Behind Their Galsses...
Author
:
Minnie_14
Main Cast :
Choi Soo ri (OC)
All Member SHINee
Genre : Friendship, Romance, Family.
Summary : Dikala kebenaran harus terhalang
kedok yang sungguh mengagumkan, menyembunyikan segala macam dusta dan derita yang
sungguh menyakitkan.
----Behind Their Glasses----
Seminggu telah
berlalu setelah insiden kecelakaan itu, Taemin kini sudah mulai pulih meski
harus tetap menginap di ruang rawat beberapa hari lagi, ucapan Junho mengenai
Kai semuanya”hanyalah dalih agar Taemin dan para hyungnya datang ke race dan
dapat membalas dendam atas penghinaan yang telah diterimanya beberapa hari
lalu.
“ Dasar manusia rendah...beraninya dia
mempermainkanku, coba saja aku tak berbaring disini pasti sudah kubunuh dia,
cih dasar pengecut” umpat Taemin yang kini tengah berbaring menyendar pada
kepala ranjang dan mengobrol dengan ke 4 hyungnya.
“Sudahlah Tae, yang penting kau
selamat sekarang, apa kau tahu Onew hyung hampir saja membunuhnya sesaat
setelah kau kecelakaan, kalau saja Jonghyun hyung tak menahannya mungkin Junho
akan bernasib sama sepertimu berbaring di rumah sakit, tapi dengan luka yang
lebih parah tentunya” sahut Key denga senyum mengembang dan sesekali melirik
Onew yang duduk di sofa seberang tempat tidur Taemin.
“Kau tahu Tae, aku tak pernah melihat
Onew hyung semarah itu sebelumnya, dia pasti sangat menyayangimu” ucap Jonghyun
dengan nada sedikit mengejek Onew.
“ Sudahlah diam kau Jjong, atau kau
mau berbaring di tempat tidur itu menggantikan Taemin” ancam Onew dengan wajah
sedikit memerah.
HAHAHAHA...semua
orang tertawa melihat tingkah lucu Onew, meskipun terlihat arogan dan tangguh
tapi kalau sudah berbicara tentang perasaan Onew bisa terlihat sangat malu
melebihi seorang yeoja dan itu sama halnya dengan Taemin, memang mereka saudara
yang cukup merepotkan.
Hari telah
berganti dengan malam, Taemin berada sendiri saat ini karena para hyungnya
harus membereskan beberapa urusan dengan para pengganggu yang berani memasuki
wilayah kekuasaan mereka, mendadak Taemin merasa bosan,ia ingin keluar ruang
rawatnya dan berjalan-jalan di Taman belakang rumah sakit, waktu baru saja
menunjukkan pukul 7 P.M KST, Taemin berjalan menyusuri koridor rumah sakit
menuju Taman belakang, namun langkahnya terhenti saat tanpa sengaja ia melihat
sesosok yeoja yang akhir-akhir ini sering mucul dalam pikirannya, yeoja yang
mengetahui sosok dirinya yang sebenarnya tanpa kedok kacamata yang senantiasa
ia gunakan.
“Untuk apa dia disini? Apa dia sakit?”
ucap Taemin lirih sambil terus memandang punggung yeoja di hadapannya.
“ Hei kau?! Sedang apa kau disini?”
tanya Taemin tiba-tiba dan membuat yeoja dihadapannya terlonjak kaget.
“Tae-..Taemin-si,se.sedang apa kau di
sini, apa kau seorang pasien?!” tanya Soo ri sedikit terkejut dan melihat
seragam pasien yang dipakai Taemin.
“Ne apa kau tak bisa melihatnya..lalu
sedang apa kau disini?! Apa kau sakit juga?!” tanya Taemin dingin.
“ Aniya aku hanya menjenguk temanku
yang sakit” jawab Soo ri tersenyum, entah mengapa Taemin merasa sesuatu
menggelitik perutnya saat melihat senyum Soo ri.
“Kalau begitu ikut aku..” kata Taemin
menggenggam tangan Soo ri dan menariknya ke arah Taman RS
“Tae-..Taemin-si, kita mau kemana?!”
jawab Soo ri terkejut sekaligus takut terhadap hal apa yang akan dilakukan
Taemin.
“Diam saja dan ikuti aku” jawab taemin
datar.
Taemin menarik
Soo ri ke taman belakang rumah sakit, entah mengapa Taemin ingin mengajak yeoja
itu duduk berdua di bawah pohon mapple. Keduanya tampak terdiam tidak tahu apa
yang harus dibicarakan. Akhirnya Soor ri memberanikan diri berbicara pada
Taemin.
“mmm..Taemin-si jadi selama seminggu
ini kau ada di rumah sakit, pantas saat bertemu dengan para hyungmu di sekolah,
aku tak melihatmu” kata Soo ri.
“Apa kau mencariku, ternyata kau
perhatian sekali padaku” jawab Taemin dengan senyum menggoda.
“aniya hanya saja ..mmm..itu, ah iya
Minwo yang mencarimu, dia sangat khawatir karena seminggu tak melihatmu” jawab
Soo ri cengengesan.
Mendengar nama
Minwo disebut oleh bibir cherry Soo ri, raut wajah Taemin berubah datar.”Apa
sebenarnya hubunganmu dengan si Minwo itu?!” tanya Taemin dingin.
“Ne..Minwo!, mmm..dia namja yang baik,
dia juga sangat ramah saat pertama kali kami bertemu, dan karena dia pula aku
mengetahui tentang kalian” jawab Soo ri dengan pipi sedikit memerah.
“Apa kau menyukainya?!” lanjut Taemin
dengan wajah yang terkesan dingin.
“Tentu dia namja yang baik, tapi untuk
apa kau menanyakannya Taemin-si” tanya Soo ri penasaran dengan semua hal yang
Taemin tanyakan mengenai Minwo.
Dengan sigap
Taemin meraih tengkuk Soo ri dan menyatukan bibir mereka, Soo ri berusaha
meronta dan melepaskan tautan bibir mereka, namun percuma karena Taemin
mencengkeram tengkuknya dengan sangat kuat. Selang beberapa menit akhirnya
Taemin melepaskan tautan bibirnya dari Soo ri. Soo ri tampak terengah menghirup
pasokan oksigen ke dalam paru-parunya setelah sekitar 1 menit dia kehilangan
nafas karena ulah Taemin. Taemin menatap sosok Soo ri yang kini tengah menutupi
bibirnya dengan punggung tangan kanannya. Dia tersenyum puas dan meraih wajah
Soo ri
“ Kau adalah milikku, ingat itu...tak
akan kubiarkan kau menjadi milik namja lemah seperti dia” ucap Taemin sarkatis
di depan wajah Soo ri dan perlahan berdiri meninggalkan taman rumah sakit.
Soo ri masih
terdiam menatap kepergian Taemin.” Bagaimana bisaaku pergi dariu kau telah menjerat
hatiku sejak pertama kali kita bertemu” jawab Soo ri lirih.
Taemin kembali
ke ruang rawatnya, dan disana sudah berdiri ke 4 hyungnya yang ternyata sedari
tadi bingung mencari kemana kepergiannya.
“Ya, bocah tengik dai mana saja
kau?!apa kau tahu betapa khawatirnya kami, hah?!” omel Key.
“Nee...umma arasso, aku hanya
jalan-jalan sebentar, bisa tidak sih kau kurangi sifat cerewetmu, berisik
tau?!” sahut Taemin santai berjalan melewati Key dan kembali berbaring ke
tempat tidur.
Key merasa
amarahnya sudah mencapai puncak, dia berjalan menghampiri Taemin dan menarik
bahu sempit Taemin menhadap kearahya. Key menatap Taemin dengan tatapan tajam
yang cukup menakutkan, Key meraih kerah Taemin dan menariknya dengan kuat.
“Apa kau pikir aku main-main, apa kau
tahu betapa khawatirnya kami saat kau menghilang, dan apa kau tahu betapa
sakitnya kami saat melihat kau kesakitan, APA KAU PERNAH MEIKIRKANNYA,HAH?!”
bentak Key dan tanpa diduga air matanya menetes di pipi Taemin.
“........” Taemin hanya terdiam
memandangi Key.
“Sudahlah, tak ada artinya aku bicara
padamu” ucap Key melepaskan cengkramannya pada kerah baju Taemin.
Key melangkah
pergi menjauhi Taemin, dia tak menyangka Taemin tidak menyadari betapa
khawatirnya dia dan para hyungnya yang lain, dia hendak keluar kamar namun
langkahnya terhenti saat tak diduga Taemin mulai buka mulut.
“Hyung, mianhae...tidak seharusnya aku
berbuat sesuka hatiku, aku tidak sadar betapa khawatirnya kalian terhadapku,
mianhae hyung...terutama padamu hyung” kata Taemin dan diakhiri dengan menatap
wajah Key sendu.” Mianhae, jeongmal mianhae...” lanjut taemin dengan air mata
yang sedikit menetes namun dengan segera diusapnya dengan kasar.
Sementara para
hyungnya yang lain hanya menatap sendu ke arah Taemin dengan senyuman tipis
yang mengembang, key menghampiri Taemin dan memeluknya dengan erat. Meskipun
sangat kasar dan angkuh namun bila berkaitan dengan persahabatan dan
kekeluargaan yang mereka miliki, Key bisa sangat lembut dan penyayang. Taemin
tidak pernah menyangka para hyungnya sangat mengkhawatirkan keadaannya, selama
ini ia hanya befikir mengenai kesedihannya sendiri dan tak pernah berfikir
betapa sedihnya orang yang ada disekitarnya.” Mianhae Hyung, jeongmal
mianhae..” ucap Taemin lirih sambil mengeratkan pelukannya pada Key.
----Behind Their Glasses----
Soo ri
melangkahkan kakinya memasuki sekolah barunya, yang baru beberapa minggu ini ia
masuki, dengan perasaan ragu ia melangkahkan kakinya memasuki sekolah, bukan
masalah apa ia hanya tidak ingin bertemu dengan seseorang yang sudah memenuhi
pikirannya beberapa hari ini. Soo ri baru saja akan memasuki gerbang sekolah
mewah itu hingga langkahnya terhenti oleh panggilan seseorang,..
“Ya!! Apa yang kau lakukan?!” teriak
seseorang disamping Soo ri
“Yah!! Minwo, kau mengagetkanku saja?
Apa kau mau aku mati kena serangan jantung” teriak Soo ri yang terkejut akan
sapaan Minwo.Sementara Minwo hanya terkekeh melihat ekspresi lucu Soo ri,
spontan Minwo mengacak rambut Soo ri pelan karena gemas.
“Hahaha..kau lucu sekali Soo ri, coba
kau lihat ekspresi wajahmu tadi di cermin, lucu sekali” ucap minwo dengan masih
tertawa lebar, sehingga membuat Soo ri kesal dibuatnya.
“Ya! Diam jangan menertawakan aku
lagi, atau aku tak mau lagi bicara denganmu” ancam Soo ri
“Ne..ne arasso, lagi pula kenapa kau
berjalan mengendap-endap seperti pencuri? Apa ada yang mengganggumu?” tanya
Minwo.
“Eh,,kalau soal itu.mmm ...sebenarnya..”
sahut Soo ri ragu.
Belum sempat
Soo ri menjawab pertanyaan minwo, dari arah gerbang sekolah muncul 5 buah mobil
sport mewah melesat melewati mereka berdua, dan diiringi teriakan dari para
yeoja yang memuja ketampanan mereka, siapa lagi kalau bukan sekelompok murid
teladan sekolah yang juga sangat populer itu, Onew Cs. Para pengemudi mobil
mewah itu turun dari mobil disertai senyum yang terus mengembang di wajah
rupawan mereka, tak terkecuali namja yang sengaja dihindari oleh Soo ri , siapa
lagi kalau bukan Lee Taemin, namja yang sudah mencuri ciumannya sebanyak 2
kali. Soo ri melesat pergi meninggalkan kerumunan para siswa teladan itu,hingga
minwo dengan lantang memanggil namanya
“Soo ri mau kemana kau?” teriak Minwo.
Soo ri terus
saja berlari menyusuri koridor kelas, hingga tanpa sadar dari arah kerumunan
itu, Taemin selalu memperhatikan gerak-geriknya.
@ Break time
Jam istirahat
baru beberapa menit yang lalu berbunyi, Soo ri kini tengah berjalan menyusuri
koridor kelas menuju perpustakaan sekolah karena ada beberapa buku yang harus
ia kembalikan, saat sampai di depan gudang dekat kelasnya, tiba-tiba muncul
seseorang yang menariknya ke dalam gudang dan membekap mulutnya, sontak Soo ri
berusaha memberontak dan menginjak kaki sang pelaku.
“AWW..” teriak sosok yang menarik Soo
ri, dan dari suaranya Soo ri tahu kalau ia seorang namja. “Ternyata tenagamu
cukup kuat juga” ucap namja itu lagi.
“Si—siapa kau, ada urusan apa kau
denganku” suasana di dalam gudang sangat gelap hanya beberapa cahaya yang bisa
masuk lewat celah-celah atap.
“Apa kau sudah lupa pada suaraku”
tanya namja itu lagi.
Soo ri merasa
mengenal suara itu, hingga ia yakin bahwa ia mengenal namja itu, setelah ia
berjalan mendekatinya hingga wajahnya terkena pantulan cahaya matahari, ia
sadar kalau namja itu adalh namja yang selama ini dihindarinya, Lee Taemin.
“Taemin-si, untuk apa kau membawaku
kemari?!” ucap Soo ri terkejut, melihat namja di depannya adalah benar-benar
taemin.
“Menurutmu apa yang akan aku lakukan
hah? Nona manis” jawab Taemin dengan memojokkan Soo ri hingga membentur dinding
dan mengunci pergerakan Soo ri dengan kedua lengannya.
“Tae-Taemin-si, apa yang..” kata Soo
ri terbata. Soo ri hanya memejamkan matanya seketika saat dirasa wajah Taemin
semakin mendekat ke arah wajahnya. Soo ri berfikir Taemin akan melakukan hal
yang sama dengan apa yang ia lakukan dulu saat mereka sedang berdua saja seperti
saat ini, pikiran Soo ri melayang pada ingatannya beberapa minggu lalu saat
pertama kali Taemin mencuri ciumannya dan terjadi ditempat yang sama, namun
setelah beberapa menit memejamkan mata Soo ri tak merasakan sesuatu menyentuh
bibirnya justru gelak tawa yang ia dengar, dengan cepat Soo ri membuka matanya
dan melihat Taemin tertawa dengan keras.
“Hahahah..kau lucu sekali, apa yang
kau bayangkan sampai menutup matamu seperti itu?” kata Taemin dengan tawa yang
masih menggelegar. Sementara Soo ri hanya terdiam malu, hingga air matanya
tiba-tiba mengalir, seketiaka itu pula tawa Taemin berhenti dan berubah menjadi
rasa cemas pasalnya ini pertama kalinya ia melihat seorang yeoja menangis
dihadapannya sehingga ia bingung harus berbuat apa.
“Ya..kenapa kau menangis, uljima..aku
hanya bercanda,jadi kumohon berhentilah menangis ne, kumohon..” Pinta taemin
dengan kedua tangan menangkup di depan wajahnya. Bukannya mereda tangis Soo ri
malah makin menjadi, Taemin dibuatnya makin kebingungan hingga ia memohon sambil
berlutut agar Soo ri berhenti menangis. Selang beberapa saat Soo ri mulai
menghentikan tangisnya dan hanya tinggal suara isakan pelan, perlahan ia
menatap wajah taemin yang terlihat kebingungan, ini pertama kalinya melihat
Taemin khawatir setelah beberapa kali bertemu. Kini tangisan Soo ri perlahan
berubah menjadi senyuman saat melihat wajah khawatir Taemin. Sementara Taemin
hanya terdiam terpaku akan senyuman Soo ri yang sangat manis.
“Taemin-si,Taemnin-si...apa kau
baik-baik saja” tanya Soo ri mela,baikan tangannya didepan wajah Taemin.
Setelah beberapa saat kehilangan kesadaran akhirnya jiwa Taemin kembali penuh,
“n-ne..tentu” jawab Taemin kikuk.
“mmm..Taemin-si sebenarnya ada masalah
apa kau mengajakku kemari”tanya Soo ri.
“mm, ada sesuatu yang ingin
kutunjukkan padamu, ikut aku” ajak Taemin sambil menarik tangan Soo ri.
Taemin
melangkah dengan semangat menuju lantai atap sekolah dengan tangan yang masih
menggenggam Soo ri erat. Taemin membawa Soo ri ke salah satu tempat favoritnya
di sekolah yakni atap sekolah tempat ia biasa menye ndiri saat lelah dengan kedoknya selama ini
yang harus selalu berpura-pura bersikap lembut.
“Taemin-si, tempat ini sangat nyaman,
tapi untuk apa kau mengajakku kemari?” tanya Soo ri sesampainya di atap
sekolah.
Taemin terdiam,
ia menatap langit biru yang cerah lalu beralih menatap Soo ri.”Kau pernah
bertanya padaku kenapa aku berpura-pura selama ini, aku akan menceritakannya
padamu” jawab Taemin.
“Taemin-si, kenapa tiba-tiba
kau...”sahut Soo ri namundengan cepat dipotong oleh Taemin.
“Aku hanya merasa bahwa aku mulai bisa
mempercayai seseorang sekarang, yaitu kau Soo ri, yeoja yang melihatku sebagai
taemin yang sebenarnya bukan Taemin yang selama ini dipuja oleh banyak orang”
lanjut Taemin.
“Taemin-si..”sahut Soo ri sedikit
terharu.
“Dulu aku adalah seorang anak yang
sangat manja dan kekanakan, setiap hari aku selalu dimanjakan oleh kedua
orangtuaku, termasuk hyungku Onew hyung, dia adalah pribadi yang lembut dan
penyayang, keluarga kami hidup dengan bahagia” jelas Taemin dengan wajah
berbinar” namun suatu hari, bencana menimpa keluarga kami, bukan bencana yang
seperti pada umumnya namun bencana yang disebabkan oleh appaku sendiri, suatu
malam appaku pulang bersama seorang yeoja muda dan menginap di rumah kami,
ummaku hanya diam saja tak berani menentang semua perilaku appa, hingga suatu
hari umma tak bisa lagi menahan kesabarannya , umma menghampiri appa yang
tengah bermesraan dengan yeoja murahan itu, umma menampar yeoja itu dengan
keras hingga pipinya memerah, appa tidak terima melihat perilaku umma terhadap
yeojanya hingga appa menampar balik umma, saat itu umurku masih 13 tahun dan
onew hyung 15 tahun, saat itu aku belum begitu tau apa yang sebenarnya terjadi
tapi Onew hyung mengetahuinya tapi ia hanya bilang kalau umma dan appa hanya
bertengkar biasa, dan aku saat itu hanya percaya akan apa yang dikatakan Onew
hyung, hingga suatu hari tanpa sngaja kami menemukan umma yang pingsan di kamar
mandi aku panik dan menangis sejadi-jadinya takut kehilangan umma, hingga umma
benar-benar pergi meninggalkan aku dan Onew hyung. Aku masih ingat pesan
terakhir umma agar aku menjadi anak yang berbakti dan menjaga nama baik
keluargaku, dan tidak mengecewakan appa” jelas Taemin.
“lalu..kau berusaha menjadi seperti
sekarang ini...” sahut Soo ri.
“Ne, awalnya aku hanya melakukan apa
yang dipesankan oleh umma sebelum ia meninggal, tapi suatu hari aku mengetahui
penyebab kepergian umma yang sesungguhnya, umma menderita karena harus terus
melihat appa yang bersenang-senang bersama yeoja lain sementara umma selalu
setia menunggu appa hingga larut malam, sampai-sampai umma menghiraukan
kesehatannya dan terserang penyakit mematikan itu, sejak saat itu aku berjanji
pada diriku sendiri untuk berubah menjadi sosok yang kuat dan tidak tergantung
pada orang lain, aku tumbuh menjadi sosok tertutup dan keras dan juga sulit
percaya kepada orang lain. Karena semua peristiwa yang aku alami aku berubah
menjadi pembangkang dan pemberontak namun di sekolah aku masih perlu menjaga
nama baik keluargaku sehingga harus rela berpura-pura seperti saat ini, sama
halnya dengan ke 4 hyungku yang lain yang juga mengalami kepedihan yang sama.
Sejak saat itu aku bersumpah demi ummaku untuk membalas semua perbuatan appa,
ya..dengan caraku ini, meski aku terlihat baik di depan semua orang namun di
depan appaku aku hanyalah sesosok anak yang pembangkang” jelas Taemin dan tanpa
terasa air matanya mengalir.
Soo ri terdiam
melihat raut wajah Taemin yang kian muram dengan air mata yang muali mengalir, perlahan
Soo ri menghapus air mata Taemin dengan kedua tangan mungilnya.
“Aku mengerti apa yang kau rasakan,
tapi apakah itu adil bagi dirimu sendiri menyembunyikan kesedihanmu dibalik
kacamata besar dan juga sifat kasarmu ini? Kau harus lebih terbuka terhadap
orang yang ada disekitarmu, termasuk ara hyungmu, mereka pasti sangat khawatir
dan juga cemas saat melihat perubahan sifatmu, terutama Onew oppa” kata Soo ri
lembut.
Taemin terdiam
memikirkan perkataan Soo ri, perlahan ia menaikkan wajahnya menatap wajah Soo
ri yang kini tersenyum manis ke arahnya, dan dibalas senyuman pula oleh Taemin.
“Taemin-si, mungkin ini terlalu cepat
tapi kalau kau mau cerita semua hal yang ingin kau ungkapkan kau bisa datang
padaku, aku akan dengan senang hati mendengarkan semua ceritamu, arachi..” kata
Soo ri dengan senyum mengembang.
“Arasso, dan mulai sekarang kau jangan
memanggilku dengan Taemin-si terdengar canggung, panggil saja namaku seperti
teman-temanku yang lain atau hyungku” sahut Taemin.
“Ne..Tae-taemin-ah” jawab Soo ri ragu.
“Ne, Soo ri-ah” jawab taemin dengan tersenyum
dan mengacak rambut Soo ri lembut.
Beberapa hari
telah berlalu hubungan antara Taemin dan Soo ri semakin dekat, kedekatan mereka
tak lepas dari sifat Soo ri yang supel dan lembut, lama-kelamaan Taemin mulai
menunjukkan sifat yang selama ini belum pernah diperlihatkanya kepada orang
lain termasuk para hyungnya
@ Student Council
“Taemin-ah, apa kau lihat dimana buku
PR ku aku sudah mencarinya kesemua tempat tapi belum menemukannya” tanya Soo ri
panik.
“Ani aku tak melihatnya” jawab Taemin
dengan sedikit menguum senyum”mencurigakan”.
“Oppa apa kalian melihat bukuku” tanya
Soo ri kepada Onew, Jonghyun, Key dan inho yang kebetulan tengah berkumpul.
“Aniya, mungkin kau lupa
meletakkannya” sahut Key.
“Ne, Arasso” sahut Soo ri
menegerucutkan bibirnya kesal.
Semenjak
hubungannya dan Taemin makin dekat, Soo ri juga mulai dekat dengan ke 4 hyung
Taemin, dan baru ia sadari bahwa selain pandai dan berkuasa mereka benar-benar
tampan. Ke 4 namja itu tahu bahwa semua itu adalah ulah Taemin yang akhir-akhir
ini sering menjahili dan megganggu Soo ri namun hal ini justru membuat para
hyung Taemin senang melihat perubahan sikap Taemin yang lebih ceria dan terbuka
terhadap orang disekitarnya, dan perubahan sifatnya ini tak lain karena adanya
Soo ri.
Kedekatan
antara Soo ri dengan sekelompok namja populer itu tersebar dengan cepat
keseuruh penjuru sekolah dan kelompok balap di seluruh Seoul tak terkecuali
Junho, ia masih belum puas atas perbuatannya yang menyebabkan Taemin kecelakaan.
“Sepertinya ada hal yang menarik akan
segera terjadi” ucap Junho licik.
----Behind
Their Glasses----
Pagi yang cerah
menyeruak masuk ke salah satu kamar di kediaman keluarga Choi, tampak sesosok
yeoja tengah merias diri mematut dirinya di depan cermin dengan baju seragam
baby blue yang melekat di tubuhnya, namun aktivitasnya terhenti saat dari arah
luar, tepatnya halaman rumah terdengar suara klakson mobil yang siap
mengantarnya ke sekolah
“Ne..cakkamanyo” teriak Soo ri.
Soo ri segera
berlari menuruni tangga dan melesat keluar setelah berpamitan dengan kedua
orang tuanya, segera dihampirinya Lamborgini putih yang sudah terparkir rapi di
depan rumahnya.
“kau lama sekali, apa yag kau lakukan sebenarnya” sahut sebuah
suara menyapa Soo ri
“Mianhae Taemin-ah, biasalah aku kan seorang yeoja jadi harus
berpenampilan menarik” sahut Soo ri pada Taemin pengemudi Lamborgini putih itu.
“Biar dandan berapa kalipun wajahmu tak berubah” sahut Taemin
dingin.
“ya! Kau menghinaku” sahut Soo ri cemberut dan hanya ditanggapi
tawa oleh Taemin.
Dalam sekejap
mobil sport mewah itu sudah melesat meninggalkan kediaman Choi menuju sekolah
mereka Seoul International High School. Sesampainya di halaman sekolah mereka
sudah disambut oleh sekelompok namja populer nan teladan para hyung Taemin yang
setia menunggu kedatangan mereka.
“Tumben kau jam segini baru datang,
bahkan Minho datang lebih dulu dibandingkan denganmu” kata Jonghyun saat Taemin
dan Soo ri baru saja turun dari mobil Taemin dengan telunjuk mengarah ke arah
Minho yang berdiri tepat disampingnya yang tengah asyik menguap.
“ini semua gara-gara dia hyung,
berdandan saja hampir satu jam” kata Taemin sambil menunjuk ke arah Soo ri.
“Ish..kau ini, itu kan wajar” sahut
Soo ri
“Sudahlah, ayo masuk kita bisa
terlambat” ajak Onew.
Tanpa terasa
waktu brlalu dengan cepat saat ini Taemin tengah menunggu Soo ri di halaman
parkir dengan asyik bersandar pada mobilnya, sudah hampir 30 menit ia menunggu
kedatangan Soo ri tapi sosok yang di tunggu tak kunjung datang.
“Apa yang sedang dilakukan yeoja ceroboh itu, kenapa lama sekali”
gerutu Taemin.
Tiba-tiba
smartphone Taemin bergetar, tertera ada panggilan yang masuk tapi berasal dari
nomor yang tak dikenal, dengan ragu Taemin menerima telepon itu
“Yoboseyo...” jawab Taemin.
“Yoboseyo,
tuan muda Lee Taemin, apa kabar” sahut suara di seberang telepon dan taemin
yakin itu suara Junho.
“Mau apa kau, apa kau belum kapok juga
hah?!” bentak Taemin.
“Ck..Ck.Ck,
sabar tuan muda aku ada hadiah untukmu, apa kau tak mau bertemu dengan yeoja
manismu ini” sahut Junho
DEG..
Jantung Taemin
terasa berhenti berdetak, “apa mungkin yeoja yang ia bicarakan adalah Soo ri,
tapi tenang Taemin dia dulu pernah menipumu dengan bilang dia telah menangkap
Kai, mungkin kali ini juga jebakan darinya” kata Taemin dalam hati
“Heh,..aku tak akan tertipu lagi
dengan semua ucapan besarmu Junho” jawab Taemin meremehkan.
“Benarkah,
apa kau mau bilang kalau suara ni juga bualan...” kata Junho
“Taemin-ah,
jangan dengarkan dia aku baik-baik saja, jangan termakan kata-kata busuknya,Tae--...AWWW”
Suara Soo ri dari seberang telepon.
“DASAR B******N, DI MANA KAU, JANGAN
PERNAH SEKALIPUN KAU BERANI MENYENTUHNYA DENGAN TANGAN KOTORMU” Teriak Taemin
marah.
“ahhaha...tenang
Tuan muda kalau kau menuruti semua perkataanku aku jamin nyawa yeoja
kesayanganmu ini pasti selamat, tapi kalau kau mengingkari perkataanku sekali
saja maka jangan salahkan aku kalau dia tidak bisa melihat matahari terbit esok
hari” kata Junho mengancam.
“Dasar kau pengecut, cepat katakan apa
maumu. HAH?!” ucap Taemin geram.
---TBC---
No comments:
Post a Comment