Author
:
Minnie_14
Main Cast :
Choi Soo ri (OC)
All Member SHINee
Genre : Friendship, Romance, Family.
Summary : Dikala kebenaran harus terhalang
kedok yang sungguh mengagumkan, menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang
sungguh menyakitkan.
PART
3
----Behind
Their Glasses----
Sebuah
mobil lamborghini putih melesat memecah jalanan kota Seoul yang dipenuhi
kendaraan yang berlalu –lalang, mobil sport itu melaju dengan kecepatan yang
bisa dibilang diatas batas normal, dari dalam mobil itu tampak sesosok namja
yang tengah menyetir dengan sesekali mengumpat karena jalanan yang terlalu
ramai sementara nyawa seseorang tepatnya seorang yeoja yang perlahan merubahnya
kini tengah diujung tanduk, berbagai macam pikiran buruk hinggap dikepalanya
saat mengingat yeoja itu dan hal apa saja yang bisa dilakukan oleh Junho
terhadapnya.
“B******K...CEPAT
LAH SEDIKIT DASAR MOBIL SIALAN APA KAU TAK TAHU AKU SEDANG TERBURU-BURU” teriak
Taemin saat mobil didepannya tak kunjung bergerak karena macet.
Kata
–kata yang diucapkan oleh Junho saat ditelepon terus terngiang didalam kepala
Taemin, ”Soo ri-ah bagaimana keadaanmu sekarang ini” kata Taemin di dalam hati
penuh rasa khawatir.
In the other side...
BRAAKKK
Suara benturan
tiba-tiba terdengar dari dalam gudang tua pinggiran kota Seoul, terlihat sosok
seorang yeoja yang tersungkur disamping tumpukan kotak-ktak kayu yang
berantakan sepertinya suara benturan tadi berasal dari tubuh yeoja itu yang
didorong dengan kasar oleh beberapa namja kekar yang ada disekelilingnya.
“Menyedihkan sekali, kenapa sosok
seorang Taemin yang diagung-agungkan sebagai raja jalanan harus memiliki
yeojachingu lemah sepertimu,” kata Junho sambil memegang dagu Soo ri dan
mencengkeramnya sementara bibir Soo ri terus mengeluarkan darah segar.
Penampilan Soo ri sudah sangat berantakan dengan seragam yang sudah penuh
dengan debu dan darahnya serta beberapa bagian tubuh yang terluka.
CUIH, dengan
tanpa pikir panjang Soo ri meludah pada wajah Junho dan tepat mengenai
pipinya.”Cih, jadi kau mengakui dengan mulutmu sendiri kalau Taemin lebih hebat
darimu, dasar kau manusia licik memanfaatkan kelemahan orang lain hanya untuk
balas dendam, bahkan kau tak pantas disebut manusia” caci Soo ri tepat didepan
wajah Junho.
“DASAR YEOJA TAK TAHU DIRI, APA KAU
SUDAH BOSAN HIDUP HAH?! Teriak Junho hampir melayangkan tamparannya kearah
wajah Soo ri jika tidak dicegah oleh beberapa bawahannya.
“Hyung! Dia sudah datang” teriak salah
satu anak buahnya masuk kedalam gudang.
“Apa dia datang bersama orang
lain?”tanya Junho.
“Tidak Hyung, sepertinya dia datang
sendiri tanpa kelompoknya ataupun polisi” sahut anak buah Junho lagi.
“Dasar bocah tengik bodoh..” desis
Junho.
Taemin baru
saja turun dari mobilnya, dipandangnya gedung tua usang yang masih berdiri
kokoh dihadapannya yang menjadi tempat perjanjian antara dirinya dan Junho saat
race dulu, segera saja Taemin melangkahkan kakinya dengan tergesa menuju gedung
tua itu hingga langkahnya terhenti karena sambutan dari beberapa kaki tangan
Junho.
“Hyung sudah menunggumu didalam” kata
salah seorang kaki tangan Junho.
Taemin hanya terdiam
dan mengikuti langkah ketiga namja kekar yang menghadang jalannya tadi.
Taemin tiba
didalam gedung tua itu tampak disekelilingnya kotak-kotak kayu tua yang nampak
usang dan lapuk disalah satu sudut ruang dilihatnya sebuah mesin pemotong tua
yang sudah lama tak terpakai disamping mesin itu terdapat sebuah pintu yang
nampak sudah lapuk. Kini taemin berdiri tepat ditengah ruangan gudang yang
tampak luas di sekelilingnya berdiri para kaki tangan Junho yang berjumlah
lebih dari 10 orang, dari arah belakang salah seorang namja yang menyambutnya
tadi muncul si dalang utama dari pertemuan sial ini siapa lagi kalau bukan
Junho.
“Selamat datang tuan muda Lee, sudah
lama tidak bertemu, bagaimana kabar para hyungmu apa mereka masih bernafas
dengan keangkuhan mereka” sapa Junho dengan nada mencibir.
“Tidak usah banyak bicara, cepat
katakan dimana dia?” sahut Taemin dingin.
“Ho ho ho, tenang bocah! yeoja
kesayanganmu itu masih bernafas sekarang, meski aku tak yakin apa dia masih
sama saat terakhir kali kau melihatnya” sahut Jumho
DEG..
Jantung Taemin
terasa berhenti, amarahnya yang baru berhasil ia redam saat meihat wajah
menjijikkan Junho kembali tersulut setelah mendengar perkataan Junho mengenai
Soo ri
“B******K KAU, KAU APAKAN DIA, KATAKAN
DIMANA DIA SEKARANG” teriak Taemin geram.
Junho hanya
tertawa sinis menanggapi amarah Taemin, ia tahu itu hanya gertakan saja karena
Taemin takut Junho melakukan sesuatu pada Soo ri sehingga Junho tak bergeming
dengan gertakan Taemin.
“Apa yang mau kau lakukan bocah
tengik, apa kau lupa nasib kekasihmu ada ditanganku” kata Junho santai sembari
mengeluarkan sebilah pisau lipat dan memainkannya.
Taemin hanya terdiam
melihat pisau yang diacungkan oleh Junho, selain itu dia takut apa yang akan ia
perbuat pada Soo ri andaikan saja Soo ritak ada ditangannya sekarang mungkin
namja sialan itu sudah habis ditangannya.
“Kenapa hanya diam, apa kau takut ?!
mana nyalimu selama ini hah ?! dasar bocah ingusan berani menantangku, kalian
semua cepat habisi dia” kata Junho memerintah kepada anak buahnya.
Dalam sekejap
Taemin sudah dikepung oleh kaki tangan Junho, sekitar 10 orang lebih sekarang
mengelilingi Taemin dan siap menghajarnya, namun bukan Taemin namanya jika
tidak bisa mengatasi berandalan rendahan seperti mereka, dalam beberapa menit
sudah hampir 5 orang terkapar tak sadarkan diri karena tendangan dan tinjuan
Taemin. Junho yang mulai panik segera berlari dan menarik Soo ri yang sedari
tadi ia sekap di ruangan sebelah ruang hall itu.
“TAEMIN, BERHENTI BERONTAK KALAU KAU
TAK MAU MELIHAT DARAH MENGALIR DARI LEHER YEOJA INI” teriak Junho.
Taemin yang
sedari tadi sibuk berkelahi dengan para kaki tangan Junho berhenti seketika
mendengar teriakan Junho, ia beralih menatap yeoja yang kini telah ditodong
pisau oleh Junho tepat di lehernya. DEG ...dan benar saja yeoja itu adalah Soo
ri.
“BR*****K KAU, CEPAT LEPASKAN TANGANMU
DARI DIA” teriak Taemin.
“DIAM DI SITU, ATAU KUSAYAT PISAU INI
DI KULIT MULUSNYA” ancam Junho.
“Tae..Taemin-ah..akhh” kata Soo ri
terbata dengan tangan Junho yang melingkar erat mencekik leher jenjangnya.
Taemin hanya
diam menuruti perkataan Junho, dengan gerakan cepat anak buah Junho
menghantamkan tinjunya ke wajah dan tubuh Taemin. Taemin tersungkur mendapatkan
tinjuan bertubi dari anak buah Junho. Darah segar mengalir dari pelipis dan
bibir Taemin. Soo ri menangis dan berteriak histeris melihat Taemin tersungkur
tak berdaya.
“TAEMIN-AH...” teriak Soo ri.
Junho tertawa
puas melihat musuh bebuyutannya kini tersungkur tak berdaya dihadapannya. Junho
berjalan menghampiri Taemin, ditendangnya perut Taemin sehingga ia terlentang
menghadap Junho yang berdiri di atas tubuh Taemin.
“Le..lepaskan d..dia.dasar kau ..mm..manusia busuk” racau Taemin.
Junho masih
terus tertawa tak memperdulikan racauan taemin yang kian menjadi, Soo ri masih
menangis melihat keadaan Taemin. Soo ri yang merasakan cengkraman lengan Junho
di lehernya makin melonggar segera saja memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan
diri, digigitnya lengan Junho dan berlari menuju Taemin, dipeluknya tubuh Taemin
erat dan tak menghiraukn teriakan Junho yang kesakitan dan memaki dirinya,
baginya kini yang terpenting adalah kondisi Taemin, Bagaimana nasibnya dan
taemin di tangan Junho apakah ada yang akan datang menolong mereka, semua
pikiran buruk berkecamuk di kepala Soo ri.
“So..Soo ri-ah gwen-cha-na” tanya
Taemin terbata
“Ne, hiks..hiks dasar pabo kenapa kau
datang, hiks..hiks..kenapa kau menuruti semua perkataan manusia keji itu
Taemin-ah hiks..hiks.., kenapa kau begitu keras kepala hiks.hiks..” racau Soo
ri di tengah tangisnya dan masih erat memeluk Taemin.
“Dan..k-knapa kau begitu mem-perdulikan-ku
hah, da-sar yeoja pabo, kau lebih penting dari nyawaku sekalipun, kau segalanya
bagiku..S-s-saranghae, saraghandago..” ucap Taemin sebelum ia kehilangan
kesadarannya.
“Tae..Taemin-ah,Taemin-ah buka
matamu..TAEMINNN!!!!”
---TBC---
---TBC---
No comments:
Post a Comment