SHINee World

Translate

Tuesday 28 May 2013

Behind Their Glasses Part 3








Author :
Minnie_14
Main Cast :
Choi Soo ri (OC)
All Member SHINee
Genre : Friendship, Romance, Family.
Summary : Dikala kebenaran harus terhalang kedok yang sungguh mengagumkan, menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang sungguh menyakitkan.


PART 3

----Behind Their Glasses----
Sebuah mobil lamborghini putih melesat memecah jalanan kota Seoul yang dipenuhi kendaraan yang berlalu –lalang, mobil sport itu melaju dengan kecepatan yang bisa dibilang diatas batas normal, dari dalam mobil itu tampak sesosok namja yang tengah menyetir dengan sesekali mengumpat karena jalanan yang terlalu ramai sementara nyawa seseorang tepatnya seorang yeoja yang perlahan merubahnya kini tengah diujung tanduk, berbagai macam pikiran buruk hinggap dikepalanya saat mengingat yeoja itu dan hal apa saja yang bisa dilakukan oleh Junho terhadapnya.
“B******K...CEPAT LAH SEDIKIT DASAR MOBIL SIALAN APA KAU TAK TAHU AKU SEDANG TERBURU-BURU” teriak Taemin saat mobil didepannya tak kunjung bergerak karena macet.
 “Datanglah ke tempat yang pernah kita janjikan dulu dan jangan mencoba untuk menghubungi para hyungmu bahkan polisi atau kau tak akan pernah melihat yeoja kesayanganmu ini lagi untuk selamanya”
Kata –kata yang diucapkan oleh Junho saat ditelepon terus terngiang didalam kepala Taemin, ”Soo ri-ah bagaimana keadaanmu sekarang ini” kata Taemin di dalam hati penuh rasa khawatir.
In the other side...
BRAAKKK
Suara benturan tiba-tiba terdengar dari dalam gudang tua pinggiran kota Seoul, terlihat sosok seorang yeoja yang tersungkur disamping tumpukan kotak-ktak kayu yang berantakan sepertinya suara benturan tadi berasal dari tubuh yeoja itu yang didorong dengan kasar oleh beberapa namja kekar yang ada disekelilingnya.
          “Menyedihkan sekali, kenapa sosok seorang Taemin yang diagung-agungkan sebagai raja jalanan harus memiliki yeojachingu lemah sepertimu,” kata Junho sambil memegang dagu Soo ri dan mencengkeramnya sementara bibir Soo ri terus mengeluarkan darah segar. Penampilan Soo ri sudah sangat berantakan dengan seragam yang sudah penuh dengan debu dan darahnya serta beberapa bagian tubuh yang terluka.
CUIH, dengan tanpa pikir panjang Soo ri meludah pada wajah Junho dan tepat mengenai pipinya.”Cih, jadi kau mengakui dengan mulutmu sendiri kalau Taemin lebih hebat darimu, dasar kau manusia licik memanfaatkan kelemahan orang lain hanya untuk balas dendam, bahkan kau tak pantas disebut manusia” caci Soo ri tepat didepan wajah Junho.
          “DASAR YEOJA TAK TAHU DIRI, APA KAU SUDAH BOSAN HIDUP HAH?! Teriak Junho hampir melayangkan tamparannya kearah wajah Soo ri jika tidak dicegah oleh beberapa bawahannya.
          “Hyung! Dia sudah datang” teriak salah satu anak buahnya masuk kedalam gudang.
          “Apa dia datang bersama orang lain?”tanya Junho.
          “Tidak Hyung, sepertinya dia datang sendiri tanpa kelompoknya ataupun polisi” sahut anak buah Junho lagi.
          “Dasar bocah tengik bodoh..” desis Junho.
Taemin baru saja turun dari mobilnya, dipandangnya gedung tua usang yang masih berdiri kokoh dihadapannya yang menjadi tempat perjanjian antara dirinya dan Junho saat race dulu, segera saja Taemin melangkahkan kakinya dengan tergesa menuju gedung tua itu hingga langkahnya terhenti karena sambutan dari beberapa kaki tangan Junho.
          “Hyung sudah menunggumu didalam” kata salah seorang kaki tangan Junho.
Taemin hanya terdiam dan mengikuti langkah ketiga namja kekar yang menghadang jalannya tadi.
Taemin tiba didalam gedung tua itu tampak disekelilingnya kotak-kotak kayu tua yang nampak usang dan lapuk disalah satu sudut ruang dilihatnya sebuah mesin pemotong tua yang sudah lama tak terpakai disamping mesin itu terdapat sebuah pintu yang nampak sudah lapuk. Kini taemin berdiri tepat ditengah ruangan gudang yang tampak luas di sekelilingnya berdiri para kaki tangan Junho yang berjumlah lebih dari 10 orang, dari arah belakang salah seorang namja yang menyambutnya tadi muncul si dalang utama dari pertemuan sial ini siapa lagi kalau bukan Junho.
          “Selamat datang tuan muda Lee, sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabar para hyungmu apa mereka masih bernafas dengan keangkuhan mereka” sapa Junho dengan nada mencibir.
          “Tidak usah banyak bicara, cepat katakan dimana dia?” sahut Taemin dingin.
          “Ho ho ho, tenang bocah! yeoja kesayanganmu itu masih bernafas sekarang, meski aku tak yakin apa dia masih sama saat terakhir kali kau melihatnya” sahut Jumho
DEG..
Jantung Taemin terasa berhenti, amarahnya yang baru berhasil ia redam saat meihat wajah menjijikkan Junho kembali tersulut setelah mendengar perkataan Junho mengenai Soo ri
          “B******K KAU, KAU APAKAN DIA, KATAKAN DIMANA DIA SEKARANG” teriak Taemin geram.
Junho hanya tertawa sinis menanggapi amarah Taemin, ia tahu itu hanya gertakan saja karena Taemin takut Junho melakukan sesuatu pada Soo ri sehingga Junho tak bergeming dengan gertakan Taemin.
          “Apa yang mau kau lakukan bocah tengik, apa kau lupa nasib kekasihmu ada ditanganku” kata Junho santai sembari mengeluarkan sebilah pisau lipat dan memainkannya.
Taemin hanya terdiam melihat pisau yang diacungkan oleh Junho, selain itu dia takut apa yang akan ia perbuat pada Soo ri andaikan saja Soo ritak ada ditangannya sekarang mungkin namja sialan itu sudah habis ditangannya.
          “Kenapa hanya diam, apa kau takut ?! mana nyalimu selama ini hah ?! dasar bocah ingusan berani menantangku, kalian semua cepat habisi dia” kata Junho memerintah kepada anak buahnya.
Dalam sekejap Taemin sudah dikepung oleh kaki tangan Junho, sekitar 10 orang lebih sekarang mengelilingi Taemin dan siap menghajarnya, namun bukan Taemin namanya jika tidak bisa mengatasi berandalan rendahan seperti mereka, dalam beberapa menit sudah hampir 5 orang terkapar tak sadarkan diri karena tendangan dan tinjuan Taemin. Junho yang mulai panik segera berlari dan menarik Soo ri yang sedari tadi ia sekap di ruangan sebelah ruang hall itu.
          “TAEMIN, BERHENTI BERONTAK KALAU KAU TAK MAU MELIHAT DARAH MENGALIR DARI LEHER YEOJA INI” teriak Junho.
Taemin yang sedari tadi sibuk berkelahi dengan para kaki tangan Junho berhenti seketika mendengar teriakan Junho, ia beralih menatap yeoja yang kini telah ditodong pisau oleh Junho tepat di lehernya. DEG ...dan benar saja yeoja itu adalah Soo ri.
          “BR*****K KAU, CEPAT LEPASKAN TANGANMU DARI DIA” teriak Taemin.
          “DIAM DI SITU, ATAU KUSAYAT PISAU INI DI KULIT MULUSNYA” ancam Junho.
          “Tae..Taemin-ah..akhh” kata Soo ri terbata dengan tangan Junho yang melingkar erat mencekik leher jenjangnya.
Taemin hanya diam menuruti perkataan Junho, dengan gerakan cepat anak buah Junho menghantamkan tinjunya ke wajah dan tubuh Taemin. Taemin tersungkur mendapatkan tinjuan bertubi dari anak buah Junho. Darah segar mengalir dari pelipis dan bibir Taemin. Soo ri menangis dan berteriak histeris melihat Taemin tersungkur tak berdaya.
          “TAEMIN-AH...” teriak Soo ri.
Junho tertawa puas melihat musuh bebuyutannya kini tersungkur tak berdaya dihadapannya. Junho berjalan menghampiri Taemin, ditendangnya perut Taemin sehingga ia terlentang menghadap Junho yang berdiri di atas tubuh Taemin.
“Le..lepaskan d..dia.dasar kau ..mm..manusia busuk” racau Taemin.
Junho masih terus tertawa tak memperdulikan racauan taemin yang kian menjadi, Soo ri masih menangis melihat keadaan Taemin. Soo ri yang merasakan cengkraman lengan Junho di lehernya makin melonggar segera saja memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri, digigitnya lengan Junho dan berlari menuju Taemin, dipeluknya tubuh Taemin erat dan tak menghiraukn teriakan Junho yang kesakitan dan memaki dirinya, baginya kini yang terpenting adalah kondisi Taemin, Bagaimana nasibnya dan taemin di tangan Junho apakah ada yang akan datang menolong mereka, semua pikiran buruk berkecamuk di kepala Soo ri.
          “So..Soo ri-ah gwen-cha-na” tanya Taemin terbata
          “Ne, hiks..hiks dasar pabo kenapa kau datang, hiks..hiks..kenapa kau menuruti semua perkataan manusia keji itu Taemin-ah hiks..hiks.., kenapa kau begitu keras kepala hiks.hiks..” racau Soo ri di tengah tangisnya dan masih erat memeluk Taemin.
          “Dan..k-knapa kau begitu mem-perdulikan-ku hah, da-sar yeoja pabo, kau lebih penting dari nyawaku sekalipun, kau segalanya bagiku..S-s-saranghae, saraghandago..” ucap Taemin sebelum ia kehilangan kesadarannya.
          “Tae..Taemin-ah,Taemin-ah buka matamu..TAEMINNN!!!!”

---TBC---

No comments:

Post a Comment