Behind Their Galsses...
Author
:
Minnie_14
Main Cast :
Choi Soo ri (OC)
All Member SHINee
Genre : Friendship, Romance, Family.
Summary : Dikala kebenaran harus terhalang
kedok yang sungguh mengagumkan, menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang
sungguh menyakitkan.
----Behind
Their Glasses----
Kabut
tebal menyelimuti malam yang makin larut, tampak jalanan yang masih basah oleh
hujan deras yang kurang lebih 5 menit lalu mereda, menimbulkan suasana sunyi
yang sangat mencekam. Di tengah kegelapan malam yang melanda tampak sekelompok
namja yang tengah memacu adrenalin mereka dengan mempertaruhkan nyawa di
jalanan kota Seoul mengendarai kuda metalic yang mengagumkan. Dari keseluruhan
namja tersebut tampak sekelompok namja yang cukup menarik perhatian bagi para
makhluk yang melihatnya terutama para yeoja yang tampak tak berkedip mengawasi
kelima namja mengagumkan itu. Kelompok namja itu duduk diatas kap mobil sport
mewah memandang jalanan yang lengang, hingga dari kejauhan tampak 2 buah mobil
yang saling memacu kecepatan tinggi menuju ke arah mereka, tampaknya
pertandingan balap ini akan segera berakhir dan kemenangan berada ditangan
kelompok namja tmpan itu. Tampak salah seorang dari kelompok namja itu berdiri
mengibaskan tangannya mengisyaratkan sesuatu, sedetik kemudian para namja yang
sedari tadi berdiri dibelakangnya berjalan menghampiri kelompok namja lain yang
baru saja turun dari mobil terlihat sangat geram padanya, dengan sekali
hantaman para sahabat sang namja tampan berhasil merobohkan lawannya.
“ Mereka tak akan pernah berani
memasuki wilayah kita lagi Hyung ” , kata salah seorang namja yang menghajar
komplotan namja berwajah garam tadi.
“Cih,...Dasar
berandalan tengik, berani-beraninya memasuki daerah kekuasaanku” sahut namja
yang mengibaskan tangan tadi dan merupakan hyung tertua di kelompok iu. “Cepat
pergi dari sini aku sudah muak mencium aroma busuk mereka” titahnya lagi.
Bersamaan
dengan kabut yang makin menebal, sosok mereka menghilang bagaikan para god reaper
yang kapan saja siap mengambil nyawa para mangsanya.
---Author POV---
Seoul Internasional High School
“HEI KAU BERHENTI DISANA ATAU KAU AKAN
MENYESAL TELAH LAHIR KE DUNIA INI” teriak sesosok namja kekar mengejar seorang
yeoja yang berlari dengan langkah yang terpincang-pincang.
Karena
terus berlari dan hanya berfikir untuk menyelamatkan diri tanpa sengaja ia
menabrak sesuatu tepatnya seseorang yang berjalan berlawanan dengannya.
BRUKKK...
“Awww...” rintih sang yeoja karena
buttnya dengan mulus menghantam lantai.
“Ya, Gwenchana”tanya seseorang yang
ditabrak si yeoja.
“........”
Yeoja
bernama Soo ri itu hanya terdiam terpaku akan sosok yang berdiri dihadapannya,
berpikir apakah makhluk didepannya ini benar manusia ataukah malaikat yang
sengaja turun untuk membantunya.
“Ya!Gwenchana, Are you okay?”tanya si
namja itu lagi karena tidak mendapatkan respon dari Soo ri.
“Ne..G-Gwenchana..” jawab Soo ri gugup,
sambil meraih tangan sang namja yang mencoba membantunya berdiri.
“YA!!!KAUU DIAMM DI SITU”teriak namja
yang mengejar Soo ri tadi.
Refleks
Soo ri menoleh dan terlihat ketakutan, dengan
cepat dia bersembunyi dibalik punggung namja yang menolongnya tadi. Merasa ada
yang mencurigakan si namja hanya diam saja memperhatikan Soo ri yang
bersembunyi dibalik punggungnya sambil mencengkeram seragam sekolahnya dengan
erat.
“Hei keluar kau jangan bersembunyi
dibalik punggung orang lain!”perintah namja yang tadi mengejarnya saat jarak
mereka semakin dekat.
“Kai..” sahut namja yang menolong Soo
ri
“Hy...Hyung?!Apa kau mengenalnya?”
jawab Kai dengan wajah nampak terkejut menatap sosok yang berdiri dihadapannya
dan menjadi benteng pelindung mangsanya.
Namja
yang dipanggil Kai dengan sebutan Hyung itu hanya diam sambil melirik Soo ri
yang masih enggan melepas cengkraman tangannya dari baju seragam namja itu, dan
dirasakan cengkramannya makin kuat saat Kai bertanya apakah mereka saling
mengenal. Dengan senyuman smirknya namja itu memandang Kai.
“Ne..Dia temanku, apa yang terjadi?
Kenapa kau mengejar-ngejar dia?”sahut si namja itu berpura-pura kenal dengan Soo
ri padahal mereka baru saja bertemu.
“Owh...jadi dia temanmu Hyung, kenapa
dia tidak mengatakannya, tidak ada masalah yang serius kok Hyung, hanya saja
tadi ada seseorang yang mengunciku di Gudang dan saat aku mengintip dari
jendela aku melihatnya sedang berdiri didepan gudang dan memegang gembok
pintunya, ahh...tapi tidak mungkin dia yang melakukannya, lagi pula mana
mungkin teman seorang murid teladan di sekolah ini berbuat hal rendah seperti
itu” jelas Kai.
“Owhh...arasso” jawab namja itu dengan
sesekali melirik Soo ri yang senantiasa masih berlindung dibalik punggungnya.
“Oh, ya Hyung aku pergi dulu, aku rasa
D.O Hyung bisa marah jika aku datang
terlambat mengantarnya ke Game Center” celoteh Kai sambil berlalu meninggalkan
Hyungnya dan juga Soo ri.
“Fiuhhh...”terdengar hembusan nafas
lega dari Soo ri.
“Hey! Dia sudah pergi! sekarang apa
kau bisa melepas cengkraman tanganmu? aku harus segera pergi karena pelajaran
di kelasku sudah terlewat beberapa menit lalu” sahut namja itu dengan tenang
tanpa menatap wajah Soo ri.
“Ehh..Ah..Mianhae” refleks Soo ri
melepas genggamannya dari baju seragam namja yang menolongnya itu.
“Ne..”jawab si namja dengan senyuman yang
masih tersungging di wajah tampannya yang membuatnya kini semakin bertambah
tampan.
“Gomawo, sudah menolongku padahal kita
baru saja bertemu”kata Soo ri dengan wajah merona, membuatnya tampak manis dan
bertambah cantik.
“Ne..Cheonmannyo, aku permisi dulu aku
harus segera kembali ke kelasku” kata si namja
“Ne..”sahut Soo ri lembut.
Namja
penolong itu melangkah pergi meninggalkan Soo ri yang hingga kini masih terpana
menatapnya, lalu Soo ri mulai sadar akan kebodohannya yang lupa menanyakan
siapa namja yang baru saja menolongnya. Soo ri dengan cepat berteriak memanggil
si namja.
“Hey...Siapa namamu?”teriak Soo ri,
tapi hal yang dilakukannya percuma karena sosok namja itu telah menghilang dibalik loker para siswa. Soo ri
kini hanya bisa terdiam merutuki kebodohannya yang lupa berkenalan dengan namja
malaikat penolongnya itu.
“Hahhh...paling tidak aku yakin satu
hal kalau dia adalah siswa disekolah ini, pasti masih ada kesempatan aku
bertemu lagi dengannya” ucap Soo ri sepositif mungkin meyakinkan dirinya.
Disaat
yang bersamaan di tempat yang berbeda sekelompok namja nan mempesona tengah
berkumpul dengan wajah yang serius, bagaikan para serdadu yang tengah merencanakan
taktik untuk berperang.
“Hyung
mereka membuat masalah lagi, tindakan apa yang harus kita lakukan” kata seorang
namja berambut blonde pada namja lain.
“Molla,
apa perlu kita menghajarnya seperti kemarin” sahut namja lain berwajah dino
yang tengah duduk di sofa dengan kaki kanan menyilang diatas kaki kirinya
dengan menopang dagu.
“Kalian
tenanglah, biarkan mereka merasa senang sejenak sebelum mereka merasakan
siksaan dari para malaikat maut”sahut salah seorang namja bermata sipit yang
nampak paling dewasa diantara ketiga namja yang lain.
“Hyung,
apa perlu kita memanggil para sekutu kita untuk membantu” usul namja bertubuh
paling jangkung diantara namja yang lain yang kini tengah duduk di meja samping
namja bermata sipit.
“Tidak
usah, lagi pula kalau sampai bocah itu mendengar kita memanggil bantuan hanya
untuk mengatasi geng rendahan seperti mereka, dia bisa mengamuk dan menambah
masalah, sudah biar kita tangani saja sendiri”sahut namja bermata sipit.
“Dasar
bocah tengik, wajahnya saja yang seperti malaikat tapi sifat aslinya jauh lebih
mengerikan daripada siluman”ucap namja berwajah dino.
“Lagi
pula dimana bocah tengik itu sejak pagi aku tak melihatnya, jangan bilang dia
membolos dan tidur lagi di atap sekolah” omel namja berambut blonde.
BRAKKK....
Pintu
ruangan rapat itu terbuka dengan paksa
karena tendangan dari seseorang yang baru masuk ke ruang rapat.
“YA!! APA KEBIASAAN BURUKMU ITU TAK
BISA BERUBAH, MASUKLAH DENGAN CARA YANG WAJAR” omel namja berambut blonde.
“Darimana
saja kau? Apa kau membuat masalah lagi?”sahut namja berwajah dino sambil membenahi
letak kacamatanya.
“Berisik!!” sahut namja berparas
tampan atau bisa dibilang manis itu dengan wajah datar, sambil sesekali menutup
telinganya dengan salah satu jarinya dan melenggang masuk dengan santai.
“YAA!!” teriak namja berambut blonde.
Merasa
tak dihiraukan namja berambut blonde itu mulai geram dan hampir saja
melayangkan tinjunya ke arah namja manis itu kalau saja hyungnya tidak
menahannya. Sementara yang akan dipukul hanya diam sambil melipat kedua
tangannya di depan dada setelah melempar kacamata besarnya ke atas meja dan segera
duduk di sofa sebelah namja bermata sipit.
“Hei,
darimana saja kau? Apa sesuatu menarik perhatianmu kulihat sedari tadi kau
terus saja tersenyum” sambung namja bermata sipit memulai percakapannya yang
tertunda karena masalah pertengkaran konyol tadi.
“Aniya
Hyung, aku hanya menemukan permainan baru untuk kumainkan” ucap Taemin dengan seringaian yang
mencurigakan dibalik senyumya.
@ 1-4 Class
“Annyeonghaseyo, naneun Choi Soo ri
imnida, kamsahamnida”sapa Soo ri pada teman-teman dikelas barunya dengan
sedikit membungkuk sebagai ucapan perkenalan.
“Nee..”jawab teman-teman sekelasnya
serentak.
“Nah, Soo ri segera duduk dikursi yang
masih kosong”kata Sosangnim.
Dengan
sedikit membungkuk memberi hormat lalu berjalan kearah meja kosong yang ada di
dekat jendela, setelah mendudukkan tulang ekornya Soo ri segera mengeluarkan
bukunya dan bersiap mengikuti pelajaran hingga terdengar seseorang berbisik
kepadanya.
“Sssttthh...sssttthhh..Hey” panggil
suara itu
Soo
ri tampak bingung mencari sumber suara sampai pandangannya tertuju pada sesosok
namja yang tengah memandangnya sambil sesekali melambaikan tangan ke arahnya,
diperlakukan seperti itu Soo ri hanya tersenyum menanggapinya, “sepertinya
suasana disini akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan saat aku di London”
pikir Soo ri.
Saat
bel istirahat berbunyi seluruh kelas sudah lengang karena para penghuninya
berpindah tempat ke kantin sekolah, hanya tersisa Soo ri dan namja yang tadi
menyapanya.
“Hei, kenapa kau tidak pergi ke
kantin?” tanya namja itu
“Ani. Aku sudah makan tadi”jawab Soo
ri.
“Owh, oh ya aku belum memperkenalkan
diriku, naneun Lee Minwo imnida.
“Ne, salam kenal aku Soo ri senang
berkenalan denganmu” sahut Soo ri.
“Apa kau mau kuajak berkeliling
sekolah? Aku akan menunjukan tempat-tempat menarik di sekolah ini” ajak Minwo
“Jeongmalyo?! Ne aku mau” jawab Soo ri
antusias.
Saat
mereka tengah asyik mengobrol dalam perjalanan ke perpustakaan tanpa sengaja
mereka bertemu para sekelompok yeoja yang tengah berdiri di depan ruangan
seperti menanti kedatangan seseorang. Soo ri mengedarkan pandangannya mencari
tahu sebenarnya ruangan apa yang ada dibalik aksi sekelompok yeoja ini.
Akhirnya Soo ri menemukan papan nama yang tergantung di depan ruangan itu dan
membacanya
“Students Council”kata Soo ri membaca
tulisan yang ada di depannya.
Tiba-tiba
saja pintu itu terbuka dan menampakkan beberapa sosok namja yang sungguh
memepesona, seketika para yeoja yang sedari tadi menunggu di depan ruangan itu
berteriak histeris mengeluh-eluhkan nama mereka, tapi bukan itu yang membuat Soo
ri tercengang melainkan namja yang berada dibarisan terakhir dari para namja
itu.”Akhirnya aku menemukannya”kata Soo ri dalam hati.
“Ya!!apa yang kau lakukan? Apa
sebegitu tampannya mereka sampai-sampai kau tak berkedip seperti itu” protes
Minwo kesal karena merasa diacuhkan.
“Hei, Minwo-si apa kau mengenal namja
yang berjalan paling belakang itu?” tanya Soo ri yang masih tetap memandang
lekat salah satu namja yang menjadi pusat perhatian itu.
“Tentu saja siapa yang tidak mengenal murid
teladan seperti mereka” ucap Minwo bangga.
“Apa kau dekat dengan mereka? Bisa kau
kenalkan aku dengan mereka?” tanya Soo ri dengan wajah antusias.
“Ehh!! Kalau soal
itu...aku..mmm..ehh..itu”jawab Minwo ragu.
“Kau tidak mengenal mereka” sambung Soo ri
dengan wajah yang berubah muram.
“Eh,
tentu aku mengenal mereka tapi mungkin karena jarang bertemu kami jadi sedikit
canggung, oh ya sini coba lebih mendekat, aku akan memberitahumu siapa mereka,
coba kau perhatikan namja bermata sipit yang berjalan paling depan, dia bernama
Lee Jinki atau kami sering memanggilnya Onew hyung, dia siswa teladan no 1 di
sekolah ini, selain sebagai ketua OSIS dia juga merupakan siswa paling pandai
disekolah dan sering memenangkan olimpiade bahkan hingga tingkat internasional,
sementara namja yang berada tepat disamping kirinya adalah Kim Jonghyun yang
juga merupakan wakil ketua OSIS di sini, sama halnya dengan Onew hyung dia juga
siswa yang pandai dan menduduki ranking ke-2 setelah Onew hyung, selain itu dia
juga merupakan ketua dari klub musik sekolah ini,” kata Minwo sambil sesekali
melirik ke arah Soo ri dan ditanggapinya dengan anggukan.
“Lalu
ketiga namja lain dibelakang mereka itu siapa?” tanya Soo ri makin antusias.
“Ckk...jangan
memotong perkataanku, Hah! Kau ini bersemangat sekali, heh..baiklah akan
kulanjutkan, nah coba kau lihat namja berambut blonde yang berada tepat
dibelakang Jonghyun hyung” tunjuk Minwo dan diikuti oleh pandangan dari Soo ri.”Dia
Kim Kibum atau panggil saja Key, dia adalah putra tunggal dari seorang desainer
ternama di negeri ini,selain berbakat dalam fashion dia juga menduduki posisi
ke-3 ranking di sekolah, dia merupakan sepupu dari Kim Jonghyun.Kemudian namja
jangkung di sebelah Key bernama Choi Minho dia adalah ace andalan sekolah kita
dalam berbagai kejuaraan olahraga, selain sebagai ace dia juga ketua klub
basket sekolah dan tak kalah dengan ketiga namja tadi dia menduduki ranking ke
-4 disekolah, nah Onew hyung dan Jonghyun Hyung adalah siswa tahun ke 2
sementara key dan minho berada satu tingkatan dengan kita” jelas Minwo dan
ditanggapi anggukan oleh Soo ri. Sementara itu mata Soo ri terus terpaku pada
namja yang bejalan dibarisan paling belakang sampai-sampai dia tidak sadar jika
sedari tadi diajak bicara oleh Minwo.
“
Hey! Ya...apa kau mendengarku”bentak Minwo kesal karena sedari tadi diacuhkan
oleh Soo ri.
“Ne..kau
tadi bicara apa?”sahut Soo ri dengan polosnya.
“Hah..Dasar
!makanya dengarkan perkataanku, coba kau lihat namja berambut merah yang
berjalan di barisan paling belakang, dia adalah adik dari onew hyung namanya
Lee Taemin” kata Minwo.
“Owwhh...jadi
namanya Taemin” batin Soo ri.
“Sama
halnya dengan Onew hyung hyungnya, dia juga sangat cerdas dan pandai, sebenarnya
dia satu tahun dibawah kita tapi karena mengikuti axelerasi dia bisa 1 tahun
lebih cepat sehingga bisa 1 tingkat dengan kita, selain menduduki posisi ke-5 ranking
sekolah, dia juga seorang dancer yang handal, dia sangatlah ramah dan memilki
senyum yang mampu melelehkan hati para yeoja, terkadang para namjapun ikut
tersihir oleh kecantikannya yang bahkan melebihi seorang yeoja. Dia adalah role
model bagiku ”Ucap Minwo bangga.
Tanpa
diketahui Minwo sedari tadi yeoja yang ada disebelahnya terus saja memandangi
Taemin seraya mendengar penjelasannya tanpa menoleh ke arah Minwo sekalipun,
Soo ri terpana akan ketampanan Taemin, rambut merah menyala yang mengagumkan,
paras tampan bak malaikat, penampilan yang rapi, ditambah kacamata besar yang
bertengger sempurna di hidung mancungnya menambah kesan murid teladan, so
perfect. Disisi lain yang dipandangi juga sesekali mencuri pandang ke arah Soo
ri, dan sorot mata merekapun bertemu, wajah Soo ri langsung bersemu merah dan
tertunduk malu, sementara Taemin hanya menyeringai
melihat tingkah laku Soo ri.
“Ya!! Apa yang kau lakuakan” teriak
Minwo karena tiba-tiba saja Soo ri mencegkeram lengan seragamnya.
“Dia melihat kearahku Minwo-si, aku
merasa malu?” jawab Soo ri polos.Sementara Minwo hanya berpikir di jaman
seperti sekarang ini masih ada yeoja polos seperti dia, sambil sesekali
tersenyum gemas melihat tingkah laku Soo ri.Tanpa mereka sadari ada sepasang
mata iblis yang memandang geram ke arah mereka berdua.
----Behind Their Glasses----
Bel
pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu, semua siswa Seoul
International High School telah pulang sehingga suasana sekolah sangatlah
lengang, tapi ada seorang siswi yang masih duduk terdiam di ruang kelasnya, Soo
ri siswi baru SIHS yang baru masuk hari ini, terpaksa harus menunggu di sekolah
karena telat dijemput oleh sopir pribadinya.
”huhh...kemana perginya Song ahjussi
kenapa lama sekali menjemputku?”ucap Soo ri yang mulai kesal karna terlalu lama
menunggu, sudah hampir 1 jam dia menunggu dan belum ada kabar kemajuan dari
sopirnya, terakhir dia memberi kabar kalau masih terjebak macet karena ada
kecelakaan.
BRAAAKKK.....
Terdengar
seperti suara benturan dari arah gudang, kebetulan kelas Soo ri memang
bersebelahan dengan gudang sekolah, karena merasa penasaran Soo ri mengendap-ngendap
untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
“Dasar brengsek, berani kau sekali
saja menyentuhnya akan kupastikan kau akan menyesal telah mengenalku” umpat
seseorang pada sosok diseberang saluran telepon.
“hah siapa dia, sepertinya aku pernah
bertemu dengannya” tanya Soo ri pada dirinya sendiri karena merasa familiar
dengan postur tubuh dan suara namja yang ada dihadapannya sekarang.
“Diam kau, atau kupatahkan lehermu
saat di race nanti” umpat namja itu lagi sambil sesekali menendang meja dan
kursi rusak yang tergeletak di gudang.
Soo
ri makin penasaran dengan percakapan yang dilakukan oleh nemja itu, dia
mengendap-endap lagi untuk mencuri dengar apa hal yang sedang dia bicarakan,
tanpa sengaja dia menendang kaleng yang ada di depannya.
PRANGG.....
“HEI, SIAPA ITU ?!” teriak namja itu
geram sambil menengok kesegala arah.
Soo
ri terdiam, tubuhnya bergetar hebat, dia jatuh terduduk dan tak bisa bergerak
sementara si namja semakin lama semakin mendekat ke arahnya dengan terus
mengumpat dan menyuruhnya keluar.
“HEI APA KAU TULI!!! CEPAT KELUAR ATAU
KUPATAHKAN LEHERMU NANTI” teriak namja itu lagi.
Tubuh
Soo ri makin bergetar hebat, entah apa yang akan namja itu perbuat saat
menemukannya, Soo ri merasa nyawanya sudah diujung tanduk, merasa terancam
untuk kedua kalinya namun kali ini tak akan ada yang menolongnya seperti tadi
pagi, hal yang bisa dilakukan Soo ri hanyalah terdiam dan menutup mata perlahan
berharap Song ahjussi akan menolongnya, Soo
ri mendengar langkah kaki yang makin mendekat dia makin memejamkan matanya erat
hingga tanpa disangka ia mendengar suara seseorang yang cukup familiar di
telinganya.
“KAU...”
seru suara itu.
Perlahan
Soo ri membuka matanya, betapa terkejutnya dia mendapati sosok Taemin di depan
matanya, tapi ada yang berbeda dari Taemin saat ini dengan Taemin yang
dilihatnya tadi pagi, tanpa kacamata yang bertengger di wajahnya, tatanan rambut
dan pakaian yang bisa dibilang jauh dari kata “rapi”, apa benar dia Taemin yang
dilihatnya tadi pagi, seorang siswa teladan dan sangat dihormati.
“Tae...Taemin, apa ini kau?” tanya Soo
ri sedikit ketakutan.
“ Jadi kau yang menguping
pembicaraanku, cih!! Dasar yeoja tak tahu diri, apa tak ada kegiatan lain yang
bisa kau lakukan selain menguping pembicaraan orang lain, HAH?!!” Bentak Taemin
tepat di depan wajah Soo ri.
Soo
ri sangat terkejut, apa ini murid teladan yang sering dibanggakan orang-orang ?
apa dia hanya sedang bermimpi? “ Tuhan aku harap semua ini hanya mimpi” pinta Soo
ri dalam hati.
“WAE?! Apa yang kau lihat, heran?!
Terkejut?! atau terpesona denganku?! Cih !!! aku tak tahu apa saja yang mereka
katakan padamu?! Tapi bisa kau lihat sendiri inilah sifatku yang
sebenarnya!” kata Taemin angkuh.
“ Ta..taa.tapi kenapa kau berpura-pura
baik dan menjadi siswa teladan? Bukankah itu namanya membohongi diri sendiri?”
sahut Soo ri dengan raut muka yang masih sedikit ketakutan.
“Itu bukan urusanmu!! Jadi jika kau
masih ingin selamat dan hidup tenang di sekolah ini tutup mulutmu rapat-rapat
atau kau akan berakhir seperti ini!!” Kata Taemin sambil meremas kaleng minuman
yang ada disampingnya hingga tak berbentuk.
GLEKKK
Soo
ri hanya bisa menelan ludahnya membayangkan apa hal buruk yang akan menimpanya
jika berurusan dengan Taemin dan segala hal yang dirahasiakannya.
“N..Ne, arasso aku akan menutup
mulutku,dan anggap saja aku tak pernah bertemu denganmu hari ini” jawab Soo ri
gugup.
Perlahan
Taemin berlutut dan duduk bertumpu pada salah satu lututnya, dipandanginya
wajah Soo ri lekat-lekat, sementara Soo ri hanya terdiam sambil menengokkan
wajahnya kesamping menghindari tatapan mata Taemin. Taemin menarik wajah Soo ri
untuk menatapnya dan mencengkeram dagu runcing Soo ri, dilihatnya wajah Soo ri
yang makin pucat dan ketakutan masih memejamkan mata mungkin takut akan hal apa
saja yang bisa diperbuat Taemin padanya,
dipandanginya wajah Soo ri lama kelamaan wajah Taemin makin mendekat dan makin
dekat lagi lalu dalam sekejap...
~CHUP~
Bibir
tipis Taemin melekat pada bibir cherry milik Soo ri, sementara Soo ri yang
terkejut akan perlakuan Taemin hanya membelalakkan matanya tak percaya.
“ Kau yeoja yang cukup menarik....”
kata Taemin menyeringai sembari berdiri dan melenggang santai meningalkan Soo
ri yang masih terdiam terkejut akan hal yang baru saja terjadi.
“Omo...my first kiss” ucap Soo ri
terkejut sembari membekap mulutnya dengan kedua tangan.
Soo
ri berjalan keluar gudang dengan langkah gontai sesekali memegang bibirnya yang
masih terasa agak lembab.Hingga tanpa sadar Song ahjussi sudah berdiri
dihadapannya.
“Nona, saya sudah berkeliling sekolah
mencari anda, anda dari mana saja?” tanya Song ahjussi cemas.
“.........” Soo ri terdiam sambil
terus berjalan melewati Song ahjussi.
Song
ahjussi hanya bisa terdiam sambil mengikuti langkah nona mudanya, merasa
bersalah, dan berfikir Soo ri marah padanya karena telah membuatnya lama
menunggu, meskipun sebenarnya ada sosok lain yang kini tengah mengganggu
pikiran Soo ri.
“Dia telah mencuri ciuman pertamaku,
hiks..nappeun namja” kata Soo ri lirih dengan air mata yang mulai mengalir.
----Behing Their Glasses----
Sebuah
mobil sport Lamborgini putih melesat di jalanan kota Seoul dengan kecepatan di
atas normal, mobil sport mewah itu melesat masuk menuju sebuah rumah
berarsitektur Eropa klasik dengan taman yang sangat luas di halaman depan, di
depan rumahnya berdiri beberapa tiang besar penyangga rumah bak istana itu,
mencirikan gaya arsitektur Eropa yang sangat kental selain itu di pekarangan
rumah terdapat sebuah taman dengan bunga mawar yang dirawat dengan sangat baik,
senada dengan rumah mewah tersebut semua bunga yang ada di halaman rumah
berwarna putih, tak terkecuali mawar yang ada di pekarangannya. Mobil
Lamborgini putih itu berhenti tepat didepan pintu rumah megah tersebut, dari
dalam mobil muncul sesosok namja tampan bersurai merah menyala kontras dengan
suasana rumah tersebut yang didominasi warna putih, saat namja itu baru saja
turun dari mobil langsung disambut oleh beberapa pasang maid dan butler yang
siap melayaninya.
“Anda sudah pulang Tuan Muda?
Bagaimana kondisi sekolah hari ini? apakah cukup menyenangkan?” tanya salah
seorang butler yang tampak lebih tua dari sang namja.
“Ada seedikit hal yang menarik....”
jawab namja itu singkat dengan menampakkan sedikit seringaian di wajahnya.
Namja
itu melangkah memasuki rumah megah tersebut dan bersiap melangkah menuju lantai
dua namun langkahnya terhenti oleh panggilan seseorang.
“Taemin, dari mana saja kau?!” tanya
seseorang dengan nada dingin yang tengah membaca koran di ruang tengah
membelakangi namja yang ternyata bernama Taemin.
“Tidak ada urusannya denganmu” jawab
namja bernama Taemin itu singkat tak kalah dingin berlalu melanjutkan
langkahnya.
“TAEMIN!! APA ITU CARAMU BERBICARA
PADA APPAMU?!” bentak appa Taemin membanting koran yang ada ditangannya. Namja
paruh baya itu berdiri memandang tajam ke arah putra bungsunya. Mendengar
teriakan sang appa Taemin berhenti, berbalik menghadap appanya dengan tatapan
mata yang tak kalah tajam.
“Cih, appa katamu?! Appa macam apa
yang tega meninggalkan keluarganya demi yeoja murahan hingga membuat
anak-anamnya kehilangan sosok seorang umma, APA ITU YANG KAU SEBUT SEORANG
APPA?!”teriak Taemin dengan dada yang naik turun menahan amarah.
“.......” appa Taemin hanya terdiam
sambil menatap kepergian Taemin menuju kamarnya di lantai 2.
“Ternyata kau masih memikirkannya,
maafkan appamu yang tak berguna ini Taemin, appa memang bukan orang tua yang
pantas bagimu dan hyungmu” jawab tuan Lee lirih.
Sesampainya
di kamar, Taemin hanya berdiri terdiam bersandar pada daun pintu, tanpa diduga sosok
seorang Lee Taemin menangis tersedu, menutup mulutnya agar isakannya tak lolos
hingga ia terduduk di lantai. Sosok Taemin meski dikenal sebagai sosok kuat ,
pembangkang dan kasar, namun sesungguhnya dia adalah anak yang sangat baik,
masa lalu yang buruk telah merubah sosok manja dan kekanakan Taemin menjadi
sosok yang seperti sekarang ini. Hanya segelintir orang yang mengetahui mengenai
masa lalunya, termasuk ke 4 hyungnya.
“umma...bogossiepo..hiks..hiks” isak
Taemin dengan air mata yang mengalir deras.Namun tangisan Taemin terganggu
dengan suara dering telepon yang sudah hampir 5 menit yang lalu berbunyi,
dengan malas Taemin mengembil smartphonenya dan mengusap layar touch screen
itu.
“apa maumu?!” tanya Taemin dingin.
“apa
kau lupa dengan taruhan kita tadi siang, tuan Lee Taemin yang terhormat”
sahut suara di seberang telepon dengan nada mengejek.
“cih, tentu aku ingat, dan jangan lupa
ucapkan salam perpisahan pada mobil sport kesayanganmu karena aku akan
memenangkan race malam ini” ucap Taemin angkuh.
“Cih,
dasar kau mulut besar, coba saja buktikan perkataanmu atau dongsaeng
kesayanganmu ini akan berakhir tragis ditanganku” sahut namja di seberang
telepon tak kalah angkuh.
“YA!! KAU JUNHO BR*****K SUDAH AKU
KATAKAN PADAMU, JANGAN SEKALI-KALI KAU MENYENTUH KAI ATAU KAU AKAN MENYESAL
SEUMUR HIDUP” bentak Taemin.
“Hiiiii,
takut, benarkah ?! coba saja kalau kau bisa, sebelum kau membuatku menyesal
akan kubuat kau menyesal terlebih dahulu karena berani menantangku, dasar bocah
ingusan” ejek Junho.
“DASAR KAU KURANG
AJAR...baik tunggulah, aku pasti akan mengalahkanmu” ucap Taemin seraya
memutuskan sambungan telepon.
Tanpa pikir
panjang Taemin meraih jaket kulit yang menggantung di almarinya dan bergegas
menuruni tangga, menghiraukan teriakan sang appa dan para butler serta para penjaga yang menghadangnya, segera dipacunya
Lamborgini putih kesayangannya menuju tempat race yang direncanakan.Dalam
perjalanan tak lupa dia menghubungi para hyungnya mengenai race yang junho
rencanakan serta nyawa Kai yang terancam. Dia tau betul bagaimana sifat Junho
dia adalah rival abadi bagi Taemin dan para hyungnya, dia akan menghalalkan
berbagai macam cara agar bisa menang di jalur pertandingan.
Dalam sekejap
mobil Lamborgini Taemin telah sampai di tempat yang disebutkan oleh Junho,
selang beberapa menit muncul 4 mobil sport mewah yang terparkir mulus disamping
mobil Taemin. Seseorang turun dari mobil Lamborgini silver, dan ternyata adalah
Onew yang tak lain ketua OSIS SIHS dan sekaligus hyung Taemin, disusul Jonghyun
yang keluar dari Lamborgini hitam nan elegan, dari samping mobil Onew dan
Jonghyun dua sosok lagi muncul dia adalah Key dan Minho. Key duduk dengan
angkuhnya di atas kap mobil Ferrari hitam bercorak pink miliknya, sementara
Minho hanya bersandar dipintu mobil Lamborgini biru metalic miiknya dengan
kedua tangan terlipat didepan dada.
“Dimana Junho br*****k itu?! Apa dia
takut dan kabur” kata Onew seraya mendekat ke arah Taemin.
Saat Taemin
akan menjawab, tiba-tiba muncul sorot lampu kearah ke 5 namja tampan itu, dan
tak salah lagi itu adalah Junho dan para bawahannya.
“Cih, akhirnya kau muncul juga kupikir
kau akan lari seperti 1 bulan yang lalu saat kalah di Incheon race” cibir
Taemin.
“Jangan sombong, saat itu kami memang
sengaja mengelah demi kesenangan kalian, lagi pula kulihat saat itu kalian
ingin sekali menang makanya kami sengaja mengalah” sahut Junho dengan tampang
mengejek.
“YAA!! JAGA UCAPANMU ATA—“ kata
Jonghyun namun dipotong dengan cepat oleh Onew.
“Sudahlah biarkan saja Jjong mereka
ingin bicara apa, yang penting faktanya tetap kita yang menang dan kali ini
akan kita pastikan mereka kalah telak” ucap Onew dengan smirk yang cukup
menyeramkan. “Baiklah kami terima tantanganmu, tapi tunjukkan dulu di mana
dia?” lanjut Onew.
“Tenang saja dia aman bersama kami, untuk saat ini tapi kalau
kalian kalah jangan harap kalian bisa melihatnya lagi” sahut Junho santai.
Sementara disisi lain Taemin tengah menggeram menahan amarah, kalau saja tidak
ada Minho yang menahannya mungkin saja Taemin sudah membekap mulut Junho dengan
tinjuannya.” Baik kita segera mulai saja race kali ini” tawar Onew.
“Tentu aku sudah tak sabar melihat kekalahan kalian” cibir Junho.
“ dan aku sudah tak sabar menghajar mulut besarmu” sahut Taemin.
Dalam race kali
ini hanya 1 pemain yang ikut dalam pertandingan, berbeda dari permainan
sebelumnya yang selalu mengikutkan paling tidak 3 mobil. Taemin mengambil
posisi memanasi mobilnya dengan tampang penuh amarah, sementara Junho dengan wajah
penuh senyuman yang mencurigakan terus saja memandang Taemin yang selalu
menatapnya dengan tatapan tajam. Seorang yeoja berdiri diantara mobil Taemin
dan junho dengan slayer hijau ditangannya, dalam hitungan ketiga slayer itu
dijatuhkan dan disusul oleh laju kedua mobil yang melesat dengan cepat. Saat
start Junho sudah terlrbih dahulu memimpin, rute race kali ini dibuat hanya
satu kali putaran, dimana mereka harus menembus jalanan kota Seoul, lalu
menyusuri jalan sepanjang sungai Han dan finish di tempat semula. Taemin terus
saja memacu mobilnya hingga kecepatan 200 km/jam guna menyusul Junho, namun
karena mobil junho yang lebih tangguh dan modern Taemin agak kesulitan.
Sesampainya di dekat sungai Han Taemin memacu mobilnya lagi tak perduli berapa
kecepatannya sekarang, dan akhirnya Taemin bisa mendahului Junho, kedua mobil
saling susul- menyusul hingga mendekati garis finish, tanpa diketahui Taemin
dan ke 4 hyungnya salah seorang anak buah Junho telah menyiramkan oli bekas di
race yang akan dilewati oleh Taemin saat akan menyentuh garis finish tiba-tiba
saja mobil Taemin oleng dan “BRAKKKK” mobil Taemin menabrak pembatas jalan,
sontak ke 4 hyungnya terkejut terutama Onew, “ TEMIN!!!!” mereka segera berlari menghampiri Taemin dan mobilnya, saat
berada di samping mobi Taemin tampak Taemin tak sadarkan diri dengan darah
segar mengalir dari pelipisnya. Onew berusaha membuka pintu mobil Taemin namun
percuma karena terkunci dari dalam, tanpa pikir panjang dengan sigap Onew
memecahkan kaca mobil Taemin dengan tinjunya.
“ Taemin, Taemin...” panggil onew
mengguncangkan tubuh lemas Taemin.
“........” taemin tetap terdiam dengan
darah yang terus mengalir.
“ YAA! TAEMIN-AH BUKA MATAMU” teriak
Onew frustasi sambil terus mengguncang tubuh lemas Taemin.
“ Hyung sebaiknya kita bawa dia ke
rumah sakit” usul Key.
---TBC---
---TBC---
No comments:
Post a Comment