SHINee World

Translate

Monday 20 May 2013

Behind Their Glasses Part 1


Behind Their Galsses...


Author :
Minnie_14
Main Cast :
Choi Soo ri (OC)
All Member SHINee
Genre : Friendship, Romance, Family.
Summary : Dikala kebenaran harus terhalang kedok yang sungguh mengagumkan, menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang sungguh menyakitkan.


----Behind Their Glasses----
Kabut tebal menyelimuti malam yang makin larut, tampak jalanan yang masih basah oleh hujan deras yang kurang lebih 5 menit lalu mereda, menimbulkan suasana sunyi yang sangat mencekam. Di tengah kegelapan malam yang melanda tampak sekelompok namja yang tengah memacu adrenalin mereka dengan mempertaruhkan nyawa di jalanan kota Seoul mengendarai kuda metalic yang mengagumkan. Dari keseluruhan namja tersebut tampak sekelompok namja yang cukup menarik perhatian bagi para makhluk yang melihatnya terutama para yeoja yang tampak tak berkedip mengawasi kelima namja mengagumkan itu. Kelompok namja itu duduk diatas kap mobil sport mewah memandang jalanan yang lengang, hingga dari kejauhan tampak 2 buah mobil yang saling memacu kecepatan tinggi menuju ke arah mereka, tampaknya pertandingan balap ini akan segera berakhir dan kemenangan berada ditangan kelompok namja tmpan itu. Tampak salah seorang dari kelompok namja itu berdiri mengibaskan tangannya mengisyaratkan sesuatu, sedetik kemudian para namja yang sedari tadi berdiri dibelakangnya berjalan menghampiri kelompok namja lain yang baru saja turun dari mobil terlihat sangat geram padanya, dengan sekali hantaman para sahabat sang namja tampan berhasil merobohkan lawannya.
          “ Mereka tak akan pernah berani memasuki wilayah kita lagi Hyung ” , kata salah seorang namja yang menghajar komplotan namja berwajah garam tadi.
          “Cih,...Dasar berandalan tengik, berani-beraninya memasuki daerah kekuasaanku” sahut namja yang mengibaskan tangan tadi dan merupakan hyung tertua di kelompok iu. “Cepat pergi dari sini aku sudah muak mencium aroma busuk mereka” titahnya lagi.
Bersamaan dengan kabut yang makin menebal, sosok mereka menghilang bagaikan para god reaper yang kapan saja siap mengambil nyawa para mangsanya.
---Author POV---
Seoul Internasional High School
          “HEI KAU BERHENTI DISANA ATAU KAU AKAN MENYESAL TELAH LAHIR KE DUNIA INI” teriak sesosok namja kekar mengejar seorang yeoja yang berlari dengan langkah yang terpincang-pincang.
Karena terus berlari dan hanya berfikir untuk menyelamatkan diri tanpa sengaja ia menabrak sesuatu tepatnya seseorang yang berjalan berlawanan dengannya.
BRUKKK...
          “Awww...” rintih sang yeoja karena buttnya dengan mulus menghantam lantai.
          “Ya, Gwenchana”tanya seseorang yang ditabrak si yeoja.
          “........”
Yeoja bernama Soo ri itu hanya terdiam terpaku akan sosok yang berdiri dihadapannya, berpikir apakah makhluk didepannya ini benar manusia ataukah malaikat yang sengaja turun untuk membantunya.
          “Ya!Gwenchana, Are you okay?”tanya si namja itu lagi karena tidak mendapatkan respon dari Soo ri.
          “Ne..G-Gwenchana..” jawab Soo ri gugup, sambil meraih tangan sang namja yang mencoba membantunya berdiri.
          “YA!!!KAUU DIAMM DI SITU”teriak namja yang mengejar Soo ri tadi.
Refleks Soo ri menoleh dan terlihat ketakutan,  dengan cepat dia bersembunyi dibalik punggung namja yang menolongnya tadi. Merasa ada yang mencurigakan si namja hanya diam saja memperhatikan Soo ri yang bersembunyi dibalik punggungnya sambil mencengkeram seragam sekolahnya dengan erat.
          “Hei keluar kau jangan bersembunyi dibalik punggung orang lain!”perintah namja yang tadi mengejarnya saat jarak mereka semakin dekat.
          “Kai..” sahut namja yang menolong Soo ri
          “Hy...Hyung?!Apa kau mengenalnya?” jawab Kai dengan wajah nampak terkejut menatap sosok yang berdiri dihadapannya dan menjadi benteng pelindung mangsanya.
Namja yang dipanggil Kai dengan sebutan Hyung itu hanya diam sambil melirik Soo ri yang masih enggan melepas cengkraman tangannya dari baju seragam namja itu, dan dirasakan cengkramannya makin kuat saat Kai bertanya apakah mereka saling mengenal. Dengan senyuman smirknya namja itu memandang Kai.
          “Ne..Dia temanku, apa yang terjadi? Kenapa kau mengejar-ngejar dia?”sahut si namja itu berpura-pura kenal dengan Soo ri padahal mereka baru saja bertemu.
          “Owh...jadi dia temanmu Hyung, kenapa dia tidak mengatakannya, tidak ada masalah yang serius kok Hyung, hanya saja tadi ada seseorang yang mengunciku di Gudang dan saat aku mengintip dari jendela aku melihatnya sedang berdiri didepan gudang dan memegang gembok pintunya, ahh...tapi tidak mungkin dia yang melakukannya, lagi pula mana mungkin teman seorang murid teladan di sekolah ini berbuat hal rendah seperti itu” jelas Kai.
          “Owhh...arasso” jawab namja itu dengan sesekali melirik Soo ri yang senantiasa masih berlindung dibalik punggungnya.
          “Oh, ya Hyung aku pergi dulu, aku rasa D.O Hyung  bisa marah jika aku datang terlambat mengantarnya ke Game Center” celoteh Kai sambil berlalu meninggalkan Hyungnya dan juga Soo ri.
          “Fiuhhh...”terdengar hembusan nafas lega dari Soo ri.
          “Hey! Dia sudah pergi! sekarang apa kau bisa melepas cengkraman tanganmu? aku harus segera pergi karena pelajaran di kelasku sudah terlewat beberapa menit lalu” sahut namja itu dengan tenang tanpa menatap wajah Soo ri.
          “Ehh..Ah..Mianhae” refleks Soo ri melepas genggamannya dari baju seragam namja yang menolongnya itu.
          “Ne..”jawab si namja dengan senyuman yang masih tersungging di wajah tampannya yang membuatnya kini semakin bertambah tampan.
          “Gomawo, sudah menolongku padahal kita baru saja bertemu”kata Soo ri dengan wajah merona, membuatnya tampak manis dan bertambah cantik.
          “Ne..Cheonmannyo, aku permisi dulu aku harus segera kembali ke kelasku” kata si namja
          “Ne..”sahut Soo ri lembut.
Namja penolong itu melangkah pergi meninggalkan Soo ri yang hingga kini masih terpana menatapnya, lalu Soo ri mulai sadar akan kebodohannya yang lupa menanyakan siapa namja yang baru saja menolongnya. Soo ri dengan cepat berteriak memanggil si namja.
          “Hey...Siapa namamu?”teriak Soo ri, tapi hal yang dilakukannya percuma karena sosok namja itu telah  menghilang dibalik loker para siswa. Soo ri kini hanya bisa terdiam merutuki kebodohannya yang lupa berkenalan dengan namja malaikat penolongnya itu.
          “Hahhh...paling tidak aku yakin satu hal kalau dia adalah siswa disekolah ini, pasti masih ada kesempatan aku bertemu lagi dengannya” ucap Soo ri sepositif mungkin meyakinkan dirinya.

Disaat yang bersamaan di tempat yang berbeda sekelompok namja nan mempesona tengah berkumpul dengan wajah yang serius, bagaikan para serdadu yang tengah merencanakan taktik untuk berperang.
“Hyung mereka membuat masalah lagi, tindakan apa yang harus kita lakukan” kata seorang namja berambut blonde pada namja lain.
“Molla, apa perlu kita menghajarnya seperti kemarin” sahut namja lain berwajah dino yang tengah duduk di sofa dengan kaki kanan menyilang diatas kaki kirinya dengan menopang dagu.
“Kalian tenanglah, biarkan mereka merasa senang sejenak sebelum mereka merasakan siksaan dari para malaikat maut”sahut salah seorang namja bermata sipit yang nampak paling dewasa diantara ketiga namja yang lain.
“Hyung, apa perlu kita memanggil para sekutu kita untuk membantu” usul namja bertubuh paling jangkung diantara namja yang lain yang kini tengah duduk di meja samping namja bermata sipit.
“Tidak usah, lagi pula kalau sampai bocah itu mendengar kita memanggil bantuan hanya untuk mengatasi geng rendahan seperti mereka, dia bisa mengamuk dan menambah masalah, sudah biar kita tangani saja sendiri”sahut namja bermata sipit.
“Dasar bocah tengik, wajahnya saja yang seperti malaikat tapi sifat aslinya jauh lebih mengerikan daripada siluman”ucap namja berwajah dino.
“Lagi pula dimana bocah tengik itu sejak pagi aku tak melihatnya, jangan bilang dia membolos dan tidur lagi di atap sekolah” omel namja berambut blonde.
BRAKKK....
Pintu ruangan rapat itu terbuka  dengan paksa karena tendangan dari seseorang yang baru masuk ke ruang rapat.
          “YA!! APA KEBIASAAN BURUKMU ITU TAK BISA BERUBAH, MASUKLAH DENGAN CARA YANG WAJAR” omel namja berambut blonde.
“Darimana saja kau? Apa kau membuat masalah lagi?”sahut namja berwajah dino sambil membenahi letak kacamatanya.
          “Berisik!!” sahut namja berparas tampan atau bisa dibilang manis itu dengan wajah datar, sambil sesekali menutup telinganya dengan salah satu jarinya dan melenggang masuk dengan santai.
          “YAA!!” teriak namja berambut blonde.
Merasa tak dihiraukan namja berambut blonde itu mulai geram dan hampir saja melayangkan tinjunya ke arah namja manis itu kalau saja hyungnya tidak menahannya. Sementara yang akan dipukul hanya diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada setelah melempar kacamata besarnya ke atas meja dan segera duduk di sofa sebelah namja bermata sipit.
“Hei, darimana saja kau? Apa sesuatu menarik perhatianmu kulihat sedari tadi kau terus saja tersenyum” sambung namja bermata sipit memulai percakapannya yang tertunda karena masalah pertengkaran konyol tadi.
“Aniya Hyung, aku hanya menemukan permainan baru untuk kumainkan”  ucap Taemin dengan seringaian yang mencurigakan dibalik senyumya.

@ 1-4 Class
          “Annyeonghaseyo, naneun Choi Soo ri imnida, kamsahamnida”sapa Soo ri pada teman-teman dikelas barunya dengan sedikit membungkuk sebagai ucapan perkenalan.
          “Nee..”jawab teman-teman sekelasnya serentak.
          “Nah, Soo ri segera duduk dikursi yang masih kosong”kata Sosangnim.
Dengan sedikit membungkuk memberi hormat lalu berjalan kearah meja kosong yang ada di dekat jendela, setelah mendudukkan tulang ekornya Soo ri segera mengeluarkan bukunya dan bersiap mengikuti pelajaran hingga terdengar seseorang berbisik kepadanya.
          “Sssttthh...sssttthhh..Hey” panggil suara itu
Soo ri tampak bingung mencari sumber suara sampai pandangannya tertuju pada sesosok namja yang tengah memandangnya sambil sesekali melambaikan tangan ke arahnya, diperlakukan seperti itu Soo ri hanya tersenyum menanggapinya, “sepertinya suasana disini akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan saat aku di London” pikir Soo ri.
Saat bel istirahat berbunyi seluruh kelas sudah lengang karena para penghuninya berpindah tempat ke kantin sekolah, hanya tersisa Soo ri dan namja yang tadi menyapanya.
          “Hei, kenapa kau tidak pergi ke kantin?” tanya namja itu
          “Ani. Aku sudah makan tadi”jawab Soo ri.
          “Owh, oh ya aku belum memperkenalkan diriku, naneun Lee Minwo imnida.
          “Ne, salam kenal aku Soo ri senang berkenalan denganmu” sahut Soo ri.
          “Apa kau mau kuajak berkeliling sekolah? Aku akan menunjukan tempat-tempat menarik di sekolah ini” ajak Minwo
          “Jeongmalyo?! Ne aku mau” jawab Soo ri antusias.
Saat mereka tengah asyik mengobrol dalam perjalanan ke perpustakaan tanpa sengaja mereka bertemu para sekelompok yeoja yang tengah berdiri di depan ruangan seperti menanti kedatangan seseorang. Soo ri mengedarkan pandangannya mencari tahu sebenarnya ruangan apa yang ada dibalik aksi sekelompok yeoja ini. Akhirnya Soo ri menemukan papan nama yang tergantung di depan ruangan itu dan membacanya
          “Students Council”kata Soo ri membaca tulisan yang ada di depannya.
Tiba-tiba saja pintu itu terbuka dan menampakkan beberapa sosok namja yang sungguh memepesona, seketika para yeoja yang sedari tadi menunggu di depan ruangan itu berteriak histeris mengeluh-eluhkan nama mereka, tapi bukan itu yang membuat Soo ri tercengang melainkan namja yang berada dibarisan terakhir dari para namja itu.”Akhirnya aku menemukannya”kata Soo ri dalam hati.
          “Ya!!apa yang kau lakukan? Apa sebegitu tampannya mereka sampai-sampai kau tak berkedip seperti itu” protes Minwo kesal karena merasa diacuhkan.
          “Hei, Minwo-si apa kau mengenal namja yang berjalan paling belakang itu?” tanya Soo ri yang masih tetap memandang lekat salah satu namja yang menjadi pusat perhatian itu.
          “Tentu saja siapa yang tidak mengenal murid teladan seperti mereka” ucap Minwo bangga.
          “Apa kau dekat dengan mereka? Bisa kau kenalkan aku dengan mereka?” tanya Soo ri dengan wajah antusias.
          “Ehh!! Kalau soal itu...aku..mmm..ehh..itu”jawab Minwo ragu.
 “Kau tidak mengenal mereka” sambung Soo ri dengan wajah yang berubah muram.
“Eh, tentu aku mengenal mereka tapi mungkin karena jarang bertemu kami jadi sedikit canggung, oh ya sini coba lebih mendekat, aku akan memberitahumu siapa mereka, coba kau perhatikan namja bermata sipit yang berjalan paling depan, dia bernama Lee Jinki atau kami sering memanggilnya Onew hyung, dia siswa teladan no 1 di sekolah ini, selain sebagai ketua OSIS dia juga merupakan siswa paling pandai disekolah dan sering memenangkan olimpiade bahkan hingga tingkat internasional, sementara namja yang berada tepat disamping kirinya adalah Kim Jonghyun yang juga merupakan wakil ketua OSIS di sini, sama halnya dengan Onew hyung dia juga siswa yang pandai dan menduduki ranking ke-2 setelah Onew hyung, selain itu dia juga merupakan ketua dari klub musik sekolah ini,” kata Minwo sambil sesekali melirik ke arah Soo ri dan ditanggapinya dengan anggukan.
“Lalu ketiga namja lain dibelakang mereka itu siapa?” tanya Soo ri makin antusias.
“Ckk...jangan memotong perkataanku, Hah! Kau ini bersemangat sekali, heh..baiklah akan kulanjutkan, nah coba kau lihat namja berambut blonde yang berada tepat dibelakang Jonghyun hyung” tunjuk Minwo dan diikuti oleh pandangan dari Soo ri.”Dia Kim Kibum atau panggil saja Key, dia adalah putra tunggal dari seorang desainer ternama di negeri ini,selain berbakat dalam fashion dia juga menduduki posisi ke-3 ranking di sekolah, dia merupakan sepupu dari Kim Jonghyun.Kemudian namja jangkung di sebelah Key bernama Choi Minho dia adalah ace andalan sekolah kita dalam berbagai kejuaraan olahraga, selain sebagai ace dia juga ketua klub basket sekolah dan tak kalah dengan ketiga namja tadi dia menduduki ranking ke -4 disekolah, nah Onew hyung dan Jonghyun Hyung adalah siswa tahun ke 2 sementara key dan minho berada satu tingkatan dengan kita” jelas Minwo dan ditanggapi anggukan oleh Soo ri. Sementara itu mata Soo ri terus terpaku pada namja yang bejalan dibarisan paling belakang sampai-sampai dia tidak sadar jika sedari tadi diajak bicara oleh Minwo.
“ Hey! Ya...apa kau mendengarku”bentak Minwo kesal karena sedari tadi diacuhkan oleh Soo ri.
“Ne..kau tadi bicara apa?”sahut Soo ri dengan polosnya.
“Hah..Dasar !makanya dengarkan perkataanku, coba kau lihat namja berambut merah yang berjalan di barisan paling belakang, dia adalah adik dari onew hyung namanya Lee Taemin” kata Minwo.
“Owwhh...jadi namanya Taemin” batin Soo ri.
“Sama halnya dengan Onew hyung hyungnya, dia juga sangat cerdas dan pandai, sebenarnya dia satu tahun dibawah kita tapi karena mengikuti axelerasi dia bisa 1 tahun lebih cepat sehingga bisa 1 tingkat dengan kita, selain menduduki posisi ke-5 ranking sekolah, dia juga seorang dancer yang handal, dia sangatlah ramah dan memilki senyum yang mampu melelehkan hati para yeoja, terkadang para namjapun ikut tersihir oleh kecantikannya yang bahkan melebihi seorang yeoja. Dia adalah role model bagiku ”Ucap Minwo bangga.
Tanpa diketahui Minwo sedari tadi yeoja yang ada disebelahnya terus saja memandangi Taemin seraya mendengar penjelasannya tanpa menoleh ke arah Minwo sekalipun, Soo ri terpana akan ketampanan Taemin, rambut merah menyala yang mengagumkan, paras tampan bak malaikat, penampilan yang rapi, ditambah kacamata besar yang bertengger sempurna di hidung mancungnya menambah kesan murid teladan, so perfect. Disisi lain yang dipandangi juga sesekali mencuri pandang ke arah Soo ri, dan sorot mata merekapun bertemu, wajah Soo ri langsung bersemu merah dan tertunduk malu, sementara Taemin hanya  menyeringai melihat tingkah laku Soo ri.
          “Ya!! Apa yang kau lakuakan” teriak Minwo karena tiba-tiba saja Soo ri mencegkeram lengan seragamnya.
          “Dia melihat kearahku Minwo-si, aku merasa malu?” jawab Soo ri polos.Sementara Minwo hanya berpikir di jaman seperti sekarang ini masih ada yeoja polos seperti dia, sambil sesekali tersenyum gemas melihat tingkah laku Soo ri.Tanpa mereka sadari ada sepasang mata iblis yang memandang geram ke arah mereka berdua.

----Behind Their Glasses----
Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu, semua siswa Seoul International High School telah pulang sehingga suasana sekolah sangatlah lengang, tapi ada seorang siswi yang masih duduk terdiam di ruang kelasnya, Soo ri siswi baru SIHS yang baru masuk hari ini, terpaksa harus menunggu di sekolah karena telat dijemput oleh sopir pribadinya.
          ”huhh...kemana perginya Song ahjussi kenapa lama sekali menjemputku?”ucap Soo ri yang mulai kesal karna terlalu lama menunggu, sudah hampir 1 jam dia menunggu dan belum ada kabar kemajuan dari sopirnya, terakhir dia memberi kabar kalau masih terjebak macet karena ada kecelakaan.
BRAAAKKK.....
Terdengar seperti suara benturan dari arah gudang, kebetulan kelas Soo ri memang bersebelahan dengan gudang sekolah, karena merasa penasaran Soo ri mengendap-ngendap untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
          “Dasar brengsek, berani kau sekali saja menyentuhnya akan kupastikan kau akan menyesal telah mengenalku” umpat seseorang pada sosok diseberang saluran telepon.
          “hah siapa dia, sepertinya aku pernah bertemu dengannya” tanya Soo ri pada dirinya sendiri karena merasa familiar dengan postur tubuh dan suara namja yang ada dihadapannya sekarang.
          “Diam kau, atau kupatahkan lehermu saat di race nanti” umpat namja itu lagi sambil sesekali menendang meja dan kursi rusak yang tergeletak di gudang.
Soo ri makin penasaran dengan percakapan yang dilakukan oleh nemja itu, dia mengendap-endap lagi untuk mencuri dengar apa hal yang sedang dia bicarakan, tanpa sengaja dia menendang kaleng yang ada di depannya.
PRANGG.....
          “HEI, SIAPA ITU ?!” teriak namja itu geram sambil menengok kesegala arah.
Soo ri terdiam, tubuhnya bergetar hebat, dia jatuh terduduk dan tak bisa bergerak sementara si namja semakin lama semakin mendekat ke arahnya dengan terus mengumpat dan menyuruhnya keluar.
          “HEI APA KAU TULI!!! CEPAT KELUAR ATAU KUPATAHKAN LEHERMU NANTI” teriak namja itu lagi.
Tubuh Soo ri makin bergetar hebat, entah apa yang akan namja itu perbuat saat menemukannya, Soo ri merasa nyawanya sudah diujung tanduk, merasa terancam untuk kedua kalinya namun kali ini tak akan ada yang menolongnya seperti tadi pagi, hal yang bisa dilakukan Soo ri hanyalah terdiam dan menutup mata perlahan berharap Song ahjussi  akan menolongnya, Soo ri mendengar langkah kaki yang makin mendekat dia makin memejamkan matanya erat hingga tanpa disangka ia mendengar suara seseorang yang cukup familiar di telinganya.
“KAU...” seru suara itu.
Perlahan Soo ri membuka matanya, betapa terkejutnya dia mendapati sosok Taemin di depan matanya, tapi ada yang berbeda dari Taemin saat ini dengan Taemin yang dilihatnya tadi pagi, tanpa kacamata yang bertengger di wajahnya, tatanan rambut dan pakaian yang bisa dibilang jauh dari kata “rapi”, apa benar dia Taemin yang dilihatnya tadi pagi, seorang siswa teladan dan sangat dihormati.
          “Tae...Taemin, apa ini kau?” tanya Soo ri sedikit ketakutan.
          “ Jadi kau yang menguping pembicaraanku, cih!! Dasar yeoja tak tahu diri, apa tak ada kegiatan lain yang bisa kau lakukan selain menguping pembicaraan orang lain, HAH?!!” Bentak Taemin tepat di depan wajah Soo ri.
Soo ri sangat terkejut, apa ini murid teladan yang sering dibanggakan orang-orang ? apa dia hanya sedang bermimpi? “ Tuhan aku harap semua ini hanya mimpi” pinta Soo ri dalam hati.
          “WAE?! Apa yang kau lihat, heran?! Terkejut?! atau terpesona denganku?! Cih !!! aku tak tahu apa saja yang mereka katakan padamu?!  Tapi  bisa kau lihat sendiri inilah sifatku yang sebenarnya!” kata Taemin angkuh.
          “ Ta..taa.tapi kenapa kau berpura-pura baik dan menjadi siswa teladan? Bukankah itu namanya membohongi diri sendiri?” sahut Soo ri dengan raut muka yang masih sedikit ketakutan.
          “Itu bukan urusanmu!! Jadi jika kau masih ingin selamat dan hidup tenang di sekolah ini tutup mulutmu rapat-rapat atau kau akan berakhir seperti ini!!” Kata Taemin sambil meremas kaleng minuman yang ada disampingnya hingga tak berbentuk.
GLEKKK
Soo ri hanya bisa menelan ludahnya membayangkan apa hal buruk yang akan menimpanya jika berurusan dengan Taemin dan segala hal yang dirahasiakannya.
          “N..Ne, arasso aku akan menutup mulutku,dan anggap saja aku tak pernah bertemu denganmu hari ini” jawab Soo ri gugup.
Perlahan Taemin berlutut dan duduk bertumpu pada salah satu lututnya, dipandanginya wajah Soo ri lekat-lekat, sementara Soo ri hanya terdiam sambil menengokkan wajahnya kesamping menghindari tatapan mata Taemin. Taemin menarik wajah Soo ri untuk menatapnya dan mencengkeram dagu runcing Soo ri, dilihatnya wajah Soo ri yang makin pucat dan ketakutan masih memejamkan mata mungkin takut akan hal apa saja  yang bisa diperbuat Taemin padanya, dipandanginya wajah Soo ri lama kelamaan wajah Taemin makin mendekat dan makin dekat lagi lalu dalam sekejap...
~CHUP~
Bibir tipis Taemin melekat pada bibir cherry milik Soo ri, sementara Soo ri yang terkejut akan perlakuan Taemin hanya membelalakkan matanya tak percaya.
          “ Kau yeoja yang cukup menarik....” kata Taemin menyeringai sembari berdiri dan melenggang santai meningalkan Soo ri yang masih terdiam terkejut akan hal yang baru saja terjadi.
          “Omo...my first kiss” ucap Soo ri terkejut sembari membekap mulutnya dengan kedua tangan.
Soo ri berjalan keluar gudang dengan langkah gontai sesekali memegang bibirnya yang masih terasa agak lembab.Hingga tanpa sadar Song ahjussi sudah berdiri dihadapannya.
          “Nona, saya sudah berkeliling sekolah mencari anda, anda dari mana saja?” tanya Song ahjussi cemas.
          “.........” Soo ri terdiam sambil terus berjalan melewati Song ahjussi.
Song ahjussi hanya bisa terdiam sambil mengikuti langkah nona mudanya, merasa bersalah, dan berfikir Soo ri marah padanya karena telah membuatnya lama menunggu, meskipun sebenarnya ada sosok lain yang kini tengah mengganggu pikiran Soo ri.
          “Dia telah mencuri ciuman pertamaku, hiks..nappeun namja” kata Soo ri lirih dengan air mata yang mulai mengalir.

----Behing Their Glasses----
Sebuah mobil sport Lamborgini putih melesat di jalanan kota Seoul dengan kecepatan di atas normal, mobil sport mewah itu melesat masuk menuju sebuah rumah berarsitektur Eropa klasik dengan taman yang sangat luas di halaman depan, di depan rumahnya berdiri beberapa tiang besar penyangga rumah bak istana itu, mencirikan gaya arsitektur Eropa yang sangat kental selain itu di pekarangan rumah terdapat sebuah taman dengan bunga mawar yang dirawat dengan sangat baik, senada dengan rumah mewah tersebut semua bunga yang ada di halaman rumah berwarna putih, tak terkecuali mawar yang ada di pekarangannya. Mobil Lamborgini putih itu berhenti tepat didepan pintu rumah megah tersebut, dari dalam mobil muncul sesosok namja tampan bersurai merah menyala kontras dengan suasana rumah tersebut yang didominasi warna putih, saat namja itu baru saja turun dari mobil langsung disambut oleh beberapa pasang maid dan butler yang siap melayaninya.
          “Anda sudah pulang Tuan Muda? Bagaimana kondisi sekolah hari ini? apakah cukup menyenangkan?” tanya salah seorang butler yang tampak lebih tua dari sang namja.
          “Ada seedikit hal yang menarik....” jawab namja itu singkat dengan menampakkan sedikit seringaian di wajahnya.
Namja itu melangkah memasuki rumah megah tersebut dan bersiap melangkah menuju lantai dua namun langkahnya terhenti oleh panggilan seseorang.
          “Taemin, dari mana saja kau?!” tanya seseorang dengan nada dingin yang tengah membaca koran di ruang tengah membelakangi namja yang ternyata bernama Taemin.
          “Tidak ada urusannya denganmu” jawab namja bernama Taemin itu singkat tak kalah dingin berlalu melanjutkan langkahnya.
          “TAEMIN!! APA ITU CARAMU BERBICARA PADA APPAMU?!” bentak appa Taemin membanting koran yang ada ditangannya. Namja paruh baya itu berdiri memandang tajam ke arah putra bungsunya. Mendengar teriakan sang appa Taemin berhenti, berbalik menghadap appanya dengan tatapan mata yang tak kalah tajam.
          “Cih, appa katamu?! Appa macam apa yang tega meninggalkan keluarganya demi yeoja murahan hingga membuat anak-anamnya kehilangan sosok seorang umma, APA ITU YANG KAU SEBUT SEORANG APPA?!”teriak Taemin dengan dada yang naik turun menahan amarah.
          “.......” appa Taemin hanya terdiam sambil menatap kepergian Taemin menuju kamarnya di lantai 2.
          “Ternyata kau masih memikirkannya, maafkan appamu yang tak berguna ini Taemin, appa memang bukan orang tua yang pantas bagimu dan hyungmu” jawab tuan Lee lirih.
Sesampainya di kamar, Taemin hanya berdiri terdiam bersandar pada daun pintu, tanpa diduga sosok seorang Lee Taemin menangis tersedu, menutup mulutnya agar isakannya tak lolos hingga ia terduduk di lantai. Sosok Taemin meski dikenal sebagai sosok kuat , pembangkang dan kasar, namun sesungguhnya dia adalah anak yang sangat baik, masa lalu yang buruk telah merubah sosok manja dan kekanakan Taemin menjadi sosok yang seperti sekarang ini. Hanya segelintir orang yang mengetahui mengenai masa lalunya, termasuk ke 4 hyungnya.
          “umma...bogossiepo..hiks..hiks” isak Taemin dengan air mata yang mengalir deras.Namun tangisan Taemin terganggu dengan suara dering telepon yang sudah hampir 5 menit yang lalu berbunyi, dengan malas Taemin mengembil smartphonenya dan mengusap layar touch screen itu.
          “apa maumu?!” tanya Taemin dingin.
          apa kau lupa dengan taruhan kita tadi siang, tuan Lee Taemin yang terhormat” sahut suara di seberang telepon dengan nada mengejek.
          “cih, tentu aku ingat, dan jangan lupa ucapkan salam perpisahan pada mobil sport kesayanganmu karena aku akan memenangkan race malam ini” ucap Taemin angkuh. 
          Cih, dasar kau mulut besar, coba saja buktikan perkataanmu atau dongsaeng kesayanganmu ini akan berakhir tragis ditanganku” sahut namja di seberang telepon tak kalah angkuh.
          “YA!! KAU JUNHO BR*****K SUDAH AKU KATAKAN PADAMU, JANGAN SEKALI-KALI KAU MENYENTUH KAI ATAU KAU AKAN MENYESAL SEUMUR HIDUP” bentak Taemin.
          “Hiiiii, takut, benarkah ?! coba saja kalau kau bisa, sebelum kau membuatku menyesal akan kubuat kau menyesal terlebih dahulu karena berani menantangku, dasar bocah ingusan” ejek Junho.
          “DASAR KAU KURANG AJAR...baik tunggulah, aku pasti akan mengalahkanmu” ucap Taemin seraya memutuskan sambungan telepon.
Tanpa pikir panjang Taemin meraih jaket kulit yang menggantung di almarinya dan bergegas menuruni tangga, menghiraukan teriakan sang appa dan para butler serta para  penjaga yang menghadangnya, segera dipacunya Lamborgini putih kesayangannya menuju tempat race yang direncanakan.Dalam perjalanan tak lupa dia menghubungi para hyungnya mengenai race yang junho rencanakan serta nyawa Kai yang terancam. Dia tau betul bagaimana sifat Junho dia adalah rival abadi bagi Taemin dan para hyungnya, dia akan menghalalkan berbagai macam cara agar bisa menang di jalur pertandingan.
Dalam sekejap mobil Lamborgini Taemin telah sampai di tempat yang disebutkan oleh Junho, selang beberapa menit muncul 4 mobil sport mewah yang terparkir mulus disamping mobil Taemin. Seseorang turun dari mobil Lamborgini silver, dan ternyata adalah Onew yang tak lain ketua OSIS SIHS dan sekaligus hyung Taemin, disusul Jonghyun yang keluar dari Lamborgini hitam nan elegan, dari samping mobil Onew dan Jonghyun dua sosok lagi muncul dia adalah Key dan Minho. Key duduk dengan angkuhnya di atas kap mobil Ferrari hitam bercorak pink miliknya, sementara Minho hanya bersandar dipintu mobil Lamborgini biru metalic miiknya dengan kedua tangan terlipat didepan dada.
          “Dimana Junho br*****k itu?! Apa dia takut dan kabur” kata Onew seraya mendekat ke arah Taemin.
Saat Taemin akan menjawab, tiba-tiba muncul sorot lampu kearah ke 5 namja tampan itu, dan tak salah lagi itu adalah Junho dan para bawahannya.
          “Cih, akhirnya kau muncul juga kupikir kau akan lari seperti 1 bulan yang lalu saat kalah di Incheon race” cibir Taemin.
          “Jangan sombong, saat itu kami memang sengaja mengelah demi kesenangan kalian, lagi pula kulihat saat itu kalian ingin sekali menang makanya kami sengaja mengalah” sahut Junho dengan tampang mengejek.
          “YAA!! JAGA UCAPANMU ATA—“ kata Jonghyun namun dipotong dengan cepat oleh Onew.
          “Sudahlah biarkan saja Jjong mereka ingin bicara apa, yang penting faktanya tetap kita yang menang dan kali ini akan kita pastikan mereka kalah telak” ucap Onew dengan smirk yang cukup menyeramkan. “Baiklah kami terima tantanganmu, tapi tunjukkan dulu di mana dia?” lanjut Onew.
“Tenang saja dia aman bersama kami, untuk saat ini tapi kalau kalian kalah jangan harap kalian bisa melihatnya lagi” sahut Junho santai. Sementara disisi lain Taemin tengah menggeram menahan amarah, kalau saja tidak ada Minho yang menahannya mungkin saja Taemin sudah membekap mulut Junho dengan tinjuannya.” Baik kita segera mulai saja race kali ini” tawar Onew.
“Tentu aku sudah tak sabar melihat kekalahan kalian” cibir Junho. “ dan aku sudah tak sabar menghajar mulut besarmu” sahut Taemin.
Dalam race kali ini hanya 1 pemain yang ikut dalam pertandingan, berbeda dari permainan sebelumnya yang selalu mengikutkan paling tidak 3 mobil. Taemin mengambil posisi memanasi mobilnya dengan tampang penuh amarah, sementara Junho dengan wajah penuh senyuman yang mencurigakan terus saja memandang Taemin yang selalu menatapnya dengan tatapan tajam. Seorang yeoja berdiri diantara mobil Taemin dan junho dengan slayer hijau ditangannya, dalam hitungan ketiga slayer itu dijatuhkan dan disusul oleh laju kedua mobil yang melesat dengan cepat. Saat start Junho sudah terlrbih dahulu memimpin, rute race kali ini dibuat hanya satu kali putaran, dimana mereka harus menembus jalanan kota Seoul, lalu menyusuri jalan sepanjang sungai Han dan finish di tempat semula. Taemin terus saja memacu mobilnya hingga kecepatan 200 km/jam guna menyusul Junho, namun karena mobil junho yang lebih tangguh dan modern Taemin agak kesulitan. Sesampainya di dekat sungai Han Taemin memacu mobilnya lagi tak perduli berapa kecepatannya sekarang, dan akhirnya Taemin bisa mendahului Junho, kedua mobil saling susul- menyusul hingga mendekati garis finish, tanpa diketahui Taemin dan ke 4 hyungnya salah seorang anak buah Junho telah menyiramkan oli bekas di race yang akan dilewati oleh Taemin saat akan menyentuh garis finish tiba-tiba saja mobil Taemin oleng dan “BRAKKKK” mobil Taemin menabrak pembatas jalan, sontak ke 4 hyungnya terkejut terutama Onew, “ TEMIN!!!!” mereka segera  berlari menghampiri Taemin dan mobilnya, saat berada di samping mobi Taemin tampak Taemin tak sadarkan diri dengan darah segar mengalir dari pelipisnya. Onew berusaha membuka pintu mobil Taemin namun percuma karena terkunci dari dalam, tanpa pikir panjang dengan sigap Onew memecahkan kaca mobil Taemin dengan tinjunya.
          “ Taemin, Taemin...” panggil onew mengguncangkan tubuh lemas Taemin.
          “........” taemin tetap terdiam dengan darah yang terus mengalir.
          “ YAA! TAEMIN-AH BUKA MATAMU” teriak Onew frustasi sambil terus mengguncang tubuh lemas Taemin.
          “ Hyung sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit” usul Key.


---TBC---

No comments:

Post a Comment