, ya dia adalah yeoja yang sejak awal
menerimaku apa adanya dan yeoja yang telah merubahku untuk belajar terbuka dan
peduli terhadap perasaan orang lain.
Hari ini bahkan Junho Hyung hadir, semenjak insiden di sungai Han itu hubungan
kami menjadi akrab. Meskipun sesekali kami bersiteru ringan karena kalah dalam
race. Baru aku sadari ternyata Junho Hyung sosok yang hangat dan peduli. Kami
sadar kami hanyalah korban dari keegoisan orang tua kami, dan tidak sepantasnya
kami saling membenci karena hal itu. Dan berkat yeoja disampingku inilah aku
belajar hal itu. Sungguh malam ini ia tampak sangat cantik, dibalut dengan gaun
putih gading senada dengan tuxedo yang aku pakai. Kami terlihat sangat serasi.
Disamping yeoja ku aku dapat melihat namja yang dulu sempat aku benci, ya dia
adalah Minwo sahabat dari yeojaku. Tapi aku sadar dimata dan hatinya hanya ada
aku.
“Taemin-ah kenapa kau melamun?” tanya Soo Ri.
“Ani, aku hanya sedang berpikir aku tak pernah
membayangkan akan berada pada posisi seperti ini. Dikelilingi oleh orang-orang
yang sangat peduli dan sayang kepadaku. Dulu aku selalu berpikir bagaimana
caranya balas dendam. Namun setelah bertemu denganmu aku sadar bahwa di dunia
ini masih ada hal yang penting dibandingkan dengan balas dendam yakni membuat
orang yang ada disekeliling kita bahagia. Gomawo Soo Ri kau adalah yeoja
terbaik yang pernah aku temui, aku harap kau mau menerimaku yang sungguh tak
berguna ini” kataku
“Kau bicara apa chagi, asal kau tahu. Saat pertama kali
bertemu denganmu aku sudah jatuh cinta padamu, apalagi saat kau mencuri ciuman
pertamaku di gudang dulu. Sejak saat itu, aku tak pernah bisa melepaskanmu dari
pandanganku. Dan asal kau tahu seperti apapun dirimu, aku tetap menerimamu”
kata Soo Ri.
Sungguh yeoja
dihadapnku ini bagaikan malaikat, aku rela kehilangan nyawaku untuk yeoja ini.
Aku rela kehilangan kebahagiaanku demi melihat yeoja ini tersenyum. Sungguh
akan kulakukan apapun demi membuatnya bahagia. Suasana diantara kami menjadi
terasa sunyi, perlahan kudekatkan wajahku kearah wajahnya yang kini tengah
mulai menutup matanya, wajah kami sudah sangat dekat hingga bisa kurasakan
hembusan nafasnya di wajahku tinggal sedikit lagi...
“EKHHMMM” deham seseorang, seketika kami menegakkan badan
kami.
Kulihat Onew Hyung yang
kini tengah berdiri dengan kostum lucu “Stich” di hadapan kami.
“Minnie, apa aku boleh berganti pakaian sekarang? Aku
sudah hampir 2 jam memakai kostum ini” tanya Onew Hyung dengan wajah memelas
melihat penampilannya.
“Ani Hyung, ini hukumanmu. Kau kan kalah saat race dulu
dan sebagai hukumannya kau akan melakukan apapun yang aku minta” kataku
“Tapi aku kalah karena bensinku habis, itu tak bisa
dibilang kalah” protes Onew Hyung.
“Tetap saja Hyung, apa Hyung lupa? Hyung juga curang saat
itu dengan start duluan. Sudahlah Hyung nikmati saja, kau terlihat lucu dengan
kostum ini dan tenang saja kau masih terlihat tampan. Benarkan Soo Ri” kataku
“Ne,
Oppa kau terlihat tampan dan lucu” sahut Soo Ri.
“Ishh kalian ini sama saja, setidaknya jangan suruh aku
memakai kostum menggelikan seperti ini. Kau ka bisa menuruhku menggunakan
kostum vampir atau apa yang terlihat tampan, bukan kostum kartun seperti ini”
protes Onew Hyung lagi.
“Setidaknya, aku lebih memilih Stich dibandingkan dengan
Lilo, apa Hyung mau memakai kostum Lilo?” tawarku.
“MWOO!! Apa kau gila, sekarang saja aku sudah malu apalagi
kau memintaku memakai kostum yeoja. Ani aku memakai kostum ini saja” kata Onew
Hyung sembari berlalu pergi dan kami tertawa melihat tingkah Onew Hyung.
Itulah Onew Hyung,
sosok Hyung yang sangat aku banggakan sosok seorang Hyung yang ceria, konyol
dan baik hati. Namun disisi lain ialah Leader S’rider yang paling ditakuti oleh
Rider seantero Seoul. Aku memasukkan tanganku kedalam saku celana panjangku,
kuambil kaca mata yang selalu menemaniku dan menyembunyikan sosokku yang
sebenarnya. Kupandangi kacamata itu dan dengan perlahan kuletakkan disamping
vas berisi mawar putih kesukaan Soo Ri.
“Selamat tinggal Taemin yang penuh dengan kepalsuan, dan
kini ucapkan selamat datang untuk Taemin yang baru beserta kehidupan baru yang
kini menanti” kataku dalam hati.
::--::--::
Hidup
adalah misteri,
terkadang
apa yang kita lihat tidak semata-mata adalah hal yang sebenarnya terjadi.
Belajarlah
untuk menerima apa yang sebenarnya terjadi
dan
berusaha untuk merubah menjadi hal yang lebih baik.
Hal
yang bagus diluar tidak selamanya akan menampakkan hal yang baik pula
didalamnya, belajarlah untuk mengerti apa yang dirasakan oleh orang lain dan
berusaha menjadi yang terbaik untuknya.
::--::--::
---The End---
No comments:
Post a Comment